backup og meta
Kategori

5

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

12 Penyebab Pria Tidak Subur yang Perlu Anda Ketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 20/11/2023

    12 Penyebab Pria Tidak Subur yang Perlu Anda Ketahui

    Saat kehamilan tidak kunjung terjadi, kerap kali tuduhan tidak subur dilayangkan pada wanita. Padahal, pria juga berpotensi mengalami masalah kesuburan. Namun, tahukah Anda apa saja kondisi yang bisa menjadi penyebab pria tidak subur? Simak ulasannya berikut ini.

    Penyebab pria tidak subur yang umum terjadi

    Infertilitas atau ketidaksuburan sebenarnya merupakan masalah yang bisa dialami baik wanita maupun pria. 

    Gangguan kesuburan pada pria biasanya terjadi akibat kondisi sperma yang tidak sehat, baik karena jumlah, bentuk (morfologi), maupun pergerakan (motilitas) sel sperma yang abnormal.

    Kondisi yang memengaruhi organ reproduksi pria sehingga sel sperma tidak diproduksi maupun dikeluarkan saat orgasme sebagaimana mestinya juga bisa menyebabkan infertilitas pada pria.

    Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab pria tidak subur yang perlu Anda ketahui.

    1. Azoospermia

    oligospermia jumlah sperma sedikit, jumlah sperma rendah

    Azoospermia merujuk pada jumlah sel sperma dalam air mani yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini yang menyebabkan pria sulit memiliki keturunan.

    Gangguan pembentukan sperma umumnya diakibatkan oleh kelainan kromosom. Kelainan ini memengaruhi kromosom Y yang hanya terdapat pada pria.

    Pada kasus tertentu, bagian kromosom Y mungkin hilang atau mengalami mikrodelesi sehingga pria dapat mengalami kemandulan. 

    Selain karena faktor genetik, azoospermia mungkin disebabkan oleh efek rokok terhadap produksi sperma, paparan radiasi dan zat kimia berbahaya, atau penyumbatan saluran sperma.

    2. Oligospermia

    Sedikit berbeda dengan penyebab pria tidak subur yang sebelumnya, oligospermia merujuk pada sedikitnya jumlah sel sperma di dalam cairan ejakulasi.

    Salah satu ciri sperma yang sehat yaitu jumlahnya mencapai setidaknya 15 juta sel dalam setiap mililiter (ml) air mani. Jika di bawah batas ini, pria tersebut dikatakan mengalami oligospermia.

    Oligospermia paling sering disebabkan oleh varikokel, yakni pembesaran pembuluh vena pada kantong testis (skrotum). Akibatnya, suhu testis naik sehingga produksi sperma berkurang.

    Anda juga berpotensi mengalami kelainan sperma ini bisa mengidap penyakit menular seksual, masalah ejakulasi, gangguan hormon, dan bahkan berat badan berlebih.

    3. Teratozoospermia

    Normalnya, sel sperma berbentuk mirip kecebong. Kepala sel sperma berbentuk oval dengan bagian leher dan ekor yang memanjang.

    Pria dikatakan memiliki sperma yang sehat bila setidaknya terdapat 4% sel sperma berbentuk normal. Jika berada di bawah batas ini, Anda disebut mengalami teratozoospermia.

    Bentuk atau morfologi sperma yang tidak normal, seperti ukuran kepala yang terlalu besar maupun ekor yang bercabang, bisa membuat sperma kesulitan membuahi sel telur.

    4. Asthenozoospermia

    Selain jumlah dan bentuknya, infertilitas pada pria juga disebabkan oleh kelainan motilitas atau kemampuan sperma untuk bergerak. Kondisi ini disebut sebagai asthenozoospermia.

    Motilitas sel sperma terbagi dua, yaitu progresif dan non-progresif. Motilitas progresif artinya sperma bisa berenang dengan gerakan lurus pada lingkaran yang besar. 

    Sementara itu, sperma dengan motilitas non-progresif bisa bergerak, tetapi hanya dapat berenang pada lingkaran yang sempit saja.

    Dikutip dari Mayo Clinic, asthenozoospermia terjadi bila 32% dari keseluruhan sel sperma tidak bergerak dengan baik. Hal inilah yang membuat sperma sulit berenang ke sel telur.

    5. Disfungsi ereksi

    penyebab impotensi

    Disfungsi ereksi alias impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk mengalami atau mempertahankan ereksi. Masalah ini bisa terjadi pada segala usia, tetapi risikonya akan meningkat seiring penuaan.

    Impotensi dapat membuat pasangan sulit hamil karena pria tidak mampu mendapatkan ataupun mempertahankan ereksi yang cukup untuk penetrasi.

    Selain karena faktor penuaan, masalah ereksi ini juga dapat disebabkan oleh penyakit jantung, diabetes, efek obat-obatan, trauma, hingga gangguan psikologis.

    6. Ejakulasi retrograde

    Ejakulasi retrograde muncul saat air mani yang diejakulasikan masuk ke dalam kandung kemih. Padahal, seharusnya air mani keluar dari ujung penis saat orgasme terjadi. 

    Jadi, sekalipun telah mencapai klimaks saat melakukan aktivitas seksual, Anda mungkin hanya mengeluarkan air mani dalam jumlah yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali.

    Masalah ejakulasi yang juga disebut orgasme kering ini tidak terlalu berbahaya. Hanya saja, ini berpotensi besar menjadi penyebab pria tidak subur.

    7. Ejakulasi dini

    Ejakulasi dini terjadi lebih awal dari yang seharusnya. Artinya, ketika pria melakukan aktivitas seks, ia sudah berejakulasi padahal belum mencapai klimaks.

    Untuk kebanyakan pria, kondisi ini mungkin sangat menyebalkan. Ejakulasi dini membuat seks kurang menyenangkan sehingga berimbas pada hubungan Anda dan pasangan.

    Selain itu, stres dan kecemasan akibat gangguan ini bisa memengaruhi hormon reproduksi dan mengurangi produksi sel sperma yang sehat pada pria.

    8. Trauma pada testis

    Trauma umumnya muncul saat testis mengalami cedera. Pasalnya, testis yang berfungsi memproduksi sel sperma tidak memiliki otot atau tulang yang melindunginya.

    Testis Anda sangat rentan terhadap pukulan, tendangan, atau hantaman. Jika testis mengalami cedera dan trauma, produksi sperma mungkin akan terganggu.

    Anda akan merasakan nyeri hebat, lebam, dan bengkak saat testis cedera. Dalam kasus parah, sobekan atau ruptur dapat terjadi sehingga menyebabkan keluarnya darah dari testis. 

    9. Torsio testis

    Gangguan testis lainnya yang menjadi penyebab pria tidak subur yakni torsio testis. Organ pria yang terletak dalam kantong testis atau skrotum ini menggantung pada saluran sperma.

    Terkadang, saluran sperma yang juga terdiri dari pembuluh darah dan saraf ini terpuntir sehingga memotong suplai darah ke salah satu maupun kedua testis.

    Torsio testis menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan cukup parah. Rasa sakit ini biasanya disertai dengan pembengkakan skrotum, mual, muntah, hingga demam mendadak.

    Menurut American Urological Association, torsio testis dapat memengaruhi satu dari 4.000 pria di bawah usia 25 tahun dan lebih sering disebabkan oleh cedera pada testis.

    10. Prostatektomi

    operasi prostat dengan laser

    Salah satu risiko dari prostatektomi atau operasi pengangkatan kelenjar prostat adalah masalah kesuburan. Prosedur ini bahkan bisa menyebabkan kemandulan pada pria.

    Dalam prosedur ini, dokter mungkin akan mengangkat kelenjar prostat serta vesikula seminalis.

    Kedua organ reproduksi pria ini berperan penting dalam menyalurkan air mani dan sel sperma melalui uretra sehingga keluar dari penis saat ejakulasi.

    Setelah keduanya diangkat, tentu produksi air mani akan menghilang. Saat berhubungan seks, Anda tetap bisa mengalami orgasme, tetapi tanpa adanya cairan ejakulasi yang keluar.

    11. Diabetes melitus

    Penyakit diabetes melitus atau kerap disebut diabetes saja yang dialami oleh seorang pria juga berpotensi menjadi penyebab pria tidak subur. 

    Diabetes dapat mengganggu kerja sistem reproduksi. Sebagai contoh, diabetes dapat menyebabkan disfungsi ereksi dengan menurunkan kadar testosteron dalam tubuh.

    Kadar hormon yang menurun juga membuat gairah seks atau libido pria ikut berkurang. Belum lagi, diabetes akan berdampak buruk pada saraf yang mengontrol proses ejakulasi.

    12. Efek samping obat-obatan

    Pengidap penyakit kronis yang perlu mengonsumsi obat dalam dosis tinggi dan durasi panjang juga lebih berisiko mengalami gangguan kesuburan.

    Beberapa jenis obat yang menjadi penyebab sperma tidak subur di antaranya obat kortikosteroid, antidepresan, antipsikotik, dan obat-obatan terlarang, seperti ganja dan metamfetamin.

    Prosedur medis tertentu, seperti kemoterapi dan terapi radiasi pada area panggul, juga berisiko merusak sel-sel sperma yang sehat dan menyebabkan ketidaksuburan.

    Saat menangani ketidaksuburan pada pria, pemahaman terhadap penyebabnya sangatlah penting.

    Apabila Anda dan pasangan telah berhubungan seks tanpa pengaman secara rutin selama satu tahun tetapi belum mengalami kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 20/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan