Selama ini, manusia terbiasa bernapas dengan teknik pernapasan dada. Namun, para pakar kesehatan sering menganjurkan untuk berlatih teknik pernapasan perut karena bisa mengoptimalkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Meski begitu, masih banyak orang yang kesulitan membedakan mekanisme pernapasan dada dan perut.
Padahal, mengetahui perbedaan keduanya dapat membantu Anda terbiasa mengatur pernapasan, terutama saat melakukan aktivitas berat serta mengatasi sesak napas dan penyakit kronis di paru-paru (PPOK).
Yuk, simak informasi lebih lengkap menganai proses pernapasan dada dan perut dalam ulasan ini!
Perbedaan mekanisme pernapasan dada dan perut
Pernapasan dada dan perut memiliki perbedaan yang mendasar dalam mekanisme atau cara kerjannya.
Perbedaan tersebut melibatkan bagian tubuh yang bekerja dan teknik pernapasan yang dilakukan. Hal ini memengaruhi proses respirasi yang berlangsung serta manfaat akhirnya untuk tubuh.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan pernapasan dada dan perut:
1. Otot yang bekerja
Perbedaan utama mekanisme pernapasan dada dan perut terletak pada bagian otot yang bekerja saat proses respirasi (pertukaran oksigen dan karbon dioksida) berlangsung.
Pernapasan dada adalah proses yang mengandalkan pergerakan otot-otot di antara tulang rusuk. Sementara pernapasan perut melibatkan otot diafragma yang terdapat pada rongga dada dan perut.
Pada pernapasan dada, otot di antara tulang rusuk akan mengembang (kontraksi) saat Anda menghirup udara (insipirasi) dan mengempis kembali (relaksasi) setelah mengembuskan udara.
Sementara pada pernapasan perut, otot diafragma akan berkontraksi saat proses inspirasi dan berelaksasi saat mengeluarkan udara.
2. Teknik pernapasan
Mekanisme pernapasan dada dan perut juga dipengaruhi oleh teknik respirasi atau cara menarik dan mengeluarkan napas. Hal ini berkaitan dengan kerja otot yang membantu proses respirasi.
Penting diketahui bahwa otot antar tulang rusuk dan difragma bekerja dengan mekanisme yang berlawanan.
Artinya, saat otot tulang rusuk berkontraksi, diafragma akan berelaksasi, dan berlaku sebaliknya.
Berikut masing-masing proses atau teknik pernapasan dada dan perut:
Teknik pernapasan dada
Saat melakukan pernapasan dada, Anda menghirup udara melalui hidung sambil membiarkan udara mengisi rongga dada hingga mengembang.
Selama proses inspirasi ini, perut dalam posisi datar menandakan otot diafragma yang berelaksasi.
Selanjutnya, Anda membuang udara melalui hidung secara perlahan sampai dada yang mengembang kembali mengempis.
Hal ini menyebabkan otot diafragma berkontraksi dan perut mengembang. Saat melakukan pernapasan dada jangan menahan perut Anda selama mengambil udara dari hidung.
Teknik pernapasan perut
Pernapasan perut dilakukan dengan menghirup udara melalui hidung, menahannya beberapa saat, dan membuang udara lewat mulut.
Selama mengambil napas dari hidung, tutup mulut Anda untuk menahan bagian dada tetap datar dan membiarkan diafragma berkontraksi.
Hal ini ditunjukkan dengan posisi perut yang lebih condong ke depan atau mengembang. Pastikan Anda merasakan udara masuk mengisi perut.
Setelah itu, embuskan udara secara perlahan melalui mulut.
Bernapas Lewat Hidung Atau Mulut, Apa Bedanya?