backup og meta

8 Gejala Hipertensi, dari yang Ringan hingga Parah

Sampai saat ini, hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling mengancam. Pasalnya, gejala hipertensi tidak selalu terlihat dan sering kali baru terdeteksi begitu telah terjadi komplikasi. Simak apa saja gejala darah tinggi yang perlu Anda waspadai dalam penjelasan berikut ini.

8 Gejala Hipertensi, dari yang Ringan hingga Parah

Gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi

Tekanan darah tinggi sering kali tidak disadari sejak dini karena gejalanya kerap menyerupai masalah kesehatan yang cukup umum, seperti pusing dan sakit kepala.

Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, tekanan darah tinggi yang dibiarkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi hipertensi yang berbahaya.

Untuk mencegah kemungkinan komplikasi tersebut, berikut adalah ciri-ciri darah tinggi yang bisa Anda kenali sejak dini.

1. Pusing

Sebenarnya, pusing bukanlah gejala spesifik dari hipertensi. Menurut Cleveland Clinic, pusing lebih merujuk pada perubahan tekanan darah, baik itu dari tekanan rendah ke tinggi maupun sebaliknya.

Meski begitu, Anda sebaiknya tidak mengabaikan pusing yang berulang atau tidak kunjung menghilang. Anda sebaiknya segera ke dokter jika pusing telah mengganggu kemampuan untuk menjaga keseimbangan atau kesulitan berjalan.

2. Perubahan penglihatan

mata buram setelah melahirkan

Tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat menghambat aliran darah dan merusak pembuluh darah. Mengutip situs Medanta, hal ini dapat menyebabkan penumpukan darah di bawah retina.

Hal ini bisa mengganggu fungsi retina sehingga menyebabkan perubahan pada penglihatan. Apa yang Anda lihat mungkin berbeda dari ukuran, bentuk, atau posisi aslinya.

3. Bercak merah pada mata

Hipertensi juga bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil pada konjungtiva, yaitu selaput bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan permukaan depan bola mata.

Kondisi yang disebut perdarahan subkonjungtiva ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya ketika tekanan darah Anda kembali normal.

Namun, pada kondisi tertentu, bercak merah pada mata mungkin disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada retina. Kondisi yang disebut retinoplasti hipertensi ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak kunjung diobati.

Retinoplasti hipertensi merupakan kondisi yang perlu segera diatasi. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kehilangan penglihatan, khususnya pada pengidap hipertensi yang juga memiliki kadar kolesterol tinggi.

4. Sakit kepala

Berbeda dengan pusing yang biasanya hanya berupa sensasi berputar, sakit kepala sebagai gejala hipertensi akan disertai dengan sensasi nyeri berdenyut (throbbing) di kepala.

Sakit kepala sebenarnya merupakan gejala hipertensi yang tidak terlalu umum. Kondisi ini biasanya hanya dirasakan oleh seseorang yang mengalami krisis hipertensi.

Krisis hipertensi adalah kondisi darurat ketika tekanan darah Anda mencapai 180/120 mmHg. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh keterlambatan minum obat yang sudah diresepkan atau penyakit tertentu, seperti gagal jantung atau gagal ginjal.

5. Sesak napas

Jika tekanan darah tinggi memengaruhi pembuluh darah yang menghubungkan jantung dan paru-paru, besar kemungkinan Anda akan mengalami sesak napas.

Kondisi yang disebut hipertensi pulmonal ini terjadi ketika bagian kanan jantung kesulitan memompa darah melewati paru-paru sehingga darah yang mengandung oksigen tidak dapat dialirkan dengan baik.

Jenis hipertensi ini biasanya juga disertai nyeri dada, peningkatan detak jantung, kelelahan, dan pembengkakan pada pergelangan kaki atau tungkai.

6. Muncul darah dalam urine

Tekanan darah tinggi yang tidak segera diatasi bisa merusak pembuluh darah kecil (glomeruli) di ginjal. Akibatnya, fungsi ginjal untuk menyaring darah akan terganggu sehingga darah mungkin bocor ke aliran urine.

Karena itulah, beberapa pasien hipertensi mungkin mengalami kondisi yang disebut hematuria atau munculnya darah di dalam urine.

Karena darah yang terkandung di dalam urine sering kali tidak terlihat secara kasatmata, dokter mungkin meminta pasien hipertensi melakukan tes urine. Dengan begitu, darah bisa dideteksi dengan bantuan mikroskop.

7. Detak jantung tidak beraturan

Gejala lain dari tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah detak jantung yang tidak beraturan. Anda mungkin merasakan jantung berdebar lebih cepat, tidak teratur, atau bahkan berhenti berdetak selama sepersekian detik.

Gangguan detak jantung karena hipertensi umumnya merupakan jenis fibrilasi atrium. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko stroke karena alirah darah ke otak terganggu.

8. Mimisan

penyebab mimisan tiba tiba

Mimisan atau hidung berdarah merupakan gejala hipertensi yang tidak terlalu umum. Namun, mimisan bisa semakin parah jika dialami oleh seseorang yang memiliki hipertensi.

Pada orang dewasa yang berusia lebih tua, mimisan bisa terjadi karena penumpukan plak, lemak, kolesterol, atau zat lain yang membuat pembuluh darah mengeras. Hipertensi dapat memperparah aterosklerosis yang sudah terjadi.

Setiap orang dengan hipertensi bisa merasakan gejala yang beragam, termasuk yang tidak tertera di atas, karena peningkatan tekanan darah bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Sebagai contoh, hipertensi sekunder yang disebabkan oleh kerusakan ginjal mungkin menunjukkan gejala berupa hematuria.

Oleh karena itu, pengobatan atau cara menurunkan tekanan darah juga perlu disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda sebaiknya segera pergi ke dokter ketika merasakan berbagai gejala di atas. Pasalnya, berbagai gejala di atas umumnya muncul ketika hipertensi sudah cukup parah.

Padahal, krisis hipertensi yang tidak segera ditangani bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih parah, seperti stroke atau serangan jantung.

Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin sedini mungkin. Bagi orang dewasa sehat, pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan setiap dua tahun.

Frekuensi pemeriksaan bisa meningkat pada orang yang memiliki faktor risiko hipertensi, misalnya memiliki keluarga dengan riwayat hipertensi, merokok, obesitas, atau berusia di atas 65 tahun.

Semakin dini hipertensi dideteksi, semakin optimal perawatan yang bisa diberikan. Dokter nantinya bisa menyesuaikan obat hipertensi atau menganjurkan perawatan rumahan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Kesimpulan

  • Hipertensi pada tahap awal sering kali tidak menunjukkan gejala. Karena itulah banyak pengidap hipertensi yang mengetahui kondisinya ketika melakukan pengukuran tekanan darah.
  • Gejala hipertensi berupa sakit kepala, perubahan penglihatan, bercak darah pada mata, atau sesak napas umumnya baru terlihat ketika kondisi ini berlangsung cukup lama.
  • Setiap orang dengan hipertensi bisa mengalami gejala yang berbeda karena kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Periksakan diri ke dokter agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Clinic, C. (2022, July 13). How high blood pressure makes you feel dizzy. Cleveland Clinic. Retrieved 13 June 2025, from https://health.clevelandclinic.org/high-blood-pressure-dizziness

High blood pressure: 6 signs and symptoms of hypertension (High BP). (2018, September 20). Multi Super Speciality Hospital, World Class Heart, Cancer, Liver & Kidney Transplant, Treatment in India – Medanta. Retrieved 13 June 2025, from https://www.medanta.org/patient-education-blog/6-signs-of-high-blood-pressure

Does high blood pressure cause headaches or other symptoms? (2023, October 24). Harvard Health. Retrieved 13 June 2025, from https://www.health.harvard.edu/heart-health/does-high-blood-pressure-cause-headaches-or-other-symptoms

What are the signs and symptoms of high blood pressure. (n.d.). American Heart Association. Retrieved 13 June 2025, from https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/know-your-risk-factors-for-high-blood-pressure/what-are-the-symptoms-of-high-blood-pressure

Clinic, C. (2022, May 31). Can high blood pressure cause headaches? Cleveland Clinic. Retrieved 13 June 2025, from https://health.clevelandclinic.org/high-blood-pressure-headache

High blood pressure (hypertension). (2022, September 15). Mayo Clinic. Retrieved 13 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410

High blood pressure, atrial fibrillation and your risk of stroke. (2015, July 31). www.heart.org. Retrieved 13 June 2025, from https://www.heart.org/en/health-topics/atrial-fibrillation/why-atrial-fibrillation-af-or-afib-matters/high-blood-pressure-afib-and-your-risk-of-stroke

Why does pulmonary hypertension cause shortness of breath?. (2017). Michigan Medicine. Retrieved 13 June 2025, from https://www.michiganmedicine.org/health-lab/why-does-pulmonary-hypertension-cause-shortness-breath

Park, Y. S., Kang, S. H., Park, E., & Jang, S. (2022). Association between changes in facial Flushing and hypertension across drinking behavior patterns in South Korean adults. The Journal of Clinical Hypertension24(5), 611-620. Retrieved 13 June 2025, from https://doi.org/10.1111/jch.14475

Versi Terbaru

20/06/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Tekanan Darah Tangan Kanan dan Kiri Berbeda, Kok Bisa?

Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Pengidap Hipertensi


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 20/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan