Tak hanya menjalani pola hidup sehat, Anda dapat menjaga kesehatan paru-paru dengan rutin memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap hari. Apa saja jenis vitamin dan mineral yang direkomendasikan untuk kesehatan paru-paru?
Ragam vitamin dan mineral yang baik untuk paru-paru
Paru-paru adalah organ vital yang berperan dalam pernapasan dan persebaran oksigen dalam tubuh. Ada banyak cara yang bisa Anda tempuh untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Anda dapat melakukannya dengan menghindari polusi, memakai masker, menjauhi asap rokok, hingga makan makanan bergizi untuk memberikan nutrisi pada paru-paru.
Semua itu tidak hanya demi menjaga fungsi paru supaya tetap baik, tetapi juga melindungi diri Anda dari risiko berbagai penyakit dan infeksi pernapasan.
Untuk mendukung upaya tersebut, Anda bisa menyertainya dengan mengonsumsi vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan paru seperti berikut ini.
1. Vitamin A
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal BMJ Nutrition, Prevention, and Health (2020) melakukan pengujian mengenai asupan vitamin terhadap 6.115 orang berusia 19 tahun ke atas.
Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa orang yang rutin mengonsumsi vitamin A lebih jarang mengeluhkan masalah pernapasan, seperti batuk, pilek, dan asma.
Vitamin A berperan dalam pembentukan alveolus paru-paru janin. Itulah alasan ibu hamil juga perlu mendapatkan asupan vitamin A yang cukup.
Selain dengan mengonsumsi suplemen, beberapa makanan sumber vitamin A, seperti wortel, sayuran hijau, hati, dan susu, juga dapat memenuhi kebutuhan harian Anda.
2. Vitamin C
Vitamin C memiliki beragam kebaikan untuk sistem kekebalan tubuh. Sumber antioksidan kuat ini juga diyakini punya efek positif secara langsung terhadap kesehatan paru-paru.
Jenis vitamin ini membantu mengurangi peradangan, memperpendek durasi penyakit, dan bisa memperkecil risiko komplikasi akibat penyakit pernapasan, seperti influenza dan COVID-19.
Selain itu, vitamin C juga dipercaya dapat mengurangi gejala-gejala gangguan pernapasan dan kekambuhan penyakit pada pengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Ada banyak sumber makanan yang kaya akan vitamin C, termasuk jeruk, stroberi, brokoli, serta kentang. Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin untuk paru-paru ini dari suplemen.
Perhatian!
3. Vitamin D
Vitamin D merupakan imunomodulator, yakni zat yang membantu mendukung fungsi kekebalan tubuh. Dengan demikian, sistem imun lebih mampu melawan infeksi serta peradangan.
Dilansir dari American Lung Association, kekurangan kadar vitamin D juga telah lama dikaitkan dengan risiko serangan asma pada anak-anak dan orang dewasa.
Oleh karena itu, terpenuhinya asupan vitamin D mampu mengurangi risiko asma kambuh serta melindungi tubuh dari serangan infeksi pernapasan lainnya.
Tubuh menghasilkan vitamin D secara alami melalui paparan sinar matahari. Selain itu, Anda dapat memperoleh vitamin D dari susu, kuning telur, daging merah, hati, dan ikan berlemak.
4. Vitamin E
Vitamin E tidak hanya baik untuk kecantikan dan kesehatan kulit, tetapi juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan paru-paru Anda.
Bersamaan dengan vitamin A dan D, konsumsi vitamin E harian yang cukup, yaitu sebanyak 15 mikrogram (mcg) per hari, dapat membantu mengurangi risiko penyakit pernapasan.
Bagi pengidap asma, kandungan tocopherol dalam vitamin E dipercaya mampu mengurangi kekambuhan dan keparahan gejala asma, seperti batuk dan napas berbunyi (mengi).
Beberapa sumber terbaik vitamin E yaitu kacang almon, biji-bijian, brokoli, dan minyak zaitun.
5. Zinc
Selain beragam vitamin di atas, zinc juga termasuk ke dalam mineral yang Anda perlukan untuk melindungi paru-paru dan fungsi pernapasan Anda.
Zinc atau yang kerap disebut seng ini merupakan salah satu mineral penting yang berkontribusi dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan dan metabolisme tubuh.
Penelitian yang dimuat dalam International Journal of Molecular Medicine (2020) menunjukkan pengaruh asupan zinc terhadap pengobatan penyakit infeksi pernapasan.
Mineral ini membantu mengurangi peradangan, menghilangkan lendir berlebih, dan mencegah penggunaan ventilator pada pasien pneumonia dan COVID-19.