Gejala yang ditimbulkan BPH mungkin hampir sama dengan kanker prostat, yaitu meningkatnya frekuensi buang air kecil dan sering buang air kecil di malam hari. Selain itu, gejala lainnya yang mungkin timbul adalah:
- Sulit untuk memulai atau menghentikan aliran urin (menetes)
- Aliran urin yang lemah
- Merasa kandung kemih belum sepenuhnya kosong setelah buang air kecil
- Kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih, seperti perasaan ingin buang air kecil setelah buang air kecil, atau memiliki rasa sakit saat buang air kecil
- Kesulitan dalam menampung air kencing, seperti bangun pada malam hari untuk buang air kecil, sering buang air kecil, tiba-tiba tidak tertahankan untuk buang air kecil.
- Nyeri saat buang air kecil
- Demam di atas 38°C, menggigil
- Tubuh pegal linu
- Urin atau air mani berdarah atau bernanah
Pembengkakan prostat akibat kanker biasanya lebih tampak terlihat di bagian sisi prostat, sedangkan prostat yang bengkak akibat BPH lebih terlihat di bagian tengah.
Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Diagnosis awal kanker prostat dan BPH dilakukan dengan tes pemeriksaan fisik dasar untuk memeriksa ukuran prostat Anda apakah lebih besar dari seharusnya atau tidak.
Metode lain seperti CT scan, magnetic resonance imaging (MRI) dan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar PSA (prostat-specific antigen) dan alkalin fosfatase juga dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Kanker prostat dan BPH sama-sama ditandai dengan kadar PSA dan alkalin fosfatase dalam darah yang lebih tinggi. Selanjutnya dapat dilakukan biopsi untuk mendeteksi keberadaan sel kanker dalam sampel kelenjar prostat Anda.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menentukan langkah diagnosis yang tepat untuk kondisi Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar