Diare pada bayi bisa mengakibatkan dehidrasi
Anak serta bayi di bawah usia 3 tahun yang mengalami mencret dapat mengalami dehidrasi.
Diare pada bayi belum sampai tahap dehidrasi jika ia masih terlihat aktif, ceria, dan masih minum air putih meski terus bolak-balik BAB.
Tanda-tanda tersebut menandakan si Kecil kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badannya, tapi ini masih terhitung normal.
Namun mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, selain mengamati gejala mencret yang umum, orangtua juga wajib bisa mengenali tanda dehidrasi pada bayi.
Berikut penjelassan mengenai gejala dehidrasi pada bayi yang mengalami diare atau mencret.
1. Gejala diare dengan dehidrasi ringan
Saat diare sudah menyebabkan gejala dehidrasi ringan, bayi akan terlihat lebih rewel dari biasanya. Matanya sedikit celong juga terus-terusan minta minum karena kehausan.
Tanda bayi sudah kena dehidrasi ringan akibat diare juga dapat dilihat dan dirasa dari kulitnya. Caranya, cubit lebar dengan pelan kulit perut anak dan tahan 30 detik.
Jika kulit cepat membal kembali dalam 1 detik, turgor masih baik. Sementara jika kembali dalam 2—5 detik, turgor kulit bayi agak kurang.
Turgor adalah penilaian derajat dehidrasi dari seberapa baik elastisitas atau kekenyalan kulit anak. Kondisi ini menandakan si Kecil sudah kehilangan cairan 5—10% dari berat badannya.
2. Gejala diare dengan dehidrasi berat
Dehidrasi berat akibat diare akan membuat bayi terlihat lesu dan lunglai, juga malas minum. Matanya juga sangat cekung.
Tes kulit anak dengan mencubit perutnya perlahan dan lepas setelah 30 detik.
Jika kulit kembali ke kondisi normal dalam 5—10 detik, turgor kurang. Saat lebih dari 10 detik artinya turgor sudah jelek.
Berbagai tanda ini menandakan tubuh anak kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar