Nyeri atau sakit kepala termasuk kondisi yang kerap terjadi. Namun terkadang, gejala yang timbul bisa berbeda dengan nyeri pada umumnya hingga mungkin menyebabkan sensasi kepala terasa berat. Lantas, gejala apa kepala terasa berat? Apakah sama seperti sakit kepala lainnya? Simak penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.
Penyebab kepala terasa berat
Sensasi kepala terasa berat dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Berikut beberapa penyebab umum kenapa kepala terasa berat yang perlu diketahui.
1. Sakit kepala tipe tegang (tension-type headache)
Sakit kepala tipe tegang adalah jenis sakit kepala yang paling umum, ditandai dengan rasa nyeri yang tumpul dan menekan, sering digambarkan seperti ada pita ketat di sekitar kepala.
Penyebabnya diyakini terkait dengan kontraksi otot di leher dan kepala akibat stres, depresi, cedera kepala, kecemasan, atau kelelahan.
Selain itu, postur tubuh yang buruk, seperti posisi kepala yang condong ke depan, dapat menyebabkan ketegangan otot leher dan rasa berat di kepala.
2. Migrain
Migrain adalah kondisi neurologis yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sakit kepala berdenyut yang parah, mual, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Beberapa penderita migrain juga melaporkan rasa berat di kepala sebelum atau selama serangan sakit kepala.
3. Infeksi sinus (sinusitis)
Peradangan pada sinus dapat menyebabkan tekanan dan rasa penuh di kepala, yang sering digambarkan dengan kepala yang terasa berat.
Sakit kepala ini dapat dirasakan di puncak kepala, daerah frontal, temporal, periorbital, dan oksipital.
Kondisi ini bisa diperburuk oleh pergerakan kepala, seperti saat membungkuk atau berbaring.
4. Pseudotumor cerebri (hipertensi intrakranial idiopatik)
Pseudotumor cerebri, dikenal juga dengan hipertensi intrakranial idiopatik, adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam tengkorak tanpa adanya penyebab yang jelas, seperti tumor.
Gejala utamanya meliputi sakit kepala, masalah penglihatan, dan tinnitus (denging di telinga) yang sinkron dengan denyut nadi.
5. Hipotensi (tekanan darah rendah)
Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat menyebabkan perasaan kepala terasa berat.
Tekanan darah yang rendah dapat mengurangi aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan gejala seperti kepala terasa berat, pusing, kliyengan, dan penglihatan kabur.
Salah satu bentuk hipotensi adalah hipotensi ortostatik, yaitu penurunan tekanan darah yang terjadi saat seseorang berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
6. Hipoglikemia (gula darah rendah)
Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk perasaan kepala terasa berat.
Kondisi ini terjadi ketika kadar glukosa darah turun di bawah tingkat normal, yang dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf.
Perasaan kepala yang berat dapat terjadi akibat otak tidak menerima cukup glukosa untuk berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan gangguan fungsi otak dan perubahan perilaku.
7. Masalah penglihatan
Masalah penglihatan dapat menyebabkan kepala terasa berat akibat ketegangan mata, gangguan saraf optik, atau peningkatan tekanan di dalam kepala.
Astenopia (ketegangan mata) akibat penggunaan layar yang berlebihan dapat menyebabkan mata lelah, pusing, dan sakit kepala.
Selain itu, hipertensi intrakranial idiopatik (IIH), yang terjadi karena peningkatan tekanan di sekitar otak, sering kali disertai dengan gangguan penglihatan dan sakit kepala yang berat.
8. Labirinitis
Labirinitis adalah peradangan pada labirin, yaitu struktur telinga bagian dalam yang berperan dalam pendengaran dan keseimbangan.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, vertigo, gangguan pendengaran, dan perasaan kepala yang berat.
Peradangan ini sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang memengaruhi saraf vestibular, yang mengirimkan informasi keseimbangan dari telinga ke otak.
9. Alergi
Alergi, terutama rinitis alergi atau hay fever, dapat menjadi penyebab kepala terasa berat.
Gejala umum seperti bersin, hidung tersumbat, dan tekanan sinus dapat menimbulkan sensasi tersebut.
Tekanan sinus akibat alergi juga dapat menyebabkan pusing dan vertigo, yang berkontribusi pada rasa kepala berat.
Cara mengatasi kepala terasa berat
Ada beberapa cara mengatasi kepala terasa berat yang bisa dilakukan. Pengobatan bertujuan untuk membantu meredakan gejala yang dialami. Berikut di antaranya.
1. Penggunaan analgesik
Jika penyebabnya sakit kepala tipe tegang, obat analgesik seperti aspirin atau parasetamol dapat menjadi obat untuk kepala terasa berat yang ditimbulkannya.
Dosis yang direkomendasikan untuk aspirin adalah 500—1000 mg.
Namun, penting untuk tidak mengonsumsi obat ini secara berlebihan guna menghindari rebound headache, yaitu jenis sakit kepala akibat penggunaan obat berlebihan.
2. Terapi fisik
Terapi fisik dapat membantu mengatasi kepala terasa berat, terutama jika disebabkan oleh sakit kepala tipe tegang, ketegangan otot leher, atau postur tubuh yang buruk.
Metode yang efektif mencakup terapi manual seperti pijat jaringan lunak dan menggerakkan sendi, latihan terapeutik untuk memperkuat dan meregangkan otot leher dan bahu, serta teknik relaksasi seperti yoga dan pernapasan dalam untuk mengurangi stres.
3. Terapi oksigen
Untuk jenis sakit kepala tertentu, seperti cluster headache, inhalasi oksigen murni dengan aliran tinggi dapat memberikan bantuan cepat.
Meskipun ini lebih spesifik untuk cluster headache, terapi ini menunjukkan efektivitas dalam mengurangi gejala kepala yang terasa berat.
4. Meredakan stres
Sebagaimana stres dapat memicu sakit kepala tipe tegang, teknik pengelolaan stres seperti relaksasi, meditasi, dan biofeedback dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala.
Selain itu, menjaga gaya hidup sehat dengan aktivitas fisik teratur, tidur yang cukup, dan diet seimbang berperan penting dalam pencegahan sakit kepala terkait stres.
5. Konsumsi kafein
Kombinasi analgesik dengan kafein telah terbukti meningkatkan efektivitas dalam mengatasi sakit kepala.
Namun, konsumsi kafein harus diawasi untuk menghindari ketergantungan atau efek samping lainnya.
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda sering mengalami kepala yang terasa berat, penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis.
Menurut Mayo Clinic, Anda disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter jika sakit kepala Anda disertai kondisi berikut ini.
- Terjadi lebih sering dari biasanya.
- Lebih parah dari biasanya.
- Memburuk atau tidak membaik dengan penggunaan obat bebas yang tepat.
- Mengganggu aktivitas sehari-hari, tidur, atau pekerjaan Anda.
- Menyebabkan kekhawatiran, dan Anda ingin menemukan opsi pengobatan untuk mengendalikannya dengan lebih baik.
Selain itu, segera cari perawatan medis darurat jika sakit kepala Anda menimbulkan kondisi berikut.
- Muncul tiba-tiba dan parah atau merupakan sakit kepala terburuk yang pernah Anda rasakan.
- Disertai demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda, kelemahan, mati rasa, atau kesulitan berbicara.
- Terjadi setelah cedera kepala, jatuh, atau benturan.
Gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan kondisi medis serius yang memerlukan evaluasi dan penanganan segera oleh profesional kesehatan.
Kesimpulan
- Kepala terasa berat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk sakit kepala tipe tegang, migrain, infeksi sinus, masalah penglihatan, hipotensi, hipoglikemia, atau kondisi medis seperti hipertensi intrakranial idiopatik.
- Pengelolaan gejala dapat dilakukan melalui terapi fisik, manajemen stres, penggunaan obat, serta perubahan gaya hidup seperti olahraga dan pola tidur yang baik.
- Jika keluhan semakin parah, sering terjadi, atau disertai gejala serius seperti gangguan penglihatan dan kesulitan berbicara, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
[embed-health-tool-bmi]