Apakah Anda sering mengeluarkan dahak di tenggorokan tapi tidak mengalami batuk? Munculnya dahak memang sangat mengganggu karena membuat bagian tenggorokan terasa seperti mengganjal. Lantas, apa yang menyebabkan tenggorokan berdahak, tapi tidak dalam keadaan batuk ataupun flu? Di bawah ini jawabannya.
Sekilas tentang dahak di tenggorokan
Sebenarnya, dahak sendiri adalah zat licin yang berfungsi sebagai pelumas sinus dan tenggorokan.
Zat ini diproduksi oleh sel mukus di kelenjar lendir yang mengandung air, mucin, garam, elektrolit, dan berbagai jenis sel, seperti sel epitel.
Memiliki dahak adalah hal yang normal. Seseorang bisa saja memiliki dahak di tenggorokannya meski dalam keadaan sehat.
Dilansir dari Cleveland Clinic, rata-rata tubuh menghasilkan 1 – 2 liter lendir sehari yang digunakan untuk menjaga tenggorokan agar selalu lembap dan membantu sistem pernapasan.
Selain itu, dahak juga berfungsi untuk membantu melawan penyebab iritasi dan infeksi.
Tekstur lendir yang cair dan licin berperan penting dalam melindungi tenggorokan dari berbagai zat asing yang masuk ke dalam saluran ini.
Hanya saja, dalam kasus tertentu, produksi dahak bisa terjadi terlalu banyak. Umumnya, hal ini terjadi saat Anda sedang mengalami batuk atau flu.
Saat partikel kotor, virus, atau bakteri penyebab penyakit masuk ke dalam tenggorokan, tubuh akan mengenalinya sebagai zat asing. Zat asing ini kemudian menempel pada lendir.
Selanjutnya, tubuh akan mengeluarkan lendir yang terkontaminasi dalam bentuk dahak melalui batuk (batuk berdahak).
Namun, ada juga kondisi lain yang membuat dahak terus keluar dan menumpuk di tenggorokan Anda, tapi tidak menderita batuk atau flu. Apa itu?
Penyebab dahak di tenggorokan tapi tidak batuk
Berikut beberapa faktor penyebab yang membuat tenggorokan berdahak meski tidak batuk.
1. Infeksi
Produksi lendir biasanya akan dihasilkan secara lebih cepat saat tubuh sedang mengalami infeksi.
Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk menghilangkan partikel asing yang mungkin menyebabkan infeksi.
Singkatnya, tubuh cenderung merangsang produksi lendir guna meningkatkan pertahanannya untuk melawan serangan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, terjadilah penebalan lendir.
Pada fase ini, jalan keluar yang paling mudah untuk mengeluarkan lendir kental adalah melalui tenggorokan, sehingga menyebabkan penumpukan dahak di tenggorokan tapi tidak disertai batuk.
2. Iritasi polutan
Tidak sengaja menghirup asap polusi atau gas beracun, seperti belerang dioksa dan nitrogen dioksida, ternyata bisa menyebabkan produksi lendir secara berlebihan.
Kondisi ini membuat saluran pernapasan mengalami iritasi, sehingga tenggorokan meradang dan membengkak. Sebagai respons paling utama, dahak akhirnya dihasilkan secara berlebihan.