backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Minum Obat Diare Tak Boleh Sembarangan, Ini Aturannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    Minum Obat Diare Tak Boleh Sembarangan, Ini Aturannya

    Anda dapat membeli berbagai jenis obat diare dengan mudah tanpa harus menyertakan resep dokter. Meski demikian, obat diare yang dikonsumsi sembarangan justru tidak akan ampuh mengatasi sumber masalahnya. Ada aturan minum yang harus dipatuhi agar obat diare bisa bekerja optimal.

    Apakah diare harus selalu ditangani dengan obat?

    Diare terjadi saat feses bergerak terlalu cepat dalam usus besar. Usus besar tidak dapat menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair. Obat diare, atau secara medis dikenal sebagai antidiare, bekerja dengan memperlambat proses ini.

    Merupakan hal yang umum ketika orang dewasa mengalami beberapa kali diare dalam setahun. Biasanya, penyakit ini akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Anda juga bisa mempercepat penyembuhannya dengan menggunakan bahan-bahan alami.

    Meski bisa sembuh sendiri, ada juga mereka yang lebih memilih langsung minum obat saat kena diare. Sebenarnya, memang tak ada aturan pasti soal kapan Anda harus mulai minum obat diare. Apabila diare yang Anda rasakan cukup parah dan mengganggu, Anda boleh minum obat diare.

    Ada begitu banyak kondisi yang dapat menyebabkan diare. Minum obat diare tanpa aturan yang jelas tentu tidak cukup untuk mengatasi penyebabnya yang begitu beragam, seperti:

    • Keracunan makanan
    • Infeksi virus, bakteri, atau parasit
    • Alergi makanan
    • Intoleransi laktosa
    • Peradangan pada saluran pencernaan
    • Penyakit Celiac, Crohn, atau inflammatory bowel disease
    • Pertumbuhan polip pada usus
    • Gangguan penyerapan makanan

    Jenis obat diare dan aturan minum yang perlu dipatuhi

    Terkadang, Anda perlu meminum obat untuk mengatasi diare yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Berikut adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi diare:

    1. Loperamide

    Loperamide digunakan untuk mengatasi diare berkepanjangan. Terutama pada penderita penyakit Crohn, ulcerative colitis (radang usus), dan irritable bowel syndrome. Obat ini bekerja dengan memperlambat gerak feses sehingga teksturnya memadat.

    Anda bisa memperoleh loperamide dengan resep dokter atau membelinya langsung di apotek. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet minum, kapsul, serta tablet yang meleleh dalam mulut. Loperamide cair hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

    Aturan minum dari obat diare ini adalah sebagai berikut:

    • 2-5 tahun: 1 miligram sekali minum, maksimum 3 miligram sehari
    • 6-8 tahun: 2 miligram sekali minum, maksimum 4 miligram sehari
    • 9-12 tahun: 2 miligram sekali minum, maksimum 6 miligram sehari
    • 13 tahun ke atas: 4 miligram saat feses encer, selanjutnya 2 miligram dengan dosis maksimum 16 miligram sehari

    2. Bismuth subsalicylate

    Bismuth subsalicylate lebih sering digunakan untuk mengatasi nyeri perut dan gejala maag. Akan tetapi, obat ini juga memiliki sifat antidiare dan antiperadangan, serta mampu menghambat penyebaran bakteri penyebab diare.

    Cara kerja bismuth subsalicylate berbeda dengan loperamide, yakni mengurangi kandungan air dalam feses. Anda harus berhati-hati dengan dosisnya, sebab terdapat efek samping berupa sembelit serta feses dan lidah yang berwarna kehitaman.

    Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui aturan minum yang aman dari obat diare ini. Dosis bagi orang dewasa biasanya sebesar 524 miligram sekali minum. Minumlah obat ini setiap 30-60 menit sekali, tapi jangan melebihi 8 dosis dalam sehari.

    Ketika minum obat diare, berhati-hatilah juga jika Anda meminum obat yang lainnya. Meminum obat diare dan obat lainnya sekaligus bisa menyebabkan terjadinya interaksi obat. Hal itu bisa menciptakan interaksi obat yang membuat kerja obat tidak maksimal atau memunculkan efek samping.

    Diare merupakan kondisi yang akan membaik dalam beberapa hari. Obat-obatan memang dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan frekuensi diare, tapi tidak secara langsung mengatasi penyebabnya.

    Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, bahkan setelah minum kedua obat di atas selama 2 hari, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut akan menentukan apakah Anda harus mengonsumsi obat diare yang dikhususkan bagi penyakit tertentu atau tidak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan