backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Apa Akibatnya Kalau Sembelit Dibiarkan Saja?

Ditulis oleh dr. Yusra Firdaus · General Practitioner · Rumah Sakit Permata Bekasi


Tanggal diperbarui 22/12/2020

    Apa Akibatnya Kalau Sembelit Dibiarkan Saja?

    Terkadang karena aktivitas yang terlalu padat, Anda sering menunda buang air besar (BAB). Padahal jadwal BAB yang jarang-jarang sudah bisa disebut dengan sembelit. Awalnya, sembelit memang tidak bergejala, sehingga Anda baru menyadari pada saat timbul kondisi yang lebih serius.

    Memangnya apa yang akan terjadi bila sembelit dibiarkan saja? Berikut penjelasan saya seputar akibat sembelit yang tidak segera ditangani.

    Apa saja gejala dan tanda sembelit?

    Sembelit atau susah BAB adalah menurunnya pergerakan usus akibat terganggunya fungsi usus. Anda dikatakan mengalami sembelit jika setidaknya mengalami dua gejala berikut dalam 3 sampai 6 bulan terakhir:

    • Berkurangnya frekuensi jumlah BAB menjadi tiga kali seminggu atau kurang
    • Mengejan sedikitnya 25% dari proses BAB
    • Feses menjadi keras setidaknya 25% dari proses BAB
    • Merasa tidak tuntas saat BAB setidaknya 25% dari proses BAB
    • Merasa ada hambatan saat melakukan BAB setidaknya 25% dari proses BAB
    • Membutuhkan bantuan jari untuk menarik feses pada saat BAB

    Ada berbagai penyebab terjadinya sembelit, seperti gangguan struktur pada usus besar, kondisi penyakit tertentu (diabetes, hipotiroid, penyakit Parkinson), hamil, atau sedang dalam penggunaan obat tertentu (obat nyeri, obat antihipertensi, obat antikejang, dan sebagainya).

    Pola hidup dan pola makan juga berpengaruh terhadap timbulnya gejala sembelit. Berikut adalah jenis pola hidup dan pola makan yang dapat memicu terjadinya sembelit:

    • Diet tinggi daging dan produk susu
    • Diet tinggi makanan yang diproses atau terlalu banyak konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat
    • Diet rendah serat
    • Asupan cairan harian tidak terpenuhi
    • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol atau kafein
    • Jarang melakukan aktivitas fisik

    Hati-hati jika sembelit tidak segera diobati

    Sembelit merupakan salah satu keluhan pencernaan yang umum terjadi di dunia. Meskipun frekuensi kejadian sembelit cenderung banyak dialami (sekitar 2-28% dari populasi dunia), keluhan ini sering tidak disadari hingga akhirnya penderita merasa ada gangguan pada anus atau duburnya.

    Padahal, sembelit perlu ditangani segera. Jika sembelit dibiarkan dan tidak diberikan terapi lebih lanjut, akan menimbulkan gejala seperti berikut.

    1. Luka di sekitar anus

    Luka di sekitar anus (fisura ani) dapat terjadi jika Anda mengalami sembelit berkepanjangan. Feses yang mengeras akibat sembelit dapat mengiritasi anus. Biasanya gejala awal ditandai dengan keluhan luka yang menimbulkan perdarahan, nyeri, dan gatal di sekitar anus.

    2. Timbul wasir

    Terlalu lama mengejan saat sembelit dapat memicu wasir atau ambeien. Wasir dapat terjadi ketika feses mengeras dan ada peningkatan tekanan dalam perut saat mengejan.

    Hal ini menimbulkan hambatan pembuluh darah vena di sekitar rektum. Aliran pembuluh darah vena yang terganggu tersebut menyebabkan timbulnya bendungan vena yang biasa disebut wasir.

    3. Prolaps rektum

    Mengutip jurnal Clinics in Colon and Rectal Surgery, prolaps rektum merupakan kondisi ketika rektum (bagian usus besar) keluar melewati anus. Kondisi yang menyebabkan tekanan dalam perut meningkat, seperti sering mengejan saat sembelit yang berkepanjangan, berkaitan dengan risiko terjadinya prolaps rektum.

    4. Inkontinensia alvi (BAB keluar tiba-tiba)

    Sembelit merupakan salah satu faktor risiko terjadinya inkontinensia alvi. Menurut sebuah studi tentang pengendalian inkontinensia alvi dalam jurnal yang sama, kondisi ini merupakan ketidakmampuan untuk menahan BAB, sehingga feses secara tidak sadar keluar dengan sendirinya. Ya, sembelit yang disertai wasir dan prolaps rektum ternyata dapat meningkatkan risiko inkontinensia alvi.

    Feses yang tertahan dan mengeras akibat sembelit menyebabkan feses cair akhirnya mengalir di sekitar feses keras tersebut.

    Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami sembelit?

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi atau mencegah terjadinya sembelit, seperti:

    1. Cari tahu sebab terjadinya sembelit

    Jika Anda mengalami sembelit karena sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, segera hentikan obat tersebut. Apabila Anda mendapatkan obat tersebut dari dokter, konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan dosis atau mengganti obatnya.

    2. Bowel training

    Ini adalah jenis latihan yang dapat dilakukan dengan cara mengatur jadwal BAB dalam jam yang sama setiap harinya. Anda dianjurkan untuk BAB di pagi hari dan 30 menit setelah makan. Diharapkan dengan latihan ini, Anda dapat terbiasa dan peka terhadap sensasi ingin BAB serta tidak menahan atau menunda BAB.

    3. Meningkatkan jumlah asupan cairan serta diet tinggi serat

    Rekomendasi asupan cairan yang dibutuhkan adalah 2 liter per hari atau setara 8 gelas per hari dan asupan serat adalah 20-35 gram per hari. Serat bisa didapatkan melalui diet tinggi buah, sayur, atau gandum utuh.

    4. Melakukan perubahan gaya hidup

    Untuk mengatasi sembelit, Anda juga disarankan untuk mengubah gaya hidup. Misalnya melakukan aktivitas fisik dan olahraga teratur setidaknya 30 menit setiap hari untuk mendorong pergerakan usus. Hindari juga konsumsi alkohol dan kafein agar tidak memperparah sembelit.

    5. Konsultasi ke dokter atau minum obat pencahar

    Apabila Anda sudah melakukan langkah-langkah tersebut, tapi masih tidak ada perbaikan gejala sembelit, maka sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengevaluasi lebih lanjut penyebab terjadinya sembelit.

    Anda juga bisa minum obat pencahar dengan kandungan bisacodyl yang dapat membantu meningkatkan pergerakan usus atau dengan kandungan laktulosa yang dapat melunakkan feses. Beberapa obat tersebut tersedia dalam berbagai sediaan, seperti tablet, sirup, atau supositoria.

    Ikuti semua petunjuk yang ada pada kemasan produk. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan pada dokter Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Yusra Firdaus

    General Practitioner · Rumah Sakit Permata Bekasi


    Tanggal diperbarui 22/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan