backup og meta

Berbagai Macam Upaya Pencegahan agar Terhindar dari Pneumonia

Berbagai Macam Upaya Pencegahan agar Terhindar dari Pneumonia

Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Penyakit yang menyebabkan peradangan paru-paru ini dapat Anda hindari dengan melakukan langkah-langkah pencegahan, mulai dari menjalani pola hidup sehat sampai vaksinasi. Simak ulasan lengkap pencegahan pneumonia berikut ini.

Apa saja upaya pencegahan pneumonia?

Pneumonia merupakan kondisi yang dapat dicegah. Pengobatan untuk mengatasi pneumonia, baik pengobatan alami radang paru-paru, hingga pengobatan medis, juga memiliki tingkat keberhasilan tinggi.

Meskipun begitu, Anda tetap harus waspada karena pneumonia dapat menimbulkan komplikasi, dari yang ringan hingga berbahaya. Karena itu, penting untuk mengetahui beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pneumonia berikut ini:

1. Vaksinasi

umur berapa anak vaksin HPV

Pencegahan pneumonia yang paling utama adalah vaksinasi. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pemerintah berusaha menyediakan beberapa jenis vaksin yang dapat mencegah pneumonia tergantung penyebabnya, yaitu: 

Vaksin campak

Penyakit campak bisa memiliki komplikasi berupa pneumonia. Itu sebabnya, mendapatkan vaksin campak merupakan salah satu upaya pencegahan pneumonia yang dapat Anda lakukan.

Penyakit campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella). 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, CDC, merekomendasikan anak-anak diberi dua dosis vaksin MMR, dimulai dengan dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun. Remaja dan orang dewasa juga harus memperbarui vaksinasi mereka.  

Vaksin Haemophilus influenza tipe b (Hib)

Vaksin ini dapat membantu mencegah Haemophilus influenza tipe b atau penyakit Hib. Vaksin ini tidak memberikan perlindungan terhadap jenis penyakit Haemophilus influenzae lainnya. 

Vaksin Hib direkomendasikan untuk:

  • Semua anak berusia di bawah 5 tahun
  • Anak-anak dan orang dewasa yang belum menerima vaksin, serta mengalami kondisi medis tertentu
  • Orang yang menerima transplantasi sumsum tulang

Vaksin Pneumococcus Conjugates Vaccine (PCV)

vaksin pcv

Pneumococcus Conjugates Vaccine (PCV) merupakan langkah pencegahan penyakit pneumokokus, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus, termasuk pneumonia. Bakteri itu merupakan penyebab pneumonia yang paling umum. 

Vaksin PCV direkomendasikan untuk:

  • Anak-anak berusia di bawah 2 tahun
  • Anak-anak di atas dua tahun atau lebih yang memiliki kondisi kesehatan tertentu

Sebagai tambahan, orang dewasa yang berusia 65 tahun atau lebih bisa mendiskusikan dan menentukan bersama dokter, untuk mendapatkan vaksin ini. 

Vaksin influenza

Langkah paling penting dalam upaya pencegahan influenza yang dapat menyebabkan pneumonia adalah melakukan imunisasi influenza. Vaksin tersebut diperuntukan untuk semua orang yang berusia di atas enam bulan. Vaksin influenza juga direkomendasikan untuk wanita hamil dan orang dengan kondisi kesehatan kronis. 

Vaksin lainnya

Ada beberapa vaksin lain yang dapat mencegah infeksi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan pneumonia. Vaksin yang dapat menjadi langkah pencegahan pneumonia itu termasuk vaksin DPT (vaksin kombinasi untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus) dan vaksin cacar air (Varicella).

Sementara itu, vaksin DPT direkomendasikan untuk semua bayi, anak-anak, remaja, hingga wanita hamil. Orang dewasa yang belum pernah divaksin juga disarankan untuk melakukan vaksinasi tersebut. 

2. Cuci tangan

Cucilah tangan secara teratur, terutama setelah membuang lendir (ingus) di hidung Anda, pergi ke kamar mandi, mengganti popok, serta sebelum dan saat mempersiapkan makanan. Jika Anda berada di lingkungan yang tidak ada air, Anda boleh menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol untuk membersihkan tangan Anda. 

3. Lakukan etika batuk dan bersin

Meskipun sebagian besar kasus pneumonia disebabkan oleh bakteri dan tidak menular, Anda tetap perlu memastikan standar kebersihan yang baik sebagai upaya pencegahan pneumonia ke orang sehat.

Upaya tersebut termasuk melakukan etika batuk dan bersin berikut ini: 

  • Tutup mulut dan hidung Anda dengan sapu tangan atau tisu ketika batuk dan bersin 
  • Buang tisu secepatnya, karena kuman dari mulut dan hidung dapat bertahan selama beberapa jam 
  • Segera cuci tangan untuk menghindari perpindahan kuman dari benda satu ke benda lainnya melalui tangan Anda

4. Jangan merokok dan minum alkohol

Tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru Anda dalam melawan infeksi. Dikutip dari American Lung Association, perokok punya risiko yang tinggi terkena pneumonia.

Perokok juga merupakan salah satu pihak yang direkomendasikan untuk melakukan vaksin pneumokokus. Kerena itu, berusahalah untuk berhenti merokok, jika Anda perokok. 

tips berhenti merokok

Penyalahgunaan alkohol yang berlebihan dan berkepanjangan juga dapat melemahkan pertahanan alami yang dimiliki paru-paru Anda terhadap infeksi. Ini bisa membuat Anda lebih rentang terhadap pneumonia. 

5. Perhatikan kesehatan secara umum

Pneumonia sering terjadi setelah seseorang mengidap infeksi saluran pernapasan. Itu sebabnya, Anda perlu memperhatikan gejala-gejala pneumonia yang menetap lebih dari beberapa hari. 

Kebiasaan yang baik, seperti pola makan sehat, istirahat, dan olahraga teratur dapat membantu Anda terserang virus dan penyakit pernapasan. Kebiasaan tersebut juga dapat membantu pemulihan Anda ketika terserang penyakit, seperti flu, pilek, atau penyakit pernapasan lainnya. 

 Jika Anda punya anak, bicarakan kepada dokter tentang:

  • Vaksin Hib, yang dapat menjadi langkah pencegahan pneumonia pada anak-anak akibat Haemophilus influenza tipe b
  • Obat yang disebut dengan Synagis (palivizumab), yang diberikan pada anak berusia kurang dari 24 bulan dapat menjadi langkah pencegahan pneumonia yang disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV) atau virus pernapasan syncytial

Jika Anda menderita penyakit lain, seperti kanker atau HIV, bicarakan dengan dokter Anda tentang langkah-langkah pencegahan tambahan untuk mencegah pneumonia. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Preventing Pneumonia. (2020). Retrieved 18 May 2020, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/preventing-pneumonia

Pneumonia. (2019). Retrieved 18 May 2020, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia

Prevent pneumonia. (2020). Retrieved 18 May 2020, from https://www.cdc.gov/pneumonia/prevention.html

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Retrieved 18 May 2020, from https://www.kemkes.go.id/article/view/20013100002/indonesia-tegaskan-komitmen-pencegahan-pneumonia-di-forum-internasional.html

Sekilas Vaksin Pneumokokus. (2017). Retrieved 18 May 2020, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus

Versi Terbaru

05/09/2022

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Sama-Sama Menyerang Paru, Apa Bedanya Pneumonia dan Bronkitis?

Berbagai Komplikasi Bronkitis yang Perlu Anda Waspadai


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan