Merasa mengantuk setelah makan cukup sering terjadi. Namun, terkadang Anda bisa mengalami sakit kepala atau pusing setelah makan. Biasanya, rasa sakit kepala atau pusing yang muncul cukup tajam, seolah kepala Anda sedang ditusuk jarum. Lalu, kenapa habis makan malah merasa pusing? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab pusing atau sakit kepala setelah makan
Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kepala terasa pusing setelah Anda makan. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.
1. Migrain
Migrain atau sakit kepala sebelah mungkin menjadi penyebab Anda merasa nyeri kepala setelah makan.
Sama dengan namanya, jenis sakit kepala yang satu ini muncul pada salah satu sisi kepala saja dan terasa berdenyut tajam.
Jenis-jenis makanan dan minuman tertentu dapat memicu terjadinya migrain. Pemicu migrain yang paling umum adalah tiramin, yaitu zat yang terdapat pada yoghurt, keju, dan krim asam.
Selain itu, makanan seperti ati ayam, kecap, daging yang sudah diawetkan, dan jeruk juga bisa menjadi penyebab migrain Anda muncul kembali.
Ini artinya, makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan pusing setelah makan.
Selain sakit kepala, Anda mungkin akan mengalami gejala lain, seperti mual, muntah, peka terhadap cahaya, dan ingin pingsan.
Cara terbaik untuk mencegah migrain adalah menghindari makanan pemicunya.
2. Hipertensi
Jika merasa pusing setelah makan, bisa jadi hal tersebut adalah tanda bahwa Anda mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Oleh sebab itu, perhatikan menu makanan Anda.
Makanan yang memiliki kandungan natrium yang terlalu tinggi biasanya dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat.
Natrium yang biasanya banyak ditemukan pada garam ini diatur oleh organ ginjal.
Jika kadar natrium dalam tubuh terlalu tinggi, tubuh akan mengalirkan air lebih banyak ke dalam darah.
Akibatnya, volume darah pun meningkat, sehingga tekanan darah juga ikut melonjak naik. Hal ini dapat menjadi penyebab Anda mengalami sakit kepala setelah makan.
Bila Anda memang punya penyakit hipertensi, sebaiknya batasi jumlah natrium atau garam yang Anda konsumsi sehari-hari. Selain itu, konsultasikan langsung kepada dokter untuk menangani kondisi ini.
Cara mengatasi pusing setelah makan
Anda bisa mengatasi rasa sakit kepala atau pusing setelah makan berdasarkan penyebabnya.
Namun, secara umum, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan kondisi ini, seperti berikut.
1. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
Menurut Cleveland Clinic, salah satu cara untuk mengatasi sakit kepala setelah makan adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Ini artinya, hindari mengonsumsi makanan tertentu secara berlebihan. Apalagi, makanan-makanan yang memang dapat memicu munculnya pusing dan sakit kepala.
Lalu, hindari makanan atau minuman yang berpotensi menjadi stimulan seperti kafein, alkohol, dan makanan yang kaya akan kandungan natrium.
2. Memperbanyak minum air
Upayakan untuk banyak minum air, setidaknya delapan gelas setiap harinya.
Pasalnya, kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi dapat menjadi penyebab Anda merasakan pusing, termasuk setelah makan.
Minum air yang cukup akan membuat tubuh Anda akan terhidrasi dengan baik. Alhasil, risiko mengalami sakit kepala atau pusing akibat dehidrasi pun menurun.
3. Mengonsumsi makanan sedikit tapi sering
Alih-alih makan dalam jumlah besar tapi hanya satu dua kali dalam sehari, lebih baik makan berkali-kali meski hanya dalam porsi yang sedikit. Mengapa?
Saat mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebih banyak, tubuh membutuhkan lebih banyak energi dan aliran darah untuk mencerna makanan.
Dengan begitu, risiko mengalami sakit kepala atau pusing setelah makan pun berkurang.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda sering merasa pusing setelah makan, penting untuk memahami kapan harus mencari bantuan medis.
Menurut Mayo Clinic, sebaiknya segera berkonsultasi kepada tenaga medis jika mengalami gejala pusing berikut ini.
- Terjadi berulang kali.
- Muncul tiba-tiba.
- Mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Bertahan lama.
- Tidak memiliki penyebab yang jelas.
Selain gejala pusing tersebut, segera cari perawatan medis darurat jika pusing disertai dengan gejala berikut ini.
- Nyeri dada atau sakit kepala parah.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Kehilangan rasa atau gerakan di lengan atau kaki, kesulitan berjalan, atau kelemahan wajah.
- Kesulitan bernapas.
- Pingsan atau kejang.
- Masalah penglihatan atau pendengaran.
- Kebingungan atau bicara cadel.
- Muntah yang terus-menerus.
[embed-health-tool-bmi]