Kram pada kaki. Risiko penggumpalan darah. Tubuh menjadi cepat panas. 4. Teripatide
Teriparatide (Forteo) biasa diperuntukkan untuk mengatasi osteoporosis yang tingkatannya sudah parah dan sudah tidak bisa lagi diatasi dengan obat lainnya. Obat osteoporosis ini menstimulasi sel-sel tubuh dalam proses pembentukan tulang sehingga tulang semakin kuat.
Obat ini biasanya akan diresepkan oleh dokter, dan hanya bisa digunakan dalam jangka waktu 18 bulan. Jika pengobatan menggunakan teriparatide telah usai, dokter akan meresepkan obat lainnya untuk memastikan bahwa tulang baru yang terbentuk tetap terjaga kepadatannya.
5. Terapi pengganti hormon
Salah satu faktor penyebab terjadinya osteoporosis adalah ketidakseimbangan hormon pada tubuh. Oleh sebab itu, pengobatan dari penyakit tulang keropos ini dapat diatasi dengan terapi hormon.
Obat-obatan yang diberikan saat terapi hormon dapat membantu memperlambat proses pengeroposan tulang dan mengurangi risiko patah tulang pada wanita yang telah mengalami menopause. Bahkan, terapi ini juga dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap osteoporosis.
Terapi ini juga bisa dilakukan pada wanita yang masih di bawah 60 tahun tapi tidak bisa mengonsumsi obat-obatan osteoporosis lainnya karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan.
6. Suplemen vitamin D dan kalsium
Hampir setiap obat yang diresepkan dokter untuk melindungi tulang Anda akan dibarengi juga dengan pemberian suplemen kalsium dan vitamin D. Kombinasi antara obat resep dan suplemen kedua vitamin ini dibutuhkan untuk memaksimalkan efek pengobatan osteoporosis.
Orang dewasa muda memerlukan asupan sekitar 1.000 miligram kalsium per hari untuk menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Apabila Anda saat ini berusia 51 ke atas dan memiliki osteoporosis, Anda perlu mengonsumsi suplemen kalsium berdosis 1.200 miligram per hari.
Meski begitu, penggunaan suplemen kombinasi kalsium dan vitamin D tentu saja harus berdasar resep dokter. Jika tidak, suplemen ini dikhawatirkan dapat mengganggu kerja obat osteoporosis yang lainnya.
Suplemen yang berisi kombinasi kalsium dan vitamin D memiliki efek samping, yaitu:
- Detak jantung yang tidak teratur.
- Badan lemah.
- Sakit kepala.
- Mulut kering atau sensasi rasa logam di mulut.
- Nyeri otot atau tulang.
Suplemen baik dikonsumsi ketika Anda tidak bisa mendapatkan cukup asupan kalsium dan vitamin D harian. Namun, akan selalu lebih baik untuk mengutamakan perolehan kalsium dan vitamin dari makanan.
Sumber kalsium dan vitamin D bisa didapat dari makanan dan minuman seperti ikan, brokoli, bayam, kacang almond, susu dan buah jeruk.
Beberapa jenis obat herbal untuk osteoporosis
Selain obat-obatan kimia, ada pula beberapa tanaman herbal yang diduga dapat membantu meredakan gejala osteoporosis. Di antaranya adalah red clover atau semanggi merah dan paku ekor kuda.
Dilansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Evidence Based Complementary and Alternative Medicine, ekstrak semanggi merah dipercaya dapat menjadi obat herbal bagi pengidap osteoporosis.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mengonsumsi esktrak semanggi merah selama 12 minggu berefek baik untuk kesehatan tulang wanita menopause. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa suplemen ini membantu melindungi tulang punggung dari efek penuaan tulang akibat usia dan osteoporosis.
Sementara, kandungan silikon di dalam paku ekor kuda dipercaya mampu membantu mengurangi pengeroposan tulang. Selain itu, tanaman dengan nama latin Equisetum arvense ini juga diduga kuat bisa merangsang regenerasi tulang.
Meski begitu, sebelum menggunakan kedua obat herbal ini, Anda perlu memastikan terlebih dahulu keamanan dari penggunaannya. Lebih baik tanyakan kepada dokter apakah aman menggunakan obat-obatan herbal dalam pengobatan osteoporosis.
Hindari penggunaan obat-obatan tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, baik obat kimia maupun obat herbal, demi keamanan dan kesehatan tulang Anda. Selain itu, dokter juga akan menyarankan Anda untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk kesehatan tulang selama menjalani pengobatan untuk osteoporosis.
Gaya hidup sehat yang bisa Anda lakukan termasuk melakukan senam sehat untuk osteoporosis dan mengonsumsi makanan penguat tulang. Dengan begitu, pengobatan mungkin akan berjalan lebih efektif, dan risiko mengalami komplikasi osteoporosis seperti patah tulang juga bisa dihindari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar