Untuk mendiagnosis pneumonia dan menentukan penyebabnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan meminta Anda mengikuti sejumlah tes.
Dokter mungkin mendiagnosis kondisi Anda dengan jenis pneumonia tertentu berdasarkan pada bagaimana Anda mendapatkan infeksi dan jenis kuman apa yang menjadi penyebab infeksi Anda.
Berikut adalah hal-hal yang mungkin akan diperiksa dokter untuk mendiagnosis pneumonia:
1. Riwayat medis
Dokter akan mengajukan pertanyaan soal tanda dan gejala pneumonia yang Anda rasakan, bagaimana dan kapan gejala itu muncul. Untuk menemukan apakah penyebab pneumonia adalah bakteri, virus, atau jamur, Anda mungkin diberi pertanyaan, seperti:
- Perjalanan terakhir
- Pekerjaan Anda
- Kontak dengan hewan
- Kontak dengan orang sakit di rumah, tempat kerja, atau sekolah
- Masalah kesehatan lain
2. Pemeriksaan fisik
Dokter akan mendengarkan suara paru-paru Anda menggunakan stetoskop. Jika Anda mengidap radang paru-paru, suaranya akan terdengar seperti berderak dan gemuruh, terlebih ketika Anda menarik napas.
3. Tes diagnostik
Jika menduga Anda mengalami pneumonia, dokter akan merekomendasikan beberapa tes untuk melakukan diagnosis dan mempelajari lebih lanjut soal jenis infeksi yang terjadi. Pemeriksaan tersebut meliputi:
Tes darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan infeksi dan menemukan kuman yang menjadi penyebab pneumonia.
Rontgen dada/thorax
Rontgen dada dilakukan untuk melihat lokasi dan penyebaran atau luas peradangan pada paru-paru Anda.
Oksimetri
Oksimetri dilakukan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Pneumonia dapat menghalangi paru-paru memindahkan oksigen yang cukup ke aliran darah Anda.
Dalam pemeriksaan ini, sensor kecil terpasang ke jari atau telinga Anda. Sensor menggunakan cahaya untuk memperkirakan berapa banyak kadar oksigen dalam darah Anda.
Tes dahak
Tes dahak dilakukan dengan mengambil sampel lendir (sputum) yang diambil setelah batuk. Gunanya untuk mencari sumber infeksi.
Jika Anda termasuk pasien yang risiko tinggi karena usia dan kesehatan Anda, atau jika Anda pernah dirawat di rumah sakit, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes tambahan. Berikut tes yang mungkin diminta dokter:
CT scan dada
Prosedur ini dilakukan untuk melihat tampilan paru-paru yang lebih jelas dan mencari abses serta komplikasi akibat pneumonia lainnya. CT scan dapat menunjukkan hasil yang lebih jelas dan menemukan kelainan-kelainan yang ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan rontgen dada.
Tes gas darah arteri
Pemeriksaan ini untuk mengukur jumlah oksigen dan perubahan kadar asam-basa tubuh dalam sampel darah yang diambil dari arteri, biasanya di pergelangan tangan. Tes ini lebih akurat daripada oksimetri nadi sederhana.
Kultur cairan pleura
Kultur cairan pleura adalah prosedur pengeluaran sejumlah kecil cairan dari sekitar jaringan yang mengelilingi paru-paru. Bakteri yang ada dalam sampel cairan tersebut kemudian dibiarkan tumbuh dan dianalisis, sebelum akhirnya diputuskan bakteri mana saja yang paling mungkin menyebabkan pneumonia.
Kultur cairan pleura bisa juga digunakan untuk melihat antibiotik apa saja yang masih ampuh untuk membunuh bakteri-bakteri yang ditemukan.
Dalam pemeriksaan ini, sampel cairan diambil dari ruang pleural (ruang tipis antara dua lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada). Dokter menggunakan prosedur yang disebut dengan thoracentesis untuk mengumpulkan sampel cairan.
Bronkoskopi
Bronkoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk melihat saluran udara paru-paru. Jika Anda dirawat di rumah sakit dan perawatan tidak bekerja dengan baik, dokter mungkin akan melihat apakah ada hal lain yang menyerang saluran udara Anda, seperti penyumbatan.
Dokter akan memasukkan tabung tipis dan lentur melalui hidung atau mulut, ke tenggorokan, dan ke saluran udara. Tabung ini memiliki kamera kecil dan ringan yang memungkinkan dokter melihat saluran pernapasan dan saluran udara, serta mengambil gambar.
Dokter dapat menggunakan prosedur ini untuk mengumpulkan sampel cairan dari pneumonia (disebut dengan bronchoalveolar lavage atau BAL) atau mengambil jaringan kecil (biopsi) pada paru-paru untuk membantu menemukan penyebab pneumonia.
Kapan sebaiknya periksa ke dokter?
Jika Anda atau anak Anda mengalami tanda dan gejala pneumonia, jangan menunggu hingga penyakitnya parah untuk pergi ke dokter. Sebelum mengalaminya, Anda pun bisa melakukan berbagai langkah untuk mencegah pneumonia.
Terlepas dari itu, Anda perlu memeriksakan diri atau anak ke dokter jika mengalami kesulitan bernapas, bibir dan kuku menjadi berwarna biru, nyeri dada, demam tinggi, atau batuk dengan lendir yang parah atau bertambah parah.
Penting untuk mencari pertolongan ketika pneumonia dialami orang-orang berisiko tinggi, seperti orang lanjut usia di atas 65 tahun, anak-anak berusia di bawah dua tahun, orang dengan masalah kesehatan lain atau daya tahan tubuh lemah.
Setelah menghubungi tenaga kesehatan, Anda mungkin akan bertemu dengan dokter umum atau dokter unit gawat darurat, atau Anda mungkin dirujuk ke dokter spesialis infeksi atau spesialis paru-paru.
Anda mungkin perlu mempersiapkan hal-hal di bawah ini sebelum ke dokter:
- Catat gejala yang Anda rasakan, termasuk suhu tubuh Anda.
- Catat informasi kunci soal kesehatan Anda, termasuk kapan terakhir Anda dirawat di rumah sakit dan kondisi medis yang Anda miliki.
- Catat informasi personal, termasuk kontak dengan zat kimia atau beracun, atau perjalanan terakhir Anda.
- Buatlah daftar obat-obatan, vitamin, dan suplemen yang Anda konsumsi, terutama antibiotik yang mengobati infeksi sebelumnya.
- Ajak anggota keluarga atau teman, jika memungkinkan, untuk mengingatkan Anda tentang hal-hal penting yang perlu disampaikan ke dokter.
- Catat pertanyaan apa saja yang Anda ingin tanyakan kepada dokter.
Berikut adalah pertanyaan yang bisa Anda tanyakan ke dokter:
- Apa penyebab gejala yang saya rasakan?
- Pemeriksaan apa yang perlu saya jalani?
- Perawatan apa yang Anda rekomendasikan?
- Apakah saya perlu dirawat di rumah sakit?
- Saya memiliki masalah kesehatan lainnya, bagaimana kalau saya pneumonia?
- Apakah ada pantangan yang harus saya ikuti?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar