3. Proses respirasi

Teknik pernapasan perut dan dada akan memengaruhi mekanisme kerja otot dan organ yang terlibat dalam respirasi.
Respirasi ini melibatkan proses inspirasi (udara masuk) dan ekspirasi (udara keluar).
Respirasi pernapasan dada
Proses inspirasi pada pernapasan dada menyebabkan otot-otot di bagian dalam tulang rusuk terangkat sehingga rongga dada membesar.
Seiring dengan masuknya udara ke saluran napas, tekanan di paru-paru berkurang dan dada mengembang. Hal ini membuat oksigen lebih mudah masuk dan memenuhi paru-paru.
Pada proses ekspirasi, otot dalam tulang rusuk akan mengempis sehingga rongga dada mengecil dan tulang rusuk kembali ke posisi semula.
Tekanan di paru-paru akan naik agar karbon dioksida lebih mudah dikeluarkan.
Respirasi pernapasan perut
Lain halnya pada pernapasan perut. Selama proses inpirasi rongga dada akan mengembang, tetapi otot bagian luar tulang rusuk akan berkontraksi sehingga diafragma ikut mengembang.
Menurut Cleveland Clinic, hal ini memudahkan oksigen untuk langsung masuk ke dalam perut.
Ketika pertukaran udara berlangsung dan karbon dioksida siap dikeluarkan, diafragma akan mengendur diikuti dengan otot luar tulang rusuk dan rongga dada yang mengempis.
4. Manfaat pernapasan dada dan perut untuk tubuh

Perbedaan proses pernapasan dada dan perut tentunya juga akan memberikan pengaruh yang berbeda pada tubuh.
Melansir Harvard Health, teknik pernapasan perut yang menyertakan pergerakan otot diafragma bisa memberikan suplai oksigen lebih besar daripada pernapasan dada.
Hal ini karena otot diafragma yang berkontraksi saat Anda mengambil napas memberikan lebih banyak ruang untuk rongga dada mengembang. Dengan begitu, paru-paru bisa terisi oksigen yang lebih banyak.
Mekanisme ini dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung sehingga tubuh menjadi lebih rileks. Manfaat pernapasan dada juga mengurangi stres dan rasa cemas.
Pernapasan dada juga menjadi metode pernapasan yang efektif untuk penderita gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Pasalnya, paru-paru yang rusak tidak lagi dapat menyimpan oksigen secara maksimal karena penyempitan atau terisi oleh air.
Oleh karena itu, pernapasan yang hanya bertumpu pada otot dada justru membatasi suplai oksigen dan membuat oksigen terperangkap di paru-paru akibat diafragma yang mengempis.
Hal ini semakin menyulitkan penderita gangguan pernapasan mengalirkan oksigen ke bagian bawah tubuh sehingga gejala sesak napas bertambah parah.
Box Breathing, Teknik Pernapasan yang Bisa Dicoba Saat Sedang Stres
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar