Ada rencana olahraga pagi dengan teman, berangkat ke kantor, maupun mendatangi kelas pagi, pasti mengharuskan Anda bangun lebih pagi. Nah, biasanya Anda dan kebanyakan orang akan menyetel alarm agar bisa bangun lebih pagi. Namun, ampuhkah cara ini? Jika iya, alarm bangun tidur mana yang paling tepat Anda pilih? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.
Ampuhkah alarm untuk membuat Anda bangun dari tidur?
Jika Anda ingin tidur nyenyak, suasana kamar tidur menjadi hal yang penting untuk Anda perhatikan. Sleep Foundation merekomendasikan suasana kamar dengan pencahayaan yang gelap dan hening alias jauh dari kebisingan.
Suasana seperti ini bisa membuat Anda menjadi hati dan pikiran jadi lebih tenang, sehingga lebih mudah tertidur. Sebaliknya, jika suasana kamar Anda berisik, sudah pasti tidur menjadi tidak nyaman.
Munculnya bunyi-bunyian inilah yang dijadikan sebagian besar orang untuk membantu mereka bangun tidur sesuai rencana, contohnya bunyi alarm.
Herzing University juga menyarankan hal ini jika Anda ingin bangun pagi. Namun, dengan catatan, Anda tidak meletakkan alarm di tempat yang mudah dijangkau.
Alasannya, karena hal ini bisa mempermudah Anda untuk “menekan tombol snooze” dan menunda jam bangun tidur. Sementara bila alarm berada jauh dari tempat tidur, Anda terpaksa harus bangun dari tempat tidur untuk mematikkan. Usaha untuk bangun dari tempat tidur ini membuat Anda jadi lebih waspada dan tidak lagi mengantuk.
Alarm bangun tidur mana yang paling tepat?
Meskipun menyetel alarm cukup ampuh untuk membangunkan Anda, pilihan bunyi/musik/lagu pada alarm ternyata perlu juga Anda perhatikan. Sebuah studi oleh RMIT University menunjukkan bahwa pilihan bunyi alarm berpengaruh pada kondisi setelah Anda bangun dari tidur.
Alarm dengan musik yang menenangkan dapat meningkatkan kewaspadaan. Itu artinya, Anda akan lebih cepat beradaptasi dengan kondisi sekitar setelah bangun dan bergegas untuk bangkit dari kasur.
Sementara alarm dengan musik yang keras, cenderung membuat Anda terbangun dengan kondisi kaget. Bangun dengan kondisi seperti ini bisa membuat suasana hati jadi buruk. Anda mungkin akan lebih mudah marah atau rentan mengalami sakit kepala.
Kondisi bangun tidur yang buruk ini, Anda kenal dengan sebutan sleep inertia. Efek sleep inertia tidak cuma itu saja, performa kerja Anda juga akan merosot dalam 4 jam.
Guna mengetahui mekanismenya, peneliti mengamati dua bunyi alarm bangun tidur, yakni ‘bip bip’ dan lagu Close To Me dari The Cure pada otak.
Hasilnya menunjukkan bunyi ‘bip bip’ yang keras mengganggu dan membingungkan aktivitas otak saat bangun tidur. Sementara, bunyi bermelodi membantu otak dan tubuh bertransisi dari kondisi tidur ke bangun dengan cara yang lebih efektif.
Selain pasang alarm, ikuti tips bangun tidur lebih pagi berikut ini
Selain memperhatikan pilihan bunyi alarm, ada banyak cara yang bisa membantu Anda untuk bangun lebih pagi, di antaranya:
1. Cobalah tidur lebih awal
Mengatur jam tidur jadi lebih awal, bisa membantu Anda untuk bangun lebih awal. Ini karena tubuh Anda terbiasa dengan jam tidur dan membuat Anda lebih mudah memperoleh tidur yang cukup sekitar 7-8 jam per hari. Jadi, keesokkan harinya Anda dapat bangun lebih mudah dan tidak lagi mengantuk.
2. Hindari ngemil malam-malam
Tidak selalu mengandalkan alarm, supaya Anda bisa bangun pagi, hindari segala hal yang mengganggu tidur pada waktu malam. Sebagai contoh, bermain ponsel atau gadget.
Cahaya biru dari layar ponsel bisa mengganggu kinerja hormon melatonin. Hormon ini bertugas untuk membuat Anda mengantuk sehingga dapat tidur lebih mudah dan lebih nyenyak.
Anda juga harus menghindari minum kopi, alkohol, atau minuman yang berkafein di malam hari karena bisa membuat Anda jadi lebih waspada dan susah untuk memejamkan mata. Begitu juga dengan kebiasaan makan dalam porsi besar malam-malam.
Kebiasaan makan ini bisa memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan. Akibatnya, Anda jadi susah tidur karena perut merasa mulas dan dada terasa panas.
3. Lakukan kebiasaan yang membantu Anda tidur nyenyak
Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk dapat tidur dengan nyaman. Anda bisa mencoba untuk membaca buku sebelum tidur, mendengarkan musik sambil tidur, atau melakukan terapi relaksasi sebelum tidur.
Jika cara-cara di atas tidak cukup membantu, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Terutama bila Anda mengalami tanda dan gejala yang mengarah pada gangguan tidur.