backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Panduan Menjaga Kesehatan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 21/08/2023

    Panduan Menjaga Kesehatan Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan

    Perawatan bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) harus lebih cermat. Orangtua harus senantiasa berkonsultasi dengan dokter dan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini panduan merawat bayi dan anak dengan PJB yang perlu Anda perhatikan.

    Tips menjaga kesehatan bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan

    Tanpa perawatan yang tepat, penyakit jantung bawaan yang dialami oleh si kecil dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa.

    Sebelumnya, perlu dipahami bahwa perawatan bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan tidak sama dengan anak-anak yang sehat pada umumnya.

    Anda sebagai orangtua perlu melakukan konsultasi lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter spesialis jantung, ahli gizi, dan bahkan psikolog yang menangani kondisi si kecil.

    Selain itu, Anda juga dapat menerapkan beberapa tips berikut ini untuk menjaga kesehatannya.

    1. Ikuti pengobatan yang disarankan dokter

    dokter anak terbaik di jakarta

    Tak hanya untuk mencegah komplikasi fatal, seperti gagal jantung kongestif, pengobatan pada anak dengan PJB juga membuat kesehatan si kecil tetap terkontrol.

    Perawatannya ini meliputi penggunaan obat-obatan hingga prosedur medis, misal kateterisasi jantung atau transplantasi jantung.

    Dalam rangkaian pengobatan, Anda tentu perlu membuat janji dengan dokter, menemani anak menjalani pengobatan, dan mengawasi penggunaan obat yang diresepkan oleh dokter.

    Ingat, si kecil harus mengikuti pengobatan PJB secara rutin. Anda harus meluangkan waktu untuk menemaninya mengikuti perawatan dan cek kesehatan secara berkala.

    2. Pastikan kebutuhan gizinya tercukupi

    Nafsu makan yang rendah kerap kali menyebabkan bayi dengan PJB memiliki berat badan di bawah normal. Pahadal, kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan tubuhnya.

    Nah, salah satu cara menaikkan berat badan bayi dengan PJB adalah tetap menyusui si kecil sampai usia 1–2 tahun atau sesuai yang dianjurkan oleh dokter.

    ASI dapat diberikan 8–12 kali sehari bila kondisi bayi cukup sehat. Pada kondisi tertentu, bayi mungkin memerlukan tabung nasogastrik untuk mendapatkan makanan tambahan.

    Sementara untuk anak-anak, NHS UK melarang konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak. Jenis makanan ini bisa memperberat kerja jantung dan mempercepat kerusakannya.

    Makanan sehat untuk anak dengan PJB

    • Sumber karbohidrat sehat, seperti nasi merah, roti gandung, kentang, dan oatmeal.
    • Sayuran dan buah-buahan yang boleh dimakan langsung, ditambahkan dalam menu masakan, atau diolah menjadi jus atau smoothie.
    • Produk susu rendah lemak, meliputi susu, keju, dan yoghurt tanpa rasa.
    • Daging tanpa lemak dan ikan kaya omega-3, seperti tuna atau salmon.

    3. Jaga kebersihan gigi

    Kebersihan gigi penting dalam perawatan bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan. Pasalnya, pada usia inilah anak-anak dengan PJB rentan terkena masalah gigi, terutama gigi berlubang.

    Apabila dibiarkan, bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dapat menyebar ke dalam tubuh. Bahkan, bila mencapai jantung, bakteri pada akhirnya bisa menyebabkan endokarditis.

    Endokarditis merupakan salah satu komplikasi serius bagi pengidap penyakit jantung bawaan. Penyakit ini dapat merusak katup jantung sehingga menyebabkan gagal jantung.

    Guna menjaga kesehatan gigi anak dengan PJB, ajari dia untuk rajin menggosok gigi. Jangan lupa untuk membawanya ke klinik dokter gigi setiap enam bulan sekali. 

    4. Ajak anak bergerak aktif sesuai kemampuan

    Aktivitas fisik, seperti olahraga dapat membantu anak memperkuat otot dan menjaganya tetap sehat. Hal ini juga dibutuhkan oleh anak yang mengidap penyakit jantung bawaan.

    Meski menyehatkan, Anda perlu berhati-hati saat anak melakukan aktivitas ini. Olahraga akan melibatkan jantung untuk memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

    Itu sebabnya, anak dengan PJB harus berhati-hati ketika olahraga. Jika tidak diperhatikan, olahraga bisa menyebabkan detak jantung tidak beraturan (aritmia), sesak napas, dan bahkan pingsan. 

    Tanyakan kepada dokter perihal olahraga yang aman untuk jantung si kecil. Tentukan juga durasi aktivitas fisik yang tepat, misalnya 10–15 menit yang dilakukan 4–5 kali dalam sehari.

    5. Pastikan anak cukup tidur

    manfaat tidur siang untuk anak

    Tidur yang cukup adalah salah satu cara menjaga kesehatan pada bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan.

    Menurut National Sleep Foundation, waktu tidur harian yang cukup ialah 12–16 jam untuk bayi 4–12 bulan, 10–13 jam untuk balita, dan 9–12 jam untuk anak usia sekolah.

    Hindari melakukan aktivitas yang dapat mengganggu waktu tidur si kecil, seperti menonton TV atau membaca buku. Atur juga waktu beraktivitasnya agar tidak mendekati jam tidur si kecil.

    Apabila si kecil sulit tidur karena memiliki gangguan tidur, konsultasikan kepada dokter. Dokter akan membantu Anda mengatasi gangguan tidur pada anak dengan tepat.

    6. Pastikan anak bahagia dan bebas stres

    Anak-anak cenderung sulit mengelola emosinya. Padahal, hal ini bisa menyebabkan anak stres, cemas, dan merasa tidak nyaman, yang tentu tidak baik untuk kesehatan jantung mereka.

    Oleh karena itu, dalam menerapkan perawatan untuk bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan, cobalah untuk menenangkan si kecil ketika dia mulai merasa cemas atau takut.

    Cobalah tenangkan dengan kata-kata yang mampu membuat perasaannya jadi lebih baik. Anda juga bisa memberikan pelukan hangat untuk membantu si kecil mengatasi emosinya.

    Beragam cara lain yang bisa Anda lakukan misalnya mengajak teman si kecil bermain ke rumah guna mengurangi kesepian dan jalin pertemanan dengan anak lain dengan kondisi yang sama.

    7. Berikan vaksinasi flu

    Vaksinasi merupakan salah satu cara mencegah penyakit pada bayi dan anak. Hal ini juga menjadi cara penting dalam perawatan bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan.

    Selain imunisasi wajib, si kecil juga perlu mendapatkan vaksin influenza. Pasalnya, flu memang sangat mudah menular dan bisa menjadi lebih parah pada pengidap PJB.

    Sebagian besar bayi dan anak dibolehkan menerima suntik vaksin influenza mulai usia enam bulan hingga dua tahun. Pemberian vaksin ini pada umumnya dilakukan setiap satu tahun sekali.

    8. Bantu anak memahami kondisi jantungnya

    menakut-nakuti anak

    Saat si kecil mulai bertambah besar, penting baginya untuk memahami penyakit jantung yang dialaminya. Ini bertujuan agar anak bisa beradaptasi dengan tubuh dengan lingkungannya.

    Anda bisa menjelaskan seperti apa penyakitnya, apa yang harus dilakukan agar ia tetap sehat, apa yang harus dihindari, dan apa bahayanya jika ia melanggar pantangan tersebut.

    Usia anak yang bertambah besar memudahkan orangtua untuk memberikan informasi tentang penyakitnya. Lakukan hal ini lewat obrolan, membaca buku, atau mengajaknya ke komunitas anak-anak dengan kondisi yang sama.

    9. Sesuaikan perawatan ketika anak beranjak dewasa

    Perawatan bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan tentu harus disesuaikan setelah ia beranjak dewasa. Hal ini juga mencakup pilihan dokter dan rumah sakitnya.

    Anda dapat memindahkan layanan kesehatan anak ke layanan kesehatan dewasa. Transisi ini bisa dilakukan saat anak berusia 12 tahun hingga ia benar-benar sudah beranjak dewasa. 

    Menyesuaikan perawatan ini membantu mempermudah anak untuk mendapatkan pengobatan kelainan jantung yang tepat sesuai dengan usia dan kebutuhannya.

    Kesimpulan

    • Bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) membutuhkan perawatan yang lebih cermat dan berbeda dari anak-anak sehat pada umumnya.
    • Hal ini meliputi perawatan medis rutin dan perubahan gaya hidup sesuai dengan saran dari dokter spesialis jantung, ahli gizi, dan psikolog.
    • Ketika anak bertumbuh dewasa, ia harus mengenali kondisinya dan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 21/08/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan