Gejala pilek yang bisa bikin hidung tersumbat atau meler hingga batuk berdahak dan bersin-bersin memang bikin repot. Bukan hanya bikin susah bernapas lega, pilek akhirnya membuat Anda tidak fokus beraktivitas karena harus bolak-balik buang ingus atau dahak. Untungnya, ada banyak cara menyembuhkan pilek. Salah satunya dengan obat yang bisa Anda beli di apotek. Apa saja jenis obat pilek yang tersedia di apotek secara bebas?
Berbagai jenis obat pilek di apotek
Pilek sebenarnya bisa sembuh sendiri. Namun, sering kali gejala penyerta pilek, seperti sakit tenggorokan, batuk, bersin-bersin, sakit kepala, hidung tersumbat ataupun meler, menjadi sangat mengganggu.
Selain itu, bisa saja pilek dan hidung tersumbat menjadi tanda-tanda dari adanya penyakit lain, seperti gejala flu atau penyakit pernapasan lainnya.
Nah, guna menyembuhkan berbagai gejala pilek, cara yang paling umum adalah dengan menggunakan obat. Berikut berbagai pilihan jenis obat pilek yang bisa Anda gunakan.
1. Cairan saline
Merasa tersiksa dengan ingus yang membuat Anda sulit bernapas lega? Pakai cairan saline atau obat semprot hidung mungkin bisa membantu.
Cairan saline adalah obat semprot atau tetes hidung yang mengandung larutan air garam.
Cairan ini berfungsi untuk melembapkan dinding saluran pernapasan dan melunakkan ingus sehingga mencegah terbentuknya kerak di dalam hidung.
Anda bisa mendapatkan jenis obat pilek ini di apotek dan toko obat terdekat tanpa resep dokter.
Cairan saline tidak mengandung bahan kimia tambahan, maka Anda bisa menggunakannya kapan saja sesuai kebutuhan.
Akan tetapi, pastikan Anda selalu baca aturan pakai obat dengan teliti sebelum menggunakannya.
2. Antihistamin
Jika pilek yang Anda alami dipicu oleh alergi, Anda bisa minum obat antihistamin.
Kandungan obat pilek akibat alergi ini bekerja dengan cara menghambat atau menghentikan aktivitas histamin dalam tubuh.
Namun, beberapa jenis antihistamin dapat menyebabkan efek samping mengantuk.
Itu sebabnya, jika Anda baru saja atau hendak menggunakan obat ini, jangan dulu mengendarai kendaraan, mengoperasikan mesin berat, atau menggunakan benda tajam sampai efek sampingnya hilang.
Jika memungkinkan, minum obat pilek ini menjelang waktu tidur agar Anda bisa sekaligus mendapat waktu istirahat yang cukup.
Apabila Anda khawatir dengan efek samping obat antihistamin, jangan ragu untuk menanyakan ke apoteker atau dokter.
3. Obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen dapat digunakan untuk mengatasi sejumlah gejala pilek seperti demam dan sakit kepala.
Kabar baiknya, dua jenis obat pilek ini dijual secara bebas tanpa resep dokter. Anda bisa mendapatkannya di toko obat atau apotek terdekat.
Namun, perhatikan apa saja obat-obatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat pereda nyeri Anda.
Berdasarkan informasi dari situs Consumer Reports, obat paracetamol sebaiknya jangan diminum apabila Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin.
Selain itu, penting untuk diperhatikan bahwa paracetamol hanya boleh diberikan untuk bayi usia 3 bulan ke atas, sedangkan ibuprofen hanya boleh diberikan pada bayi usia 6 bulan ke atas.
Selalu baca petunjuk pemakaian pada kemasan produk dengan teliti sebelum Anda menggunakan obat jenis apa pun.
4. Dekongestan
Cara menyembuhkan pilek lainnya adalah dengan minum obat dekongestan. Obat ini dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan mengurangi dahak sehingga Anda bisa bernapas lebih lega.
Dekongestan bekerja mengurangi produksi lendir dan meredakan saluran sinus yang bengkak.
Terdapat berbagai jenis sediaan obat dekongestan yang dijual di apotek atau toko obat, antara lain sirup, semprotan hidung, hingga pil.
Meski efektif menyembuhkan pilek, Anda harus hati-hati ketika minum obat dekongestan.
Obat dekongestan, seperti pseudoephedrine dan phenylephrine, dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Apabila Anda punya riwayat penyakit hipertensi, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
5. Obat antivirus
Pilek disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang hidung, telinga, dan tenggorokan. Terdapat lebih dari 200 jenis virus yang menyebabkan hidung meler.
Satu jenis virus yang paling sering menyebabkan pilek pada kebanyakan orang adalah rhinovirus.
Itu sebabnya, antivirus bisa menjadi salah satu solusi meski penyakit ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya.
Obat antivirus bisa Anda dapatkan dengan resep dokter. Gunakan obat antivirus sesuai dengan anjuran dokter.
Jangan mengurangi, menambahkan, atau berhenti menggunakan obat ini sendiri secara sembarangan.
Satu hal yang penting untuk dipahami, antivirus berbeda dengan antibiotik. Selalu berhati-hati ketika akan minum obat antivirus atau antibiotik.
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan bakteri. Artinya, antibiotik tidak akan ampuh untuk mengobati pilek.
Selain dengan obat-obatan di atas, Anda juga bisa mencoba cara menyembuhkan pilek dengan bahan alami yang ada di dapur rumah.
Sejumlah bahan-bahan rumahan bahkan sudah dikenal lama sebagai jenis obat pilek alami, seperti madu, jahe, serta air garam.
Bayi tidak boleh minum obat pilek
Jenis obat pilek untuk orang dewasa yang disebutkan di atas bisa Anda beli di toko obat atau apotek, dengan atau tanpa resep dokter.
Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua jenis obat pilek di atas aman diminum oleh bayi, terutama paracetamol yang bisa berbahaya bagi bayi di bawah usia 2 bulan.
Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu membaca dengan teliti aturan pakai setiap obat yang Anda gunakan. Minumlah obat sesuai petunjuk dosis yang tertera pada kemasan obat atau sesuai anjuran dokter.
Jangan melebihkan dosis yang sudah ditentukan karena cara ini tidak akan menyembuhkan pilek lebih cepat. Sebaliknya, hal tersebut mungkin justru membuat gejala pilek yang Anda alami semakin parah.