backup og meta

5 Pelumas yang Aman untuk Miss V dan Tips Memilihnya

5 Pelumas yang Aman untuk Miss V dan Tips Memilihnya

Beberapa wanita mungkin mengeluhkan kondisi Miss V kering yang menyebabkan proses penetrasi tidak berjalan lancar. Nah, penggunaan pelumas yang aman untuk Miss V bisa Anda pertimbangkan agar hubungan intim terasa lebih nyaman.

Jenis-jenis pelumas yang aman untuk Miss V

pelumas untuk seks

Pelumas akan menggantikan fungsi cairan alami pada vagina yang kering. Ada berbagai jenis pelumas untuk wanita dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Meski begitu, wanita yang tidak merasakan keluhan Miss V kering pun tetap bisa menggunakan pelumas guna menambah sensasi dan kenikmatan saat bercinta.

Tidak hanya itu, pemakaian pelumas sebelum melakukan hubungan intim juga memberikan manfaat kesehatan, seperti mencegah rasa gatal, tidak nyaman, dan nyeri saat berhubungan intim.

Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa jenis pelumas Miss V beserta fungsi, bahan dasar, cara penggunaannya yang aman untuk kesehatan vagina.

1. Pelumas berbahan dasar air mengandung gliserin

Bahan pelumas Miss V yang banyak ditemukan di pasaran berbahan dasar air dengan kandungan gliserin. Anda cukup menambahkan pelumas saat vagina mulai terasa kering.

Jenis pelumas ini sering digunakan untuk seks oral. Pasalnya, kandungan gliserin di dalamnya akan memberikan sedikit rasa manis.

Kelebihan Kekurangan
Mudah ditemukan dengan harga terjangkau Lebih cepat kering
Aman digunakan bersama kondom lateks Tekstur cukup lengket karena adanya kandungan gliserin
Tidak meninggalkan noda pada pakaian atau seprai Sisa pelumas yang tertinggal berisiko memicu reaksi alergi dan infeksi jamur

2. Pelumas berbahan dasar air tanpa kandungan gliserin

Apabila Anda sering mengalami infeksi jamur pada vagina, pelumas berbahan dasar air ini lebih aman untuk kesehatan organ reproduksi.

Karena tidak adanya kandungan gliserin di dalam pelumas, infeksi jamur vagina umumnya jadi tidak gampang kambuh.

Kelebihan Kekurangan
Mengurangi risiko iritasi kelamin dan aman digunakan dengan kondom lateks Tidak cocok untuk seks oral karena rasanya agak pahit
Tidak meninggalkan noda pada pakaian atau seprai Memicu iritasi kulit karena mengandung paraben dan propilen glikol
Lebih dianjurkan untuk pemakaian seks anal Lumayan sulit ditemukan di pasaran

3. Pelumas berbahan dasar silikon

Efek pelumas berbahan silikon lebih awet dan baik untuk berhubungan intim dengan pasangan.

Umumnya, pelumas yang aman untuk Miss V ini direkomendasikan bagi wanita yang memiliki masalah vagina kering atau merasakan nyeri saat penetrasi.

Kelebihan Kekurangan
Efeknya tahan lama dan tidak perlu terlalu sering dioleskan ulang  Harus dibersihkan dengan sabun dan air bila digunakan terlalu banyak
Tidak menembus pori-pori kulit dan tidak menimbulkan reaksi alergi Agak sulit ditemukan dan harganya mahal

4. Pelumas berbahan dasar minyak

Pelumas berbahan minyak dapat merusak kondom lateks. Akan tetapi, pelumas ini tidak akan merusak kondom yang terbuat dari nitril, poliisoprena, dan poliuretan.

Pelumas Miss V ini juga bisa mengandung bahan-bahan tradisional di sekitar Anda, seperti minyak kelapa atau mentega.

Kelebihan Kekurangan
Cocok untuk hampir semua aktivitas intim, dari pijat kelamin hingga seks oral Merusak kondom lateks dan meningkatkan risiko air mani bocor
Mudah ditemukan dengan harga terjangkau Agak sulit ditemukan dan harganya mahal

5. Pelumas alami

Ada pula beberapa produk pelumas yang aman untuk Miss V yang memakai bahan alami dari tumbuh-tumbuhan, misalnya lidah buaya.

Jenis pelumas ini sendiri bisa dipertimbangkan bila Anda merasa khawatir akan dampak buruk dari produk pelumas vagina lainnya.

Kelebihan Kekurangan
Bebas dari bahan kimia yang bisa memicu iritasi, seperti gliserin atau paraben Harga relatif lebih mahal daripada jenis pelumas vagina lain
Lebih aman untuk vagina dan lingkungan Memiliki umur simpan yang lebih pendek

Bahan pelumas Miss V yang membahayakan

manfaat baby oil untuk bayi

Sebagian besar produk pelumas Miss V yang tersedia di pasaran aman digunakan. Akan tetapi, beberapa di antaranya mungkin mengandung bahan pewangi.

Menurut studi dari jurnal Climacteric (2015), pewangi dalam pelumas dapat menyebabkan iritasi bahkan menimbulkan reaksi alergi, terutama pada kulit vagina yang kering dan sensitif.

Memakai bahan alami yang tersedia di rumah juga tidak dianjurkan. Berikut ini beberapa jenis bahan yang sebaiknya tidak Anda jadikan sebagai pelumas seks.

1. Air liur

Meski terdengar aneh, sebagian orang sering menggunakan air liur sebagai pelumas karena dianggap praktis. Namun, hal ini sebenarnya tidak efektif untuk melubrikasi vagina.

Menggunakan air liur sebagai pelumas Miss V juga akan meningkatkan risiko infeksi menular seksual dan menyebabkan infeksi bakteri atau jamur pada area sensitif Anda.

2. Baby oil

Baby oil yang berbahan dasar minyak biasanya sulit dibersihkan. Jika dibiarkan, sisa baby oil yang masih menempel bisa masuk ke bagian dalam area kewanitaan.

Bakteri jahat yang terjebak bersama baby oil juga dapat ikut masuk. Akibatnya, Miss V justru bisa menjadi tempat bakteri bersarang dan berkembang biak.

3. Petroleum jelly

Meski bermanfaat untuk kulit, petroleum jelly bukanlah pelumas yang aman untuk Miss V. Terlebih kulit area kewanitaan lebih sensitif daripada bagian tubuh lainnya.

Penggunaan petroleum jelly sebagai pelumas dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Minyak dalam bahan ini juga berisiko memicu kerusakan pada kondom.

4. Putih telur

Beberapa orang juga melumasi vagina dengan putih telur. Mereka percaya bahwa tekstur putih telur sama seperti lendir serviks sehingga aman untuk digunakan.

Padahal, penggunaan putih telur bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella. Terlebih bila telur yang digunakan punya kualitas yang kurang baik.

5. Yoghurt tawar

Selain sebagai pelumas Miss V, yoghurt tawar dipercaya membantu mengobati infeksi jamur vagina. Probiotik dalam yoghurt diyakini bisa membantu membentuk koloni bakteri normal.

Meski begitu, klaim ini masih belum terkonfirmasi oleh penelitian ilmiah. Dokter menyarankan untuk tidak memasukan yoghurt ke dalam area kewanitaan Anda.

Tips memilih pelumas yang aman untuk miss V

mengatasi vagina kering

Saat memilih pelumas Miss V yang aman, coba untuk mengamati kegunaan dari tiap jenisnya. Pastikan kegunaan pelumas tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda.

Untuk hubungan intim melalui vagina, pilihlah pelumas berbahan dasar air atau silikon. Kedua jenis pelumas ini punya risiko lebih kecil untuk memicu infeksi.

Sementara itu, Anda dapat memakai pelumas berbahan silikon untuk seks anal dan pelumas beraroma atau berasa untuk seks oral.

Setelah memilih pelumas Miss V yang tepat, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memakainya.

  • Gunakan lebih sedikit pelumas bila Anda bertujuan untuk hamil, sebab terlalu banyak pelumas bisa menghambat pergerakan sperma.
  • Hindari produk yang tidak ditujukan sebagai pelumas, seperti baby oil atau petroleum jelly, yang bisa memicu efek samping.
  • Selalu pantau kondisi kesehatan Anda, sebab vagina kering bisa menandakan kondisi medis, seperti kadar hormon estrogen yang tidak normal.
  • Jangan ragu untuk mengoleskan kembali pelumas bila Miss V sudah cukup kering.

Pelumas yang aman untuk miss V dapat membantu wanita dalam menggantikan fungsi cairan vagina. Hal ini tentu bisa mengurangi rasa sakit saat bercinta.

Selalu perhatikan juga apakah kandungan dari pelumas seks bisa menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan organ intim Anda.

Kesimpulan

  • Pelumas membantu menggantikan fungsi cairan vagina yang kering sehingga penetrasi akan terasa jauh lebih nyaman dan tidak sakit.
  • Produk pelumas Miss V yang aman umumnya berbahan dasar air, silikon, minyak, dan tumbuh-tumbuhan, seperti lidah buaya.
  • Hindari menggunakan bahan yang tidak diformulasikan khusus untuk area intim wanita, seperti baby oil, petroleum jelly, air liur, dan putih telur.
  • Pemakaian bahan tersebut bisa membahayakan Miss V, mulai dari memicu iritasi dan bahkan infeksi.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vulvovaginal Health. (2022). American College of Obstetricians and Gynecologists. Retrieved January 20, 2023, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/vulvovaginal-health

Vaginal Dryness. (2019). Dr Susan Love Foundation for Breast Cancer Research. Retrieved January 20, 2023, from https://drsusanloveresearch.org/vaginal-dryness/

Vaginal Lubricants. (2022). Breastcancer.org. Retrieved January 20, 2023, from https://www.breastcancer.org/treatment-side-effects/menopause/treating-symptoms/vaginal-changes/dryness-irritation/lubricants

Know How to Use Vaginal Moisturizers and Lubricants. (2019). University Health Network. Retrieved January 20, 2023, from https://www.uhn.ca/PatientsFamilies/Health_Information/Health_Topics/Documents/Know_How_to_Use_Vaginal_Moisturizers_Lubricants.pdf

Edwards, D., & Panay, N. (2016). Treating vulvovaginal atrophy/genitourinary syndrome of menopause: how important is vaginal lubricant and moisturizer composition?. Climacteric : the journal of the International Menopause Society, 19(2), 151–161. https://doi.org/10.3109/13697137.2015.1124259

Geibel S. (2013). Condoms and condiments: compatibility and safety of personal lubricants and their use in Africa. Journal of the International AIDS Society, 16(1), 18531. https://doi.org/10.7448/IAS.16.1.18531

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

5 Cara agar Hubungan Seks Tetap Bergairah di Usia Menopause

Hati-hati, Pelumas Seks Bisa Bikin Susah Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan