Sistem imun bekerja untuk membasmi kuman dan bakteri yang tidak baik untuk tubuh. Pada penyakit autoimmune inner ear disease (AIED), sistem imun salah menyerang dan menganggap sel pada telinga bagian dalam sebagai kuman.
Pada kondisi tersebut, reaksi autoimun pun muncul. Selain vertigo, reaksi yang mungkin muncul diantaranya telinga berdenging (tinitus), masalah kesimbangan, atau telinga terasa penuh.
7. Stroke

Masalah pada otak, seperti stroke, juga bisa menjadi penyebab vertigo terjadi pada Anda. Stroke merupakan kondisi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang. Kondisi ini menyebabkan jaringan otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit dan beberapa gejala, termasuk pusing dan vertigo, bisa muncul.
8. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang selubung pelindung (mielin) yang menutupi serabut saraf, sehingga mengganggu masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah pada gerakan tubuh, seperti tremor. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi penyebab pusing dan vertigo pada penderitanya.
9. Tumor otak
Tumor otak juga bisa menjadi penyebab vertigo terjadinya pada Anda. Kondisi ini terjadi ketika tumor bertumbuh dan berkembang di otak kecil (serebelum), yang merupakan bagian otak untuk mengontrol gerakan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan masalah keseimbangan, sensasi seperti berputar, atau gejala tumor lainnya.
10. Neuroma akustik
Neuroma akustik atau yang juga dikenal dengan schwannoma vestibular adalah tumor jinak (nonkanker) yang tumbuh di saraf vestibular, yaitu saraf yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak. Tumor jinak pada area tersebut dapat memengaruhi keseimbangan dan pendengaran Anda, sehingga dapat menimbulkan gangguan pendengaran, telinga berdenging, hingga vertigo.
Selain berbagai penyakit dan masalah kesehatan di atas, mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab vertigo. Beberapa diantaranya adalah antibiotik, aminoglikosida, cisplatin, diuretik, atau salisilat, yang memengaruhi struktur telinga bagian dalam. Lalu, obat antikonvulsan, aspirin, hingga alkohol juga bisa menjadi penyebabnya.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami vertigo akibat obat-obatan tersebut, mengonsumsinya bisa menjadi penyebab vertigo kambuh atau kumat pada masa mendatang. Di sisi lain, menghindari atau menyesuaikan dosisnya bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini.
Berbagai faktor risiko yang bisa menjadi penyebab vertigo
Selain penyebab-penyebab di atas, berbagai faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami vertigo. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:
- Berusia lanjut. Vertigo lebih sering terjadi pada usia lanjut terutama di atas 50 tahun.
- Mengalami kecelakaan yang dapat menimbulkan cedera kepala.
- Memiliki riwayat keluarga dengan vertigo atau penyakit yang menyebabkannya.
- Mengonsumsi alkohol.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antikolvusan, aspirin, antibiotik, diuretik, dan lainnya.
- Memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
- Merokok.
Memiliki faktor risiko di atas bukan berarti Anda akan pasti mengalami vertigo. Namun, menghindari beberapa faktor di atas mungkin dapat menurunkan risiko Anda mengalami vertigo dan kekambuhannya pada masa mendatang. Di sisi lain, Anda pun bisa mencoba berbagai gerakan untuk mencegah vertigo kambuh kembali, seperti manuver Epley dan sebagainya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar