Nyeri otot atau myalgia dapat disebabkan oleh cedera pada otot, melakukan gerakan ekstrem yang berlebihan dan berulang, atau penyakit terkait gangguan muskuloskeletal. Agar tidak berlarut sampai mengganggu keseharian, tidak ada salahnya untuk coba mengonsumsi obat pereda nyeri otot. Apa saja pilihannya?
Pilihan obat untuk meredakan nyeri otot
Nyeri otot biasanya hanya memengaruhi area tubuh dalam lingkup terbatas. Sakit yang dirasakan pun berawal dari yang terasa ringan dan hanya dirasakan setelah melakukan aktivitas tertentu.
Namun, ketika rasa sakitnya sudah tidak bisa tertahankan, ada beberapa pilihan obat pereda nyeri otot yang perlu diketahui dan bisa Anda gunakan, seperti berikut:
1. Paracetamol
Paracetamol, atau bisa juga disebut dengan acetaminophen, merupakan salah satu obat pereda nyeri dan penurun panas yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri otot.
Meski begitu, jika Anda ingin menggunakan obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit dan nyeri otot, perhatikan dosis yang harus dikonsumsi. Biasanya, obat ini dikonsumsi maksimum sebanyak 4000 miligram (mg) oleh orang dewasa, dan tidak boleh dikonsumsi lebih dari 1000 mg dalam rentang waktu 4 jam.
2. Ibuprofen
Pada dasarnya, ibuprofen adalah obat antiperadangan, tapi juga bisa digunakan untuk meredakan demam dan rasa sakit atau nyeri, seperti nyeri pada otot. Salah satu penyebab nyeri otot adalah cedera, dan ibuprofen biasa digunakan sebagai obat pereda nyeri otot yang terjadi akibat kondisi tersebut.
Meski begitu, obat ini harus digunakan dengan hati-hati dan tidak disarankan untuk dikonsumsi jangka panjang. Selain itu, penggunaan obat ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter. Hal ini disebabkan, tidak semua orang bisa mengonsumsi obat-obatan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti Ibuprofen.
3. COX-2 inhibitor
COX-2 inhibitor adalah salah satu jenis obat NSAID yang dapat membantu meringankan rasa sakit dan peradangan dengan menghambat enzim yang dikenal sebagai cyclooxygenase-2 (COX-2). Sebuah penelitian yang dimuat di dalam Scandinavian Journal of Medicine in Science & Sport menyatakan bahwa obat ini mampu mengurangi rasa nyeri pada otot.
Meski begitu, obat pereda nyeri otot ini disebut-sebut hanya meredakan rasa nyeri tanpa memberikan pengaruh terhadap fungsi otot yang melemah akibat aktivitas olahraga yang terlalu berat.
4. Kortikosteroid
Anda mungkin bisa menggunakan kortikosteroid sebagai obat pereda rasa sakit untuk nyeri otot. Namun, kortikosteroid sebaiknya dikonsumsi untuk penggunaan dalam waktu singkat, dan tentu saja hanya atas resep dokter.
Obat ini membutuhkan aturan pakai yang ketat dan diawasi dokter karena risiko efek sampingnya dapat berupa kenaikan berat badan, sakit perut, sakit kepala, perubahan mood, dan kesulitan tidur.
Penggunaan kortikosteroid sembarangan juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menipiskan tulang Anda. Itu sebabnya kortikosteroid tidak boleh digunakan sebagai obat pereda nyeri otot dalam jangka panjang.
5. Relaksan otot
Relaksan otot biasanya digunakan sebagai kombinasi dengan obat lain sebagai pereda nyeri otot yang berhubungan dengan otot tegang, otot kaku, hingga otot kejang. Obat pelemas otot ini bekerja dengan cara memerintahkan otak untuk mengendurkan otot-otot yang bermasalah, khususnya pada tubuh bagian belakang seperti punggung.
Jenis obat yang dapat digunakan sebagai pelemas otot ini biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri atau rasa sakit otot yang bersifat akut, bukan kronis. Obat ini juga bisa menjadi pilihan Anda apabila sakit yang dirasakan membuat jadi sulit tidur.
6. Opioid
Opioid biasanya digunakan sebagai obat pereda nyeri otot pada tingkatan yang sudah cukup parah. Obat ini digunakan saat rasa nyeri otot yang dirasakan sudah tidak bisa diatasi dengan obat-obatan lainnya.
Namun, mengingat obat ini termasuk golongan narkotika, penggunaannya membutuhkan resep dari dokter dan pemantauan ketat secara berkala. Beberapa contoh obat opioid antara lain:
7. Antidepresan
Antidepresan biasanya digunakan untuk mengobati depresi atau gangguan kejiwaan lainnya. Namun, obat ini juga dapat digunakan sebagai pereda nyeri otot.
Perlu diketahui, antidepresan bekerja dengan mengubah kadar serotonin dan norepinefrin dalam otak untuk meredakan nyeri dan menciptakan perasaan tenang.
Orang dengan kondisi nyeri kronis yang tidak merespon pengobatan lain dapat menggunakan obat pereda nyeri otot ini untuk mengontrol rasa sakit. Antidepresan trisiklik, contohnya, terkadang diresepkan untuk menangani nyeri otot akibat sindroma nyeri myofasial, fibromyalgia, atau sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome).
Bahan alami sebagai alternatif obat pereda nyeri otot
Selain obat-obatan kimia yang diresepkan oleh dokter, Anda juga bisa menggunakan bahan alami sebagai obat yang dapat membantu meredakan rasa nyeri. Beberapa di antaranya adalah:
1. Chamomile
Bahan alami yang satu ini juga bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk pereda nyeri otot. Hal ini disebabkan chamomile memiliki kandungan flavonoid yang bersifat antiperadangan, sehingga dapat menyembuhkan peradangan yang juga bisa menjadi penyebab dari nyeri otot.
Anda bisa menggunakannya dengan cara menyeduh bunga Chamomile kering dan menjadikannya minuman layaknya teh. Namun, Anda juga bisa mengoleskan minyak esensial dari bunga Chamomile langsung di area otot yang terasa kaku agar lebih cepat rileks.
2. Peppermint
Sama halnya dengan Chamomile, daun Peppermint juga bisa digunakan sebagai obat alami pereda nyeri otot. Minyak ini dapat membantu melemaskan otot yang kaku. Maka itu, Anda bisa menggunakannya dengan cara mengoleskan minyak esensial dari Peppermint di area otot kram, tegang, atau terasa kencang.
Menggunakan minyak Peppermint dapat memberikan efek dingin karena kandungan menthol di dalamnya. Selain itu, minyak ini juga akan menghilangkan rasa sakit dan melemaskan otot.
3. Makanan kaya vitamin D
Selain menggunakan minyak esensial sebagai obat pereda nyeri otot secara alami, Anda juga bisa meningkatkan asupan vitamin D untuk meredakan nyeri otot. Asupan vitamin D bisa Anda dapatkan dari sinar matahari di pagi hari dan juga makanan tertentu.
Vitamin D bisa didapatkan pada beberapa jenis makanan berikut ini:
- Telur.
- Ikan.
- Susu yang telah difortifikasi.
4. Kurkumin
Kurkumin merupakan salah satu senyawa aktif yang terdapat di dalam kunyit, kayu manis, dan juga jahe. Senyawa yang satu ini memiliki sifat antiperadangan, sehingga mampu menurunkan tanda peradangan pada otot setelah melakukan olahraga yang berat.
Selain itu, bahan alami yang disebut dapat menjadi obat pereda nyeri otot ini juga mampu mengendurkan otot-otot yang kencang dan mengembalikannya ke kondisi semula.
Pilihan cara lain untuk mengatasi nyeri otot
Selain menjaga kesehatan otot dan mengonsumsi obat pereda nyeri baik yang alami atau diresepkan oleh dokter, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa nyeri. Apa saja, ya?
1. Kompres dingin atau hangat
Jika Anda tidak ingin mengonsumsi obat pereda nyeri otot, Anda bisa mengompres menggunakan air dingin untuk mengatasi rasa nyeri otot akibat cedera. Cara ini bisa mengecilkan pembengkakan serta mengurangi nyeri dan peradangan yang terjadi pada otot Anda yang cedera atau terluka.
Namun, jangan langsung mengompres bagian otot yang terluka dengan es batu. Lebih baik, balut es batu dengan handuk supaya kulit tidak mengalami iritasi. Cukup untuk diaplikasikan selama 15-20 menit pada bagian tubuh yag nyeri. Apabila ingin diulangi, berikan jeda sebelum melakukan kompres kembali.
Bila nyeri otot yang dirasakan sudah terjadi dalam jangka panjang, Anda dapat menggunakan kompres hangat untuk melemaskan otot yang tegang.
2. Rutin berolahraga
Anda mungkin mengira bahwa saat sedang mengalami nyeri otot, aktivitas fisik seperti berolahraga sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Namun, itu bukan cara yang tepat untuk mengatasi nyeri otot.
Selain penggunaan obat pereda nyeri otot, Anda justru harus tetap rutin berolahraga untuk mengurangi rasa nyeri. Ini karena olahraga menuntut seluruh bagian tubuh untuk bergerak, yang pada akhirnya dapat membantu mempertahankan kekuatan otot dan kelenturan sendi.
Dengan otot yang kuat serta sendi yang lentur, tentu akan semakin memudahkan Anda dalam melakukan berbagai aktivitas, dan mengurangi risiko cedera yang menjadi penyebab munculnya rasa nyeri pada otot.
3. Temukan posisi yang nyaman
Posisi yang nyaman juga merupakan salah satu cara yang bisa membantu Anda untuk mengurangi rasa nyeri pada otot. Hindari posisi berdiri, duduk, atau berbaring yang membuat nyeri otot semakin terasa. Jangan memaksakan diri jika memang posisi tertentu terasa tidak nyaman pada otot yang terasa sakit.
Selain itu, selalu praktekkan postur tubuh yang baik setiap saat demi menjaga kesehatan otot dan menghindari timbulnya nyeri dan berbagai masalah otot lainnya. Pasalnya, kebiasaan mempraktekkan postur tubuh yang buruk memicu timbulnya nyeri otot.
4. Lakukan peregangan
Selain mengonsumsi obat pereda nyeri otot baik herbal maupun kimia, Anda juga bisa melakukan peregangan demi mengurangi rasa nyeri pada otot. Salah satu kegiatan peregangan yang bisa dilakukan adalah yoga.
Olahraga ini dapat membantu Anda meregangkan dan menguatkan otot. Bahkan, jika dilakukan dengan tepat, olahraga ini juga dapat membantu mencegah terjadinya cedera.
Akan tapi pastikan Anda tidak melakukannya secara berlebihan, karena justru dapat memperparah rasa sakit dan nyeri otot. Coba lakukan olahraga ini rutin setidaknya seminggu sekali supaya otot terus terlatih.
Menjaga tubuh tetap bergerak juga akan membuat rangka otot bersirkulasi sehingga membantu kerusakan otot. Bila cara tersebut tak kunjung bisa mengatasi nyeri, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
5. Istirahat yang cukup
Meski disarankan untuk tetap aktif bergerak, bukan berarti Anda harus memforsir tubuh. Istirahat yang cukup tetap penting untuk membantu Anda pulih dari nyeri otot. Baik sudah atau belum mengonsumsi obat pereda nyeri otot, sebaiknya dapatkan istirahat yang cukup.
Hindari pula aktivitas fisik atau olahraga yang berlebihan. Pastikan aktivitas fisik yang Anda lakukan masih di dalam batas wajar dan tidak memperparah rasa sakit atau nyeri pada otot. Pasalnya, olahraga yang terlalu berat mungkin dapat membuat otot menjadi lemah atau berbagai masalah otot lainnya.
6. Pijat
Jika Anda suka dipijat, mungkin ini adalah pilihan yang tepat untuk membantu mengatasi rasa nyeri pada otot. Akan tetapi, lebih efektif jika Anda dipijat oleh ahli terapis yang sudah berpengalaman dalam mengatasi nyeri otot.
Dengan pijatan yang tepat, otot-otot yang tadinya tegang akan melemas, sehingga rasa sakit dan nyeri pada otot pun mereda. Pijat juga diduga mampu membantu mengatasi nyeri pada tulang. Setelah dipijat, Anda biasanya akan merasa otot lebih rileks, khususnya setelah mendapatkan pijatan secara teratur.
Setelah dipijat, lebih baik Anda beristirahat terlebih dahulu hingga tubuh kembali segar dan otot yang kencang tak lagi terasa mengganggu. Dengan begitu, Anda akan lebih cepat beraktivitas seperti biasa tanpa rasa sakit dan nyeri pada otot.
[embed-health-tool-bmi]