Kurap, atau yang dikenal juga sebagai kadas, adalah penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi jamur (tinea). Bercak merah, bersisik, serta gatal pada kulit merupakan beberapa tanda khas kurap.
Siapa pun bisa dengan mudah terkena penyakit menular ini, terutama kelompok orang yang imunnya lemah. Namun jangan khawatir, tersedia berbagai obat-obatan untuk mengatasi gejala kurap.
Obat-obatan medis untuk mengatasi kurap
Pengobatan utama yang harus dilakukan tentunya adalah menggunakan obat-obatan medis. Pengobatan akan bergantung pada seberapa parah infeksi kulit dan letak kemunculan gejalanya.
Kebanyakan obat-obatan ini dapat dibeli di apotek dan digunakan tanpa resep dokter. Namun, ada pula beberapa obat yang harus didapatkan dengan resep dokter.
Obat kurap topikal
Bila kurap muncul pada kulit tubuh seperti kaki (kutu air) atau selangkangan, dokter biasanya akan merekomendasikan obat bebas topikal. Obat topikal merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan luar dengan cara dioleskan atau disemprot, bentuknya dapat berupa krim, gel, bedak, atau losion.
Obat topikal untuk atasi kurap adalah golongan obat antijamur. Obat antijamur dibuat untuk menghambat enzim jamur serta menghambat kerja ergosterol, sebuah komponen utama yang berperan dalam pembentukan dinding sel jamur. Beberapa jenis obatnya meliputi clotrimazole, miconazole, terbinafine, dan ketoconazole.
Untuk menggunakannya, Anda cukup mengoleskan obat ini di atas area yang terkena kurap sekaligus area kulit normal yang mengelilinginya. Biasanya obat digunakan sebanyak dua kali sehari selama dua sampai empat minggu, lalu dilanjutkan kembali selama satu atau dua minggu setelah ruam menghilang.
Durasi pemakaian obat dapat berbeda-beda bergantung pada jenis kurap yang diderita. Pada kutu air misalnya, kebanyakan pasien melakukan perawatan selama dua minggu. Sedangkan pada tinea cruris atau kurap selangkangan, perawatan biasanya dilakukan selama 10 – 14 hari.
Terdapat pula obat topikal berwujud sampo yang biasanya digunakan untuk pasien yang mengalami tinea capitis atau kurap kulit kepala. Bahan-bahan yang kerap digunakan dalam sampo khusus ini adalah ketoconazole, miconazole, dan ciclopirox.
Obat kurap oral
Pada beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat oral atau minum. Pasien yang membutuhkan obat ini adalah pasien yang mengalami kurap pada area berambut seperti kepala dan dagu, atau jika infeksinya lebih parah dan tidak kunjung sembuh walau telah diberikan obat-obatan topikal.
Beberapa jenis obat-obatannya meliputi griseofulvin, itraconazole (sporanox), dan fluconazole (diflucan).
Obat griseofulvin bekerja dengan menghentikan pembelahan jamur, tetapi tidak membunuhnya secara langsung. Oleh karena itu, pengobatan dengan obat ini perlu dilakukan selama beberapa minggu atau bulan.
Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet dan harus diminum setelah makan. Bagi Anda yang sedang hamil atau menjalani program kehamilan, obat ini sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan cacat lahir.
Obat itraconazole dan fluconazole dapat mengikat enzim dalam jamur dan menghentikan produksi erogsterol, komponen utama pembentuk dinding sel jamur. Itraconazole dikonsumsi setelah makan, sedangkan fluconazole dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Kedua obat ini juga tidak disarankan untuk ibu hamil.