backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Obat Maag PPI, Kenali Kegunaan dan Aturan Pakainya

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 11 jam lalu

Obat Maag PPI, Kenali Kegunaan dan Aturan Pakainya

Bagi Anda yang memiliki masalah asam lambung tentunya sudah tak asing dengan obat proton pump inhibitor (PPI). Seperti jenis obat maag lainnya, ada aturan minum yang perlu dipatuhi agar obat PPI dapat bekerja secara optimal tanpa menimbulkan efek samping.

Berikut berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang obat PPI.

Apa itu obat proton pump inhibitor?

Penghambat pompa proton alias proton pump inhibitor (PPI) adalah jenis obat maag untuk meredakan asam lambung.

Obat ini membantu mengatasi keluhan akibat infeksi bakteri H. pylori, tukak lambung, serta gangguan pencernaan lainnya terkait asam lambung.

Obat PPI bekerja langsung pada sel-sel lambung untuk menurunkan produksi asam. Ada lima jenis obat yang termasuk dalam golongan ini, yaitu omeprazol, lansoprazol, rabeprazol, pantoprazol, dan esomeprazol.

Omeprazol adalah obat pertama yang disetujui digunakan secara klinis pada 1988 di Eropa dan dua tahun berikutnya di Amerika.

Omeprazol pun dengan cepat menandingi ketenaran obat H2 blocker (cimetidin dan ranitidin) dalam mengatasi gejala terkait asam lambung.

Tahun 1996, omeprazol dengan merek dagang Losec menjadi obat terlaris di dunia. Pada 2004, lebih dari 800 juta pasien di seluruh dunia telah diobati dengan obat ini.

Cerita sukses omeprazol tidak membuat para kompetitor tinggal diam. Sederet obat golongan PPI baru pun dikembangkan oleh industri farmasi yang berbeda, yaitu lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol, dan dekslansoprazol.

Dari semuanya, apakah ada yang lebih baik satu dibanding lainnya?

Salah satu penelitian dalam jurnal Canadian family physician Medecin de famille canadien membandingkan berbagai obat PPI. Hasilnya, tak ada perbedaan yang berarti untuk pengobatan GERD dan infeksi bakteri H. pylori.

Meski begitu, esomeprazol sedikit lebih unggul dibanding omeprazol. Ini disebabkan karena esomeprazol hanya menggunakan bentuk aktifnya, sedangkan omeprazol menggunakan campuran bahan aktif dan tidak aktif.

Kegunaannya bagi sistem pencernaan

pengobatan trikomoniasis

Obat golongan proton pump inhibitor umumnya digunakan untuk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih. Namun, kegunaan PPI tidak berhenti sampai di situ.

Pada umumnya, PPI digunakan untuk mengobati dan/atau mencegah berbagai kondisi berikut.

  • Tukak pada lambung dan usus dua belas jari.
  • Mengurangi naiknya asam lambung ke kerongkongan yang bisa menyebabkan nyeri dan sensasi panas pada ulu hati (heartburn). Ini adalah gejala utama dari gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Infeksi bakteri H. pylori yang dapat menyebabkan luka pada lambung.
  • Pengobatan dan pencegahan akibat tukak yang disebabkan jenis obat pereda nyeri antiradang (NSAID).
  • Pada kondisi lainnya yang perlu ditangani dengan mengurangi produksi asam lambung.
  • Sindrom Zollinger-Ellison, yaitu suatu kondisi langka saat terdapat tumor pada pankreas. Tumor yang disebut gastrinoma ini menghasilkan banyak hormon gastrin yang memicu produksi asam lambung berlebih.
  • Terapi perawatan pada GERD kambuhan, terutama pada esofagitis (peradangan kerongkongan) tingkat II dan III.
  • Penyakit komplikasi GERD seperti esophageal strictures, Barrett’s esophagus, dan gejala di luar kerongkongan atau nyeri dada.

Cara kerja obat PPI

Sel-sel lambung secara alamiah memproduksi asam lambung guna membantu proses pencernaan.

Akan tetapi, produksi asam lambung yang berlebihan bisa menyebabkan peradangan serta iritasi pada lambung, kerongkongan, dan usus.

Obat maag jenis PPI bekerja dengan cara menghambat reaksi kimia antara hidrogen, kalium, serta enzim adenosin trifosfatase.

Sistem yang dikenal juga sebagai ‘pompa proton’ ini terdapat pada sel-sel penyusun dinding lambung yang memproduksi asam.

Terhambatnya pompa proton membuat asam lambung tidak dapat keluar ke lapisan lumen lambung. Dengan begitu, produksi asam lambung pun menurun secara drastis sehingga gejala gangguan pencernaan turut berkurang.

Berkat cara kerjanya, obat PPI tidak hanya ampuh untuk meredakan GERD.

Obat ini juga diandalkan untuk mengatasi tukak lambung dan usus (peptic ulcer disease) serta kerusakan kerusakan kerongkongan yang disebabkan oleh paparan asam lambung.

Kapan sebaiknya minum obat PPI?

Obat PPI sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu 30 menit sampai 1 jam sebelum makan. Hal ini karena obat PPI memerlukan aktivasi di lingkungan asam sehingga lebih efektif dikonsumsi sebelum makan.

Jenis obat yang tersedia

Di Indonesia, obat proton pump inhibitor termasuk dalam obat keras dan harus selalu menggunakan resep dokter saat membelinya. 

Namun, omeprazol bisa diberikan oleh apoteker tanpa resep dokter dengan jumlah maksimal 7 tablet. Jika terdapat keluhan lain, obat lainnya wajib menggunakan resep dokter.

Selain itu, obat PPI tidak boleh digunakan untuk jangka panjang karena menyebabkan beberapa efek samping.

Efek samping obat PPI

maag saat puasa obat Omeprazole

Bisa dikatakan bahwa proton pump inhibitor merupakan obat maag yang sangat ditoleransi dengan baik dan aman.

Meski begitu, PPI tidak berbeda dengan obat-obatan lain yang memiliki risiko efek samping. Efek samping yang biasanya muncul adalah:

Meski relatif aman, proton pump inhibitor mungkin tidak cocok untuk beberapa orang. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda bila akan mengonsumsi obat PPI saat sedang hamil dan menyusui.

Selain itu, perlu diketahui bahwa produksi asam lambung yang menurun drastis bisa memudahkan perkembangbiakan bakteri.

Contoh bakteri tersebut yaitu Clostridium difficile penyebab diare dan bakteri penyebab pneumonia pada paru-paru.

Pemakaian jangka panjang PPI juga bisa mengganggu penyerapan beberapa zat gizi seperti magnesium, kalsium, vitamin B12, dan zat besi.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi obat PPI dengan peningkatan risiko patah tulang, khususnya patah tulang pinggul.

Meski risiko ini mungkin cukup kecil, tetapi hal ini bisa jadi alasan untuk mengonsumsi PPI saat diperlukan saja.

Oleh sebab itu, penggunaan obat PPI sebaiknya selalu dilakukan dalam pengawasan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 11 jam lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan