Diabetes melitus tipe 1 merupakan diabetes yang dialami oleh orang berusia muda, seperti anak-anak atau remaja. Diabetes ini lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan perempuan terutama yang terlahir dengan masalah pada organ pankreas.
Risiko seorang anak terkena penyakit ini lebih tinggi jika memiliki anggota keluarga yang juga pernah mengidap diabetes melitus. Simak selengkapnya seputar diabetes tipe 1 berikut ini.
Apa itu diabetes tipe 1?
Diabetes melitus tipe 1 adalah tipe diabetes ini ditandai dengan rusaknya pankreas akibat kondisi autoimun, sehingga tubuh hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak memproduksi insulin untuk mengatur kadar gula darah.
Kondisi tersebut berbeda dengan diabetes tipe 2. Umumnya, orang yang mengalami diabetes tipe 2 tubuhnya tetap memproduksi insulin.
Hanya saja, sel-sel tubuh tidak mampu merespons dengan baik, sehingga insulin tidak dapat bekerja optimal.
Insulin adalah hormon pengatur glukosa yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas. Insulin sangat penting perannya untuk mengolah gula darah menjadi energi.
Ketika tubuh tidak punya cukup insulin, akan sangat sedikit glukosa yang diserap oleh sel tubuh.
Akibatnya, glukosa yang tak terserap akan terus menumpuk di aliran darah dan bisa menyebabkan komplikasi jika dibiarkan.
Tanda dan gejala diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 ini biasanya dapat dialami anak pada usia 4 – 7 tahun atau 10 – 14 tahun. Gejala diabetes tipe 1 pada anak ini juga bisa muncul cepat dalam beberapa minggu.
Berikut tanda dan gejala yang menjadi peringatan untuk segera memperoleh pertolongan dokter.
- Cepat haus dan sering buang air kecil
- Cepat lapar namun berat badan turun drastis
- Luka susah sembuh dan mudah infeksi
- Tubuh cepat lelah
- Rabun atau kebutaan
- Mati rasa pada tangan atau kaki
- Gagal ginjal
Munculnya gejala tersebut menandakan bahwa kondisi diabetes sudah menyebabkan kerusakan lebih parah, yakni pada saraf dan organ.
Perlu Anda ketahui
Penyebab diabetes tipe 1
Penyebab diabetes yang satu ini tidak diketahui secara jelas tapi ini adalah salah satu jenis penyakit autoimun. Penyakit autoimun ditandai dengan masalah sistem imun yang justru menyerang dan menghancurkan sel sehat.
Pada diabetes melitus tipe 1, sistem imun anak justru menghancurkan sel beta pankreas sehat yang menghasilkan insulin.
Akibatnya, pankreas anak diabetesi tidak memproduksi insulin yang cukup. Dalam kasus yang tertentu, sel-sel pankreas tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali.
Kondisi ini menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk membantu tubuh menyerap energi, sehingga kadar glukosa darah jadi tinggi dan terjadilah hiperglikemia.
Penyebab lainnya dapat didasari oleh penyakit dan kondisi lain, seperti cystic fibrosis yang memengaruhi pankreas, operasi pengangkatan, dan peradangan yang parah pada pankreas.
Faktor-faktor risiko terkena diabetes tipe 1
Penyakit diabetes tipe 1 termasuk penyakit keturunan. Artinya, jika mempunyai kakek, nenek, orangtua, atau saudara kandung yang mengalami penyakit diabetes melitus, Anda berisiko lebih besar untuk terkena penyakit ini.
Selain riwayat keluarga, terdapat juga beberapa faktor risiko lainnya yang mungkin bisa menyebabkan diabetes tipe 1 sebagai berikut.
- Infeksi virus tertentu seperti virus Epstein -Barr, virus coxsackie, virus gondok, dan cytomegalovirus.
- Meminum susu sapi di usia terlalu dini.
- Kekurangan vitamin D.
- Meminum air yang mengandung natrium nitrat.
- Pengenalan makanan sereal dan gluten yang terlalu cepat (sebelum 4 bulan) atau terlalu lambat (setelah 7 bulan).
- Memiliki ibu yang mengalami preeklampsia (meningkatnya tekanan darah) saat hamil.
- Saat lahir mengidap penyakit kuning.
Komplikasi penyakit diabetes tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 termasuk penyakit kronis yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan tak bisa disembuhkan.
Namun, penyakit ini masih bisa dikendalikan agar tak sampai menimbulkan komplikasi serius.
Ancaman komplikasi diabetes membuat para diabetesi (sebutan orang yang memiliki penyakit diabetes) menjadi semakin terpuruk. Tak jarang, keterpurukannya memicu berbagai gangguan kesehatan lain.
Menurut American Diabetes Association, berikut beberapa komplikasi penyakit diabetes tipe 1 yang perlu Anda waspadai.
- Gangguan saraf atau neuropati diabetik: terjadi ketika pembuluh darah kapiler pada saraf di dalam tubuh mengalami kerusakan menyebabkan kesemutan, nyeri, mati rasa.
- Retinopati diabetik: gangguan penglihatan serius disebabkan pembuluh darah dalam retina mengalami pembengkakan dan kebocoran.
- Kaki diabetes: kondisi yang juga dikenal dengan diabetic foot ini terjadi akibat komplikasi kerusakan sistem saraf dan infeksi serius akibat diabetes.
- Infeksi kronis: infeksi yang rentan dialami oleh para diabetesi di antaranya infeksi saluran kencing, gigi dan mulut, kulit, telinga, vagina, dan lain sebagainya.
- Ketoasidosis diabetik: kondisi saat keton dihasilkan dalam jumlah berlebih sehingga meracuni dan merusak berbagai organ tubuh akibat kurangnya insulin.
- Gagal ginjal: terganggunya fungsi kerja ginjal akibat rusaknya pembuluh darah.
Apa saja tes untuk mendiagnosis kondisi ini?
Tes gula darah merupakan salah satu cara efektif untuk mendiagnosis penyakit diabetes melitus tipe 1. Anda bisa cek gula darah di rumah sakit, klinik, laboratorium dengan bantuan tenaga medis.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah Anda.
- Tes level glukosa darah saat puasa
- Tes level glukosa darah random (tanpa puasa) atau sewaktu
- Tes toleransi glukosa oral
- Tes hemoglobin A1c (HbA1C)
Jika Anda didiagnosis mengidap diabetes tipe 1, Anda harus menemui dokter Anda setiap tiga bulan sekali sehingga Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.
- Memeriksa kulit dan tulang pada kaki dan Anda
- Memeriksa apakah kaki Anda kehilangan indra perasa atau baal (gangguan saraf tepi atau neuropati)
- Memeriksa tekanan darah Anda
- Memeriksa bagian belakang mata Anda dengan menggunakan sinar khusus
- Melakukan tes HbA1C atau tes kadar rata-rata gula darah selama 3 bulan (tes bisa dilakukan setiap 6 bulan jika diabetes sudah terkontrol dengan baik)
Tes tersebut dapat membantu Anda dan dokter Anda untuk mengontrol diabetes dan mencegah masalah lain yang disebabkan oleh diabetes.
Di samping itu, Anda harus menjalani beberapa tes lain selama setahun sekali, seperti berikut.
- Memeriksa tingkat kolesterol dan trigliserida
- Menjalani tes satu tahun sekali untuk memastikan bahwa organ ginjal Anda bekerja dengan baik
- Menemui dokter gigi setiap 6 bulan untuk memeriksa seluruh gigi Anda. Pastikan dokter gigi Anda mengetahui Anda memiliki diabetes
Apa saja pengobatan untuk diabetes tipe 1?
Penyakit diabetes melitus tipe 1 tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang ada bertujuan untuk mengurangi atau meringankan gejala diabetes tipe 1.
Berikut beberapa jenis pengobatan diabetes tipe 1 yang sering dilakukan oleh dokter.
1. Terapi insulin
Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena tubuh kekurangan atau bahkan tidak bisa sama sekali menghasilkan insulin. Itu sebabnya, pasien diabetes ini akan sangat tergantung dengan suntik insulin.
Terapi insulin bisa diberikan dalam bentuk suntikan, pena insulin, maupun pompa insulin.
2. Obat-obatan tertentu
Selain insulin, diabetesi tipe 1 juga mungkin saja minum beberapa jenis obat tertentu untuk mencegah komplikasi diabetes tipe 1 dan mengendalikan kondisi komorbid.
Beberapa obat yang sering diresepkan oleh dokter, yaitu:
- aspirin,
- obat tekanan darah tinggi, seperti ACE inhibitor dan angiotensin II receptor blockers (ARB), serta
- obat penurun kolesterol.
Sebelum menggunakan obat lain, pastikan Anda berdiskusi terlebih dulu dengan dokter. Beberapa obat mungkin saja berinteraksi dan memengaruhi kerja obat diabetes yang Anda minum.
Pencegahan diabetes tipe 1
Meski tak bisa disembuhkan, orang yang memiliki tipe diabetes ini bisa hidup bahagia dan melakukan berbagai rutinitas harian seperti orang sehat pada umumnya.
Kuncinya satu, yaitu menjaga gula darah tetap normal dengan melakukan perawatan yang tepat. Berikut perubahan gaya hidup sebagai pencegahan diabetes tipe 1.
1. Pola makan yang sehat
Pastikan Anda memperhatikan pola makan diabetes tipe 1 agar gula darah tetap terjaga. Pilih makanan dengan gizi seimbang yang meliputi serat, protein, karbohidrat, dan lemak baik. Hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam.
Jangan lupa, perhatikan pula porsi makan Anda setiap hari agar gejala diabetes tidak kambuh. Lebih baik mengonsumsi makanan sedikit tapi sering ketimbang harus makan dalam jumlah banyak pada satu waktu.
2. Rajin olahraga
Tak perlu melakukan olahraga diabetes yang berat, cukup lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, bersepeda, berenang ataupun jalan cepat.
Sebelum melakukan olahraga, penting untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin tidak menginzinkan Anda untuk melakukan olahraga tertentu terkait dengan kondisi Anda.
3. Hindari stres
Hindari stres dan pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup serta berkualitas setiap malam. Ingat, stres bisa menyebabkan kenaikan gula darah dan memperparah gejala diabetes.
4. Rajin cek kadar gula darah
Penting untuk memeriksa kadar gula darah sebelum dan setelah makan. Anda bisa mengecek sendiri di rumah dengan alat cek gula darah yang bisa dibeli di apotek atau toko obat terdekat.
5. Suntik insulin dan minum obat teratur
Ikuti aturan dokter secermat mungkin mengenai penggunaan insulin dan obat-obatan lainnya. Jangan berhenti atau mengubah dosis insulin secara sembarangan.
Segera konsultasi ke dokter ketika Anda merasakan gejala diabetes, seperti pusing, pandangan buram, lemas, lesu, tidak bertenaga untuk sekadar bangun dari tempat tidur.
[embed-health-tool-bmi]