Berbagai upaya pencegahan terhadap penyakit osteoporosis perlu dilakukan sejak dini. Cara mencegah osteoporosis seperti apa yang bisa dilakukan jika tidak ingin mengalaminya?
Langkah-langkah pencegahan osteoporosis
Anda tentu ingin memiliki tulang yang sehat dan kuat, terlebih saat memasuki usia lanjut.
Apalagi, semakin bertambah usia, semakin tinggi pula risiko mengalami gangguan muskuloskeletal yang satu ini.
Oleh sebab itu, praktikkan beberapa tips cara mencegah osteoporosis sekaligus menjaga tulang tetap kuat berikut.
1. Rutin berolahraga
Pencegahan terhadap osteoporosis bisa dilakukan dengan rutin berolahraga. Semakin aktif Anda bergerak dan berolahraga, kepadatan dan kekuatan tulang akan semakin meningkat.
Oleh karena itu, aktivitas fisik selama masa kanak-kanak dan remaja sangat dianjurkan karena menjadi bekal agar tulang tetap kuat di masa depan. Pada usia 30 tahun kepadatan tulang mencapai puncak maksimalnya.
Salah satu cara olahraga terbaik untuk mencegah osteoporosis yaitu dengan melalukan latihan beban (weight bearing) dan latihan ketahanan.
Jenis olahraga tersebut bisa dilakukan untuk pencegahan osteoporosis untuk anak hingga dewasa.
Anda juga bisa menerapkan gerakan senam sehat osteoporosis. Meski dilakukan oleh orang yang telah mengalami stroke, tak ada salahnya Anda menerapkan senam sehat untuk upaya pencegahan.
2. Perbanyak asupan kalsium
Kalsium adalah nutrisi yang baik untuk mempertahankan tulang yang sehat dan kuat serta mencegah patah tulang karena osteoporosis.
Maka itu, jangan sampai Anda kekurangan kalsium di dalam tubuh. Setidaknya, penuhi kebutuhan kalsium harian Anda.
Jika Anda termasuk ke dalam kelompok usia 18 – 50 tahun, tubuh membutuhkan 1.000 miligram (mg) kalsium setiap hari.
Setelah wanita menginjak usia lebih dari 50 tahun dan pria memasuki usia 70 tahun, kebutuhan kalsium Anda meningkat, yaitu hingga 1.200 mg setiap hari.
Anda bisa memenuhi kebutuhan kalsium sebagai upaya pencegahan terhadap osteoporosis dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium.
Makanan sumber kalsium antara lain produk olahan susu rendah lemak, kacang almond, sayuran hijau, ikan salmon dan sarden kalengan, serta olahan kedelai seperti tahu.
Anda juga bisa mengonsumsi suplemen kalsium jika merasa tidak bisa memenuhi kebutuhan kalsium dari makanan. Namun, lebih baik penggunaan suplemen ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.