Penyakit saraf adalah kondisi medis yang dapat menimbulkan dampak serius pada kualitas hidup seseorang. Apalagi, sistem saraf memiliki peranan penting dalam fungsi tubuh. Lalu, apa saja jenis penyakit saraf yang mungkin terjadi pada manusia? Berikut ini adalah penjelasannya.
Apa itu penyakit saraf?
Penyakit saraf adalah kondisi ketika sistem saraf manusia mengalami gangguan, kelainan, atau kerusakan, sehingga memengaruhi fungsinya.
Pada dasarnya, sistem saraf adalah sistem penghubung yang sangat kompleks yang dapat mengirim dan menerima informasi dalam jumlah besar secara bersamaan.
Sistem ini memiliki dua bagian, yaitu sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), serta sistem saraf tepi atau perifer (semua elemen saraf yang menghubungkan saraf pusat dengan berbagai organ tubuh).
Bila ada bagian sistem saraf mengalami gangguan, maka dapat menimbulkan kesulitan bergerak, bicara, menelan, bernapas, atau mempelajari sesuatu.
Tak hanya itu, Anda juga bisa mengalami masalah dengan ingatan, pancaindra, hingga suasana hati Anda.
Penyakit pada sistem saraf dapat terjadi secara perlahan dan menyebabkan hilangnya fungsi secara bertahap (degeneratif).
Namun, kondisi ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan masalah yang mengancam jiwa (akut).
Seberapa umumkah kondisi ini?
Berbagai jenis penyakit saraf yang perlu diwaspadai
Merangkum dari Hopkins Medicine, ada beberapa jenis atau macam penyakit saraf yang umum terjadi, di antaranya sebagai berikut ini.
1. Stroke
Stroke adalah kondisi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu, berkurang, atau bahkan terhenti, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Akibatnya sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
Jenis penyakit saraf satu ini umumnya disebabkan oleh penumpukan plak atau terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh arteri.
Alhasil, aliran darah ke jaringan atau organ tubuh pun terhambat.
2. Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah kelainan progresif yang menyebabkan sel-sel otak merosot atau mati.
Gangguan sistem saraf ini merupakan penyebab umum dari demensia, yang dapat memengaruhi ingatan, pemikiran, dan perilaku penderitanya.
Penyebab dari penyakit saraf ini sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi gaya hidup yang tidak sehat dan keturunan genetik diyakini berperan dalam menyebabkan kondisi ini.
Tidak hanya itu, adanya plak amiloid di otak juga diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini.
3. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf tidak menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang berperan penting dalam mengontrol otot dan gerakan.
Akibatnya, kontrol gerakan otot menurun dan membuat penderitanya mengalami masalah keseimbangan.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab penyakit Parkinson, tetapi faktor genetik dan cedera kepala otak bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini.
4. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat.
Kondisi ini ditandai dengan kerusakan pada selaput mielin, yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala umum, di antaranya pusing atau vertigo, kelelahan, tegang otot, sensitif terhadap suhu, hingga masalah pada penglihatan.
5. Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang yang berulang atau kambuhan.
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan aktivitas listrik di otak atau sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan kejang atau bahkan hilang kesadaran.
Ada beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko terjadinya penyakit epilepsi.
Beberapa di antaranya yaitu faktor genetik, cedera pada kepala, kerusakan pada otak, serta gangguan perkembangan, seperti autisme.