Beberapa wanita mungkin mengeluhkan kondisi Miss V kering yang menyebabkan proses penetrasi tidak berjalan lancar. Nah, penggunaan pelumas yang aman untuk Miss V bisa Anda pertimbangkan agar hubungan intim terasa lebih nyaman.
Jenis-jenis pelumas yang aman untuk Miss V
Pelumas akan menggantikan fungsi cairan alami pada vagina yang kering. Ada berbagai jenis pelumas untuk wanita dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Meski begitu, wanita yang tidak merasakan keluhan Miss V kering pun tetap bisa menggunakan pelumas guna menambah sensasi dan kenikmatan saat bercinta.
Tidak hanya itu, pemakaian pelumas sebelum melakukan hubungan intim juga memberikan manfaat kesehatan, seperti mencegah rasa gatal, tidak nyaman, dan nyeri saat berhubungan intim.
Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa jenis pelumas Miss V beserta fungsi, bahan dasar, cara penggunaannya yang aman untuk kesehatan vagina.
1. Pelumas berbahan dasar air mengandung gliserin
Bahan pelumas Miss V yang banyak ditemukan di pasaran berbahan dasar air dengan kandungan gliserin. Anda cukup menambahkan pelumas saat vagina mulai terasa kering.
Jenis pelumas ini sering digunakan untuk seks oral. Pasalnya, kandungan gliserin di dalamnya akan memberikan sedikit rasa manis.
Kelebihan | Kekurangan |
Mudah ditemukan dengan harga terjangkau | Lebih cepat kering |
Aman digunakan bersama kondom lateks | Tekstur cukup lengket karena adanya kandungan gliserin |
Tidak meninggalkan noda pada pakaian atau seprai | Sisa pelumas yang tertinggal berisiko memicu reaksi alergi dan infeksi jamur |
2. Pelumas berbahan dasar air tanpa kandungan gliserin
Apabila Anda sering mengalami infeksi jamur pada vagina, pelumas berbahan dasar air ini lebih aman untuk kesehatan organ reproduksi.
Karena tidak adanya kandungan gliserin di dalam pelumas, infeksi jamur vagina umumnya jadi tidak gampang kambuh.
Kelebihan | Kekurangan |
Mengurangi risiko iritasi kelamin dan aman digunakan dengan kondom lateks | Tidak cocok untuk seks oral karena rasanya agak pahit |
Tidak meninggalkan noda pada pakaian atau seprai | Memicu iritasi kulit karena mengandung paraben dan propilen glikol |
Lebih dianjurkan untuk pemakaian seks anal | Lumayan sulit ditemukan di pasaran |
3. Pelumas berbahan dasar silikon
Efek pelumas berbahan silikon lebih awet dan baik untuk berhubungan intim dengan pasangan.
Umumnya, pelumas yang aman untuk Miss V ini direkomendasikan bagi wanita yang memiliki masalah vagina kering atau merasakan nyeri saat penetrasi.
Kelebihan | Kekurangan |
Efeknya tahan lama dan tidak perlu terlalu sering dioleskan ulang | Harus dibersihkan dengan sabun dan air bila digunakan terlalu banyak |
Tidak menembus pori-pori kulit dan tidak menimbulkan reaksi alergi | Agak sulit ditemukan dan harganya mahal |
4. Pelumas berbahan dasar minyak
Pelumas berbahan minyak dapat merusak kondom lateks. Akan tetapi, pelumas ini tidak akan merusak kondom yang terbuat dari nitril, poliisoprena, dan poliuretan.
Pelumas Miss V ini juga bisa mengandung bahan-bahan tradisional di sekitar Anda, seperti minyak kelapa atau mentega.
Kelebihan | Kekurangan |
Cocok untuk hampir semua aktivitas intim, dari pijat kelamin hingga seks oral | Merusak kondom lateks dan meningkatkan risiko air mani bocor |
Mudah ditemukan dengan harga terjangkau | Agak sulit ditemukan dan harganya mahal |
5. Pelumas alami
Ada pula beberapa produk pelumas yang aman untuk Miss V yang memakai bahan alami dari tumbuh-tumbuhan, misalnya lidah buaya.
Jenis pelumas ini sendiri bisa dipertimbangkan bila Anda merasa khawatir akan dampak buruk dari produk pelumas vagina lainnya.
Kelebihan | Kekurangan |
Bebas dari bahan kimia yang bisa memicu iritasi, seperti gliserin atau paraben | Harga relatif lebih mahal daripada jenis pelumas vagina lain |
Lebih aman untuk vagina dan lingkungan | Memiliki umur simpan yang lebih pendek |
Bahan pelumas Miss V yang membahayakan
Sebagian besar produk pelumas Miss V yang tersedia di pasaran aman digunakan. Akan tetapi, beberapa di antaranya mungkin mengandung bahan pewangi.
Menurut studi dari jurnal Climacteric (2015), pewangi dalam pelumas dapat menyebabkan iritasi bahkan menimbulkan reaksi alergi, terutama pada kulit vagina yang kering dan sensitif.
Memakai bahan alami yang tersedia di rumah juga tidak dianjurkan. Berikut ini beberapa jenis bahan yang sebaiknya tidak Anda jadikan sebagai pelumas seks.
1. Air liur
Meski terdengar aneh, sebagian orang sering menggunakan air liur sebagai pelumas karena dianggap praktis. Namun, hal ini sebenarnya tidak efektif untuk melubrikasi vagina.
Menggunakan air liur sebagai pelumas Miss V juga akan meningkatkan risiko infeksi menular seksual dan menyebabkan infeksi bakteri atau jamur pada area sensitif Anda.
2. Baby oil
Baby oil yang berbahan dasar minyak biasanya sulit dibersihkan. Jika dibiarkan, sisa baby oil yang masih menempel bisa masuk ke bagian dalam area kewanitaan.
Bakteri jahat yang terjebak bersama baby oil juga dapat ikut masuk. Akibatnya, Miss V justru bisa menjadi tempat bakteri bersarang dan berkembang biak.
3. Petroleum jelly
Meski bermanfaat untuk kulit, petroleum jelly bukanlah pelumas yang aman untuk Miss V. Terlebih kulit area kewanitaan lebih sensitif daripada bagian tubuh lainnya.
Penggunaan petroleum jelly sebagai pelumas dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Minyak dalam bahan ini juga berisiko memicu kerusakan pada kondom.
4. Putih telur
Beberapa orang juga melumasi vagina dengan putih telur. Mereka percaya bahwa tekstur putih telur sama seperti lendir serviks sehingga aman untuk digunakan.
Padahal, penggunaan putih telur bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella. Terlebih bila telur yang digunakan punya kualitas yang kurang baik.
5. Yoghurt tawar
Selain sebagai pelumas Miss V, yoghurt tawar dipercaya membantu mengobati infeksi jamur vagina. Probiotik dalam yoghurt diyakini bisa membantu membentuk koloni bakteri normal.
Meski begitu, klaim ini masih belum terkonfirmasi oleh penelitian ilmiah. Dokter menyarankan untuk tidak memasukan yoghurt ke dalam area kewanitaan Anda.