backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Gejala Campak pada Anak Sesuai Fase Kemunculannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 21/02/2023

    Gejala Campak pada Anak Sesuai Fase Kemunculannya

    Saat muncul bintik-bintik dan ruam pada anak apa yang pertama kali Anda lakukan? Walaupun terlihat sepele, tidak menutup kemungkinan gejala ini mengarah pada masalah kesehatan yang cukup serius, seperti campak. Agar tetap waspada, simak penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri atau gejala campak pada bayi dan anak.

    Gejala campak pada bayi dan anak berdasarkan fasenya

    gejala campak anak bayi

    Campak atau rubeola adalah penyakit infeksi akibat paramyxovirus pada saluran pernapasan yang tergolong sangat menular.

    Penyakit yang juga dikenal dengan nama gabagen atau gabakan ini bisa terjadi cukup serius hingga fatal, termasuk pada anak. Kondisi ini dapat ditularkan lewat kontak langsung dan melalui udara.

    Saat sudah terinfeksi, gejala akan mulai muncul secara bertahap sesuai fasenya.

    Berikut fase perkembangan gejala atau ciri-ciri campak pada anak maupun bayi yang perlu diperhatikan orangtua.

    1. Masa infeksi dan inkubasi

    Virus campak mempunyai masa inkubasi di dalam tubuh yaitu sekitar 7 hingga 14 hari.

    Pada masa ini, tidak akan terlihat gejala gabagen apa pun pada tubuh anak maupun bayi, termasuk ruam.

    2. Gejala dan ciri-ciri campak nonspesifik

    Campak pada anak maupun bayi biasanya dimuali dengan gejala awal berikut ini.

  • Demam pada anak.
  • Batuk terus menerus.
  • Pilek atau hidung berair.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mata berair dan kemerahan.
  • Kondisi ini tergolong ringan dan berlangsung selama dua hingga tiga hari.

    3. Kondisi akut dan munculnya ruam

    Setelah itu, muncul gejala campak lainnya yang lebih serius, seperti ruam atau gabagen pada anak maupun bayi.

    Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil dan ada beberapa di antaranya sedikit menonjol. Bahkan, bintik dapat bergabung menjadi satu membentuk bintik yang lebih besar lagi.

    Bercak dan bintik merah yang tergolong rapat bisa membuat tampilan kulit di selurut tubuh terlihat kemerahan. Namun terkadang, bintik juga bisa berwarna kecokelatan.

    Bagian tubuh yang pertama kali muncul bintik atau gabagen pada anak adalah wajah.

    Beberapa hari kemudian, ruam mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti lengan, perut, paha, hingga kaki.

    Pada saat yang sama, demam pada anak mulai mengalami peningkatan hingga 40°C.

    Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena gejala campak ini akan berangsur-angsur mereda dan menghilang.

    Ruam biasanya terjadi 14 hari setelah terpapar virus, dengan kisaran 7—18 hari.

    Lalu, ruam dan bintik-bintik atau gabagen pada bayi maupun anak ini akan berlangsung selama 5—6 hari hingga akhirnya mulai memudar.

    4. Periode penularan gejala

    Saat gejala gabakan pada anak sudah muncul, ada kemungkinan si Kecil masih dapat menyebarkan virus ke orang lain selama delapan hari.

    Penularan infeksi ini terjadi selama sekitar 8 hari, dimulai sejak 4 hari sebelum gejala muncul hingga gejala seperti ruam atau gabagen pada bayi maupun anak muncul selama empat hari.

    Untuk menghindari risiko penularan infeksi kepada orang lain, jauhkan anak dari melakukan kontak secara langsung dan terlalu dekat dengan orang lain.

    Beri pemahaman pada anak bahwa ia harus menjaga jarak untuk sementara waktu dengan orang-orang di sekitarnya, terutama orang yang belum mendapat vaksinasi campak.

    Kebanyakan anak biasanya akan mengalami campak selama seminggu sebelum akhirnya mulai merasa lebih baik, sekitar dua hari setelah muncul ruam pada kulit.

    Namun, batuk pada bayi dan anak mungkin akan terus berlangsung hingga 2 minggu meski gejala lain sudah mereda.

    5. Kondisi lanjutan atau komplikasi

    Terkadang, gejala campak pada anak bisa terjadi cukup serius dan menyebabkan terjadinya kondisi lanjutan atau komplikasi.

    Komplikasi tersebut dapat meliputi infeksi telinga, pneumonia, atau diare dan muntah-muntah.

    Selain itu, kondisi yang lebih serius lagi juga bisa terjadi, seperti ensefalitis atau disebut juga radang otak.

    Kapan harus ke dokter setelah gejala campak muncul?

    penyakit campak pada bayi

    Campak merupakan salah satu penyakit yang cukup serius dan sangat menular.

    Penyakit ini juga tidak bisa disepelekan karena infeksi campak pada orang dewasa dan anak-anak bisa membunuh 100 ribu orang per tahun, tetapi sebagian besar anak dan bayi di bawah usia 5 tahun.

    Namun, vaksin campak atau vaksin MMR bisa menurunkan kematian bayi maupun anak sekitar 72% atau sekitar 23,2 juta jiwa antara tahun 2000 sampai 2018, menurut data yang dilansir dari WHO.

    Maka dari itu, ketika Anda sudah melihat ciri-ciri campak pada bayi maupun anak, tidak ada salahnya untuk langsung melakukan pemeriksaan dokter.

    Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran serta anak bisa mendapatkan penanganan secara langsung.

    Dokter biasanya bisa mendiagnosis campak dengan melihat tanda dan gejala. Selain itu, akan dilakukan tes darah untuk memastikan apakah ada virus rubella atau tidak.

    Tidak hanya itu saja, apabila anak mempunyai sistem imun yang rendah, maka ia diharuskan untuk beristirahat total.

    Ini dilakukan sampai semua gejala campak pada anak maupun bayi termasuk gabagen benar-benar hilang dari tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 21/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan