4. Hipogonadisme

Hipogonadisme pada pria terjadi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron. Hormon ini merupakan kunci dari pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi pada pria.
Gangguan pada organ reproduksi pria serta kurangnya kadar hormon testosteron dalam tubuh pria bisa saja memengaruhi produksi sperma normal.
Akibatnya, air mani dan sperma mungkin tidak keluar saat ejakulasi. Anda pun memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami impotensi.
5. Penyumbatan saluran sperma
Penyumbatan bisa terjadi pada epididimis dan vas deferens dalam testis. Akibatnya, hal ini bisa mengganggu proses pengangkutan sperma untuk dikeluarkan melalui penis.
Infeksi, prosedur steril pria (vasektomi), dan permasalahan pada prostat bisa menjadi penyebab saluran sperma tersumbat.
Penyumbatan saluran sperma bisa membuat volume ejakulasi berkurang di bawah 1,5 mililiter. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan tidak menunjukkan gejala yang pasti.
6. Gangguan saraf
Gangguan pada sistem saraf yang mengatur ejakulasi juga bisa membuat sperma tidak keluar. Hal ini bisa disebabkan oleh diabetes, multiple sclerosis, dan cedera tulang belakang.
Kondisi-kondisi tersebut bisa memicu ejakulasi retrograde. Ini karena kerusakan saraf membuat otot leher kandung kemih tidak mampu mengencang dan menutup dengan baik.
Akibatnya, air mani dan sperma yang seharusnya dikeluarkan lewat penis malah mengalir masuk ke dalam kandung kemih saat ejakulasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar