Pernahkah Anda memiliki bintik hitam atau putih terutama di area hidung? Kondisi ini disebut dengan komedo yang muncul akibat penumpukan kotoran sehingga membuat tekstur yang kasar dan mengganggu penampilan. Mari cari tahu lebih lanjut seputar kondisi kulit ini dalam artikel berikut.
Apa itu komedo?
Komedo adalah bintik-bintik yang muncul di kulit akibat folikel rambut akibat penumpukan minyak berlebih, sel kulit mati, dan kotoran.
Kondisi ini termasuk jenis jerawat ringan yang terjadi di wajah punggung, dada, leher, lengan, dan pundak.
Masalah kulit ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu komedo hitam (blackheads) dan komedo putih (whiteheads).
1. Komedo hitam (blackheads)
Komedo hitam atau blackheads adalah komedo terbuka yang terjadi ketika minyak menyumbat folikel rambut.
Penyebab warna hitam pada kondisi kulit ini karena adanya reaksi kimiawi pada melanin (pigmen pemberi warna kulit).
Reaksi tersebut muncul akibat terpapar udara di sekitar dan melanin di sel kulit mati menjadi teroksidasi.
Alhasil, bintik-bintik yang awalnya berwarna menyerupai kulit berubah menjadi cokelat tua yang menghasilkan komedo hitam.
2. Komedo putih (whiteheads)
Komedo putih atau whiteheads merupakan cikal bakal jerawat yang terbentuk akibat penyumbatan pori oleh minyak berlebih, bakteri, dan sel kulit mati.
Kondisi tersebut akhirnya menutupi seluruh permukaan pori sehingga penampilan jerawat menyerupai benjolan putih kecil yang tertutup.
Oleh sebab itu, penyakit kulit tidak menular ini disebut sebagai komedo tertutup.
3. Jenis lainnya
Selain kedua jenis di atas yang cukup umum terjadi, ada beberapa bentuk komedo lainnya yang mungkin lebih jarang dialami oleh orang-orang, yakni sebagai berikut.
- Microcomedone: ukurannya kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
- Macrocomedone: ukuran berdiameter lebih 2 – 3 mm.
- Kista komedo: jenis kista dengan bukaan berwarna bening di kulit.
- Solar comedone: komedo akibat paparan sinar matahari yang biasa ditemui di pipi dan dagu lansia.
Seberapa umum kondisi ini?
Komedo adalah kondisi yang cukup umum terjadi dan hampir setiap orang mengalami hal ini, terutama remaja di masa pubertas.
Hal ini dikarenakan masalah kulit ini adalah tahap awal dari kemunculan jerawat.
Oleh sebab itu, orang yang mengalami masalah jerawat di kulitnya kemungkinan besar memiliki komedo dahulu sebelum berkembang menjadi jerawat.
Apa perbedaan jerawat dengan komedo?
Jerawat biasanya berwarna putih dan berisi nanah di dalamnya. Jika jerawat meradang, benjolan tersebut dapat berubah menjadi merah. Sementara itu, komedo adalah pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, tetapi tidak meradang.
Tanda dan gejala komedo
Normalnya, komedo di hidung dan area wajah ditandai dengan bintik kecil berwarna gelap. Beberapa orang mungkin mengira bintik tersebut adalah jerawat.
Namun, kondisi ini jauh lebih ringan dan berwarna lebih gelap.
Warna gelap pada kondisi kulit ini terjadi akibat pigmen melanin terkena paparan udara atau sinar matahari, sehingga mengalami proses oksidasi (penggabungan zat dan oksigen).
Area kulit manusia yang paling sering mengalami kondisi ini adalah hidung, di sekitar bibir, dan sekitar telinga.
Selain di wajah, masalah kulit ini juga dapat terjadi di punggung, leher, lengan, hingga dada.
Bagian-bagian tersebut memiliki jumlah folikel rambut yang tidak jauh berbeda dengan wajah.
Rambut biasanya tumbuh dari folikel rambut yang terletak di pori-pori dan di dalamnya terdapat kelenjar sebaceous yang menghasilkan minyak alami kulit.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika kondisi kulit ini tak kunjung hilang meski sudah melakukan perawatan, kulit mengalami iritasi, dan mulai mengganggu kepercayaan diri.
Penyebab dan faktor risiko komedo
Penyebab blackheads dan whiteheads umumnya adalah kotoran yang terjebak di pori-pori kulit.
Hal ini mungkin terjadi bila Anda termasuk orang yang jarang membersihkan muka, terutama setelah memakai riasan atau bepergian.
Selain itu, ada dua faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang memiliki komedo pada wajah, yaitu usia dan perubahan hormon.
Kondisi ini juga sering muncul pada masa pubertas, yaitu masa ketika produksi hormon androgen meningkat dan memicu produksi minyak di bawah kulit.
Jika hal ini terjadi, kulit akan menerima sebum (minyak) dan sel kulit mati lebih banyak.
Meski begitu, perubahan hormon bukan hanya terjadi di masa remaja, melainkan juga saat menstruasi, hamil, dan tengah menggunakan pil KB.
Berikut ini ada beberapa faktor lain yang dapat memicu kemunculan masalah kulit ini.
- Penggunaan kosmetik yang dapat menutupi pori-pori kulit.
- Banyak mengeluarkan keringat, terutama saat berolahraga.
- Bercukur yang menyebabkan folikel rambut terbuka.
- Stres atau kondisi lain yang berhubungan dengan perubahan hormon, seperti sindrom PMS.
- Terpapar bahan kimia tertentu, seperti pomade yang berminyak atau propilen glikol.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan lithium.
- Kebiasaan memencet jerawat yang menyebabkan folikel pecah.
- Konsumsi makanan pemicu jerawat, terutama produk susu dan makanan tinggi gula.
Komplikasi komedo
Jika komedo dibiarkan dan ditambah dengan kebiasaan buruk yang dapat menjadi penyebab jerawat, bukan tidak mungkin jenis jerawat yang parah pun muncul.
Hal ini mungkin dikarenakan penyumbatan di pori-pori kulit membuat minyak terus menumpuk di bawah kulit.
Akibatnya, pori-pori kulit pun mengalami iritasi dan membesar hingga dapat pecah dengan sendirinya.
Apabila hal ini terjadi, sel darah putih akan masuk dan menyebabkan pembengkakan pada pori-pori. Akhirnya, jerawat pun terbentuk.
Pengobatan komedo
Jika Anda merasa memiliki komedo, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Bahkan, beberapa di antaranya tidak jauh berbeda dengan cara menghilangkan jerawat pada umumnya.
1. Obat topikal comedolytic
Salah satu cara menghilangkan komedo yang cukup ampuh adalah menggunakan obat topikal yang bersifat comedolytic.
Obat jenis ini biasanya perlu digunakan 1 – 2 kali sehari dengan mengoleskan ke seluruh area yang mengalami masalah kulit ini.
Anda mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk obat ini menunjukkan hasil yang diharapkan.
Beberapa senyawa aktif yang biasa ada di obat untuk mengatasi komedo adalah:
- benzoil peroksida,
- azelaic acid,
- asam salisilat,
- asam glikolik,
- retinoid, seperti tretinoin dan adapalene (membutuhkan resep dari dokter), serta
- antibiotik dengan resep dokter yang dikombinasikan dengan obat lainnya.
Bila obat-obatan yang dijual bebas tidak kunjung membuahkan hasil dan kondisi ini mengganggu Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
2. Operasi bedah dan laser
Operasi bedah untuk mengangkat komedo mungkin tidak seperti operasi besar yang Anda bayangkan.
Metode ini biasanya digunakan untuk menghilangkan komedo yang membandel dan tidak kunjung sembuh meski telah diberikan obat-obatan.
- Pengangkatan manual dengan bantuan extractor untuk mengangkat dan mengeluarkan sumbatan.
- Mikrodermabrasi untuk mengikis lapisan kulit terluar agar sumbatan dapat diangkat.
- Terapi fotodinamik untuk mengurangi produksi minyak dan membunuh bakteri.
3. Rutin membersihkan wajah
Selain menggunakan gel atau krim untuk mengatasi kondisi ini, Anda juga dianjurkan untuk rajin membersihkan wajah.
Beberapa orang mungkin memilih jalan pintas dengan memencet kulit di sekitar komedo agar cepat keluar.
Namun, hal ini justru dapat merusak kulit Anda karena bisa memicu peradangan yang tadinya tidak ada.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda cuci muka setidaknya dua kali sehari dengan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Ringkasan
- Komedo adalah bintik-bintik yang muncul di kulit akibat folikel rambut yang tersumbat. Bintik-bintik ini lebih dikenal dengan blackheads karena permukaannya berwarna hitam.
- Gejala munculnya kondisi kulit ini berupa munculnya bintik kecil berwarna yang muncul di sekitar hidung, bibir, dan telinga.
- Penyebab munculnya masalah kulit ini umumnya kotoran yang terjebak di pori-pori kulit. Komedo umumnya dialami orang yang sering memakai riasan, jarang membersihkan muka, dan sering melakukan aktivitas luar ruangan.