Sebuah artikel yang diterbitkan oleh National Certification Commission for Acupuncture and Oriental Medicine membahas manfaat terapi akupuntur dalam merawat gangguan sistem saraf tepi.
Artikel tersebut menyatakan, gejala dari gangguan sistem saraf tepi seperti nyeri dan menurunnya fungsi saraf muncul karena disebabkan oleh terhambatnya energi chi dan darah.
Energi chi merupakan istilah yang berasal dari pengobatan Cina yang mengacu pada energi vital dalam tubuh. Fungsinya adalah untuk mengatur keseimbangan energi dalam tubuh, termasuk kemampuan pemulihan Anda.
Ketika energi chi dan darah tidak mengalir dengan normal, sel-sel dan jaringan dalam tubuh jadi tidak mendapat nutrisi dan dapat memicu nyeri dan gangguan fungsi.
Terapi akupuntur pada umumnya melibatkan proses penusukan jarum di area atau tempat gejala dirasakan untuk mengembalikan kekuatan energi chi dan aliran darah.
Dengan demikian, akupuntur dapat membantu meringankan gejala yang timbul akibat gangguan sistem saraf tepi, sekaligus mengembalikan kekuatan dan meningkatkan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Penelitian pun telah menunjukkan manfaat terapi akupuntur untuk membantu meningkatkan kondisi saraf. Ditambah lagi, organisasi kesehatan dunia WHO, juga telah mengakui bahwa akupuntur merupakan salah satu terapi untuk membantu meringankan gejala dari gangguan sistem saraf tepi.
Sebuah jurnal yang diterbitkan di Cina juga menemukan hasil positif tentang akupuntur dari sebuah studi yang melibatkan pengidap gangguan sistem saraf tepi akibat komplikasi diabetes.
Selama 15 hari, pengidap gangguan sistem saraf tepi melakukan terapi akupuntur dan hasilnya terlihat jelas bahwa akupuntur dapat meringankan gejala dari penyakit ini.
Apakah terdapat efek samping dari terapi akupuntur?

Jika dibantu oleh tenaga profesional atau yang memiliki lisensi, terapi akupuntur memiliki efek samping yang sangat sedikit hingga tidak ada sama sekali.
Namun, Anda mungkin dapat mengalami beberapa hal, seperti:
- Sakit dan lebam. Anda pasti akan merasakan sakit ketika jarum menusuk kulit, meski memang setiap orang akan merespon tusukan jarum berbeda-beda. Selain itu, bekas luka juga besar kemungkinan akan menjadi bagian dari terapi yang sulit untuk dihindari.
- Cedera. Hal ini mungkin terjadi jika akupuntur dilakukan sembarangan atau tidak oleh tenaga ahli. Jarum dapat masuk terlalu dalam dan melukai organ.
- Infeksi. Jarum yang digunakan harus selalu steril. Pastikan untuk menanyakan kebersihan dan kualitas jarum sebelum melakukan terapi.
Terapi akupuntur dapat menjadi alternatif pengobatan bagi pengidap gangguan sistem saraf tepi.
Namun, jika Anda tertarik untuk melakukan terapi ini, pastikan untuk menemui ahlinya atau profesional yang memiliki lisensi.
Selain itu, pastikan berkonsultasi pada dokter yang biasa memeriksa gangguan sistem saraf Anda. Tanpa diagnosis yang tepat dan rekomendasi secara medis, terapi akupuntur bisa berbalik memperburuk gejala atau bahkan melukai Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar