Mendengkur atau ngorok saat tidur kerap kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda. Sebenarnya, apa alasan seseorang tidur mengorok serta bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
Apa itu mendengkur?
Mendengkur adalah suatu kondisi saat seseorang mengeluarkan suara yang kasar saat tertidur.
Ini terjadi ketika udara mengalir melewati jaringan pada tenggorokan yang rileks, menyebabkan jaringan bergetar, dan menimbulkan bunyi-bunyian yang kasar.
Hampir semua orang pasti pernah mendengkur. Meski kondisi ini sangat umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan, ngorok juga bisa menandakan gangguan tidur, seperti sleep apnea.
Sebagian orang yang mengorok tidak menyadari kondisinya. Biasanya, ini baru diketahui ketika pasangan, anggota keluarga, atau orang yang tinggal bersama Anda mengeluhkannya.
Kebiasaan mendengkur bisa mengganggu tidur pasangan atau orang lain yang tidur di samping Anda. Itulah sebabnya, banyak yang malu dengan kebiasaan tidur yang satu ini.
Tanda dan gejala mendengkur
Ngorok tidak hanya menyebabkan suara berisik saat tidur. Beberapa kalangan sangat mungkin mengalami tanda dan gejala lain seperti:
- sering terbangun saat tidur di malam hari,
- pernapasan terhenti sejenak saat tidur,
- tersedak tiba-tiba ketika tidur,
- susah untuk tidur dengan nyenyak, serta
- sakit kepala, tenggorokan kering, dan lemah pada keesokkan harinya.
Tidak hanya pada anak-anak dan orang dewasa, mendengkur juga dapat terjadi saat bayi tidur.
Selain suara dengkuran yang terdengar, bayi tidur ngorok lebih mungkin terbangun pada malam hari serta tampak gelisah dan rewel setelah bangun.
Penyebab mendengkur saat tidur

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa penyebab Anda tidur mendengkur adalah sebagai berikut.
1. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok bisa menyebabkan Anda ngorok saat tidur. Penelitian menemukan bahwa perokok berrisiko dua kali lebih tinggi untuk mendengkur dibandingkan dengan nonperokok.
Pasalnya, zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat menimbulkan peradangan dan edema (penumpukan cairan) pada saluran saluran napas bagian atas.
2. Tidur telentang
Tidur ngorok juga bisa disebabkan oleh posisi tidur telentang. Saat Anda tidur dalam posisi ini, gravitasi menarik jaringan di sekitar jalan napas ke bawah.
Kondisi tersebut membuat jalan napas menjadi lebih sempit. Sempitnya jalan napas inilah yang menyebabkan munculnya bunyi dengkuran saat udara melewatinya.
3. Usia lanjut
Walaupun ngorok dapat dialami bayi, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, kelompok usia yang paling rentan tidur mendengkur adalah lansia alias orang lanjut usia.
Perubahan pola tidur serta kondisi tubuh yang mulai menua menjadi alasan lansia lebih berisiko mendengkur.
Lidah dan otot-otot yang mengelilingi jalan napas yang melemah karena penuaan akan memicu munculnya bunyi ketika lansia bernapas selama tidur.
4. Kelebihan berat badan
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih mungkin ngorok ketika tidur. Ini karena kelebihan berat badan menjadi penyebab tidur mendengkur.
Lemak ekstra di leher membuat jalan napas menjadi lebih kecil. Kondisi ini meningkatkan risiko kolaps pada saluran pernapasan dan menimbulkan bunyi yang khas ketika tidur.
5. Konsumsi alkohol dan obat penenang
Baik itu minum alkohol sebelum tidur atau obat penenang bisa menyebabkan tidur mendengkur.
Kedua zat tersebut dapat membuat otot-otot yang mendukung jaringan di sekitar saluran napas menjadi lebih mengendur. Hal ini menyebabkan tidur ngorok lebih mungkin terjadi.
6. Kondisi anatomi mulut, hidung, dan leher
Tidur mendengkur ternyata berkaitan erat dengan anatomi mulut. Orang dengan lubang hidung yang miring ke satu sisi dan ukuran rahang terlalu kecil lebih berisiko ngorok saat tidur.
Hal ini juga berisiko pada orang yang mempunyai jaringan ekstra di belakang tenggorokan dan uvula (jaringan yang menggantung di langit-langit mulut) yang memanjang.
7. Masalah kesehatan tertentu
Tidur mendengkur tidak boleh dipandang sebelah mata. Hal ini karena ngorok yang Anda alami bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan seperti berikut ini.
- Obstructive sleep apnea (OSA). Gangguan tidur ini menyebabkan pernapasan terhenti selama beberapa detik saat tidur. Orang dengan sleep apnea obstruktif bisa mengalami ngorok saat tidur, terbangun di malam hari, serta lelah dan mengantuk di siang hari.
- Penyumbatan pada hidung kronis. Hidung tersumbat mampu mengurangi aliran udara yang melewati saluran napas sehingga rentan membuat seseoramg ngorok. Contohnya, punya alergi, polip hidung, infeksi saluran napas, dan kelainan septum.
- Hipotiroidisme. Kondisi ini terjadi saat kelenjar tiroid kurang aktif memproduksi hormon. Pengidapnya akan mengalami suara serak, detak jantung melambat, dan mendengkur saat tidur.
Komplikasi mendengkur

Kebiasaan tidur mendengkur bisa menjadi bumerang di kemudian hari. Tidak hanya berdampak pada kesehatan diri, tetapi hubungan dengan orang terdekat mungkin juga terganggu.
Berikut ini adalah beberapa dari kebiasaan tidur ngorok yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda untuk segera mengatasinya.
1. Kelelahan dan mengantuk pada siang hari
Kebiasaan tidur ngorok sangat mungkin membuat Anda kurang tidur. Pasalnya, kondisi ini bisa membuat Anda sering terbangun dan sulit untuk tidur kembali dengan nyenyak.
Kurang tidur berisiko memicu kelelahan dan rasa kantuk pada siang hari. Hal ini membuat Anda tidak bisa beraktivitas dengan maksimal karena sulit untuk konsentrasi sepenuhnya.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menurunkan prestasi, baik di sekolah, kampus, atau kantor.
2. Perasaan malu dalam hubungan
Punya cap “tukang ngorok” tentu membuat Anda menjadi minder, kan? Terlebih lagi bila kondisi ini diketahui oleh orang-orang terdekat di sekitar Anda.
Tidak hanya pada diri sendiri, mendengkur saat tidur juga menurunkan kualitas hubungan Anda dan pasangan. Pasalnya, pasangan bisa terganggu tidurnya oleh suara dengkuran Anda.
3. Peningkatan risiko penyakit tertentu
Kebiasaan tidur mendengkur, baik itu karena kebiasaan atau masalah kesehatan tertentu, akan membuat Anda berisiko terkena penyakit seperti berikut ini.
- Penyakit kardiovaskuler, misalnya gagal jantung, serangan jantung, aritmia, dan stroke, karena sirkulasi darah yang terganggu akibat aliran napas yang terhenti dan detak jantung yang melambat.
- Glaukoma atau kerusakan saraf mata yang bisa membuat penglihatan menurun bahkan kebutaan.
Cara mengatasi tidur mendengkur

Agar kebiasaan tidur ngorok tidak menurunkan kualitas tidur dan hidup Anda, lakukan sejumlah cara berikut ini untuk mengatasinya.
1. Berhenti merokok
Apabila Anda seorang perokok, tentu cara paling jitu mengatasi tidur mendengkur ialah dengan menghentikan kebiasaan ini.
Berhenti merokok memang tidak langsung menghilangkan kebiasaan ngorok. Butuh waktu bagi saluran pernapasan Anda untuk pulih dari peradangan akibat zat kimia rokok.
Biasanya, kebiasaan tidur mendekur ini kemungkinan besar akan hilang dalam beberapa tahun.
2. Ubah posisi tidur
Jika dengkuran timbul ketika tidur telentang, cobalah mengubah posisi tidur Anda. Tidur miring ke kiri atau kanan mampu mencegah menyempitnya jalan napas.
Agar posisi tidur tidak berubah saat terlelap, Anda dapat menyanggah sisi tubuh dengan guling.
3. Lakukan senam mulut
Jika mendengkur terjadi karena faktor penuaan, myofunctional therapy atau senam mulut dapat Anda coba. Latihan ini dapat membantu memperkuat otot sekitar mulut yang melemah.
Beberapa contoh latihan yang bisa Anda coba di rumah adalah sebagai berikut.
- Gerakan mendorong ujung lidah ke arah langit-langit mulut. Setiap menyentuh langit mulut tahan selama 5 detik dan ulangi sebanyak 10 kali.
- Gerakan mendorong lidah keluar dari mulut dan berusaha menyentuh hidung. Tahan selama 10 detik dan ulangi sebanyak 10 kali.
- Gerakan mendorong lidah ke kiri dan ke kanan. Setiap gerakan tahan 10 detik dan ulangi sebanyak 10 kali.
4. Hindari minum alkohol dan obat penenang sebelum tidur
Selain merokok, kebiasaan minum alkohol sebelum tidur juga perlu Anda hentikan. Begitu pula dengan penggunaan obat penenang.
Konsultasi dengan dokter guna mengurangi pemakaian obat penenang. Gantilah dengan terapi relaksasi sebelum tidur untuk menenangkan diri dari stres maupun kecemasan.
5. Ikuti pengobatan dokter
Jika tidur ngorok berkaitan dengan penyakit, Anda perlu melakukan pengobatan dengan dokter.
Dokter dapat merekomendasikan terapi CPAP untuk mengatasi sleep apnea, minum obat untuk hipotiroidisme, atau menjalani operasi untuk mengatasi kelainan pada saluran napas.
Pemilihan pengobatan ini akan disesuaikan dengan masalah medis yang mendasari dan tingkat keparahannya.
Bicarakan lebih lanjut dengan dokter Anda mengenai kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi setelah melakukan pengobatan.
Kesimpulan
- Mendengkur atau ngorok adalah kondisi saat seseorang mengeluarkan suara kasar saat tertidur.
- Beberapa penyebab mendengkur antara lain kebiasaan merokok, posisi tidur, obesitas, konsumsi alkohol, usia lanjut, serta masalah kesehatan tertentu.
- Mengatasi kebiasaan tidur ngorok bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup, latihan otot mulut, dan menjalani perawatan medis bila diperlukan.
[embed-health-tool-heart-rate]