2. Hipertensi paru
Situs Mayo Clinic menyebut hipertensi paru bisa menjadi salah satu komplikasi dari emboli paru. Hipertensi paru merupakan tekanan darah tinggi pada arteri paru dan sisi kanan jantung Anda.
Berawal dari penyumbatan pada pembuluh arteri akibat emboli paru, aliran darah yang melewati paru-paru akan semakin lambat. Akibatnya, tekanan akan semakin besar pada arteri tersebut.
Jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang melewati paru. Upaya ekstra ini menyebabkan otot jantung menjadi lemah dan seiring waktu dapat memicu terjadinya gagal jantung yang mengancam keselamatan jiwa.
3. Efusi pleura
Penyakit pada paru ini juga bisa menyebabkan efusi pleura atau adanya cairan di paru-paru.
Efusi pleura timbul akibat penumpukan cairan di antara lapisan pleura, yakni selaput tipis yang mengelilingi paru-paru. Seorang yang mengalami komplikasi emboli paru ini akan merasakan sesak napas, batuk kering, dan nyeri dada.
Komplikasi ini bisa juga terjadi pada orang yang pernah mengalami gagal jantung, penyakit sirosis, atau menjalani operasi jantung terbuka.
Mengobati efusi pleura perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya agar kesehatan paru-paru dapat meningkat. Terkadang prosedur medis untuk menyedot cairan yang menumpuk di paru-paru diperlukan.
4. Infark paru

Emboli paru dapat menyebabkan komplikasi berupa kematian jaringan paru-paru yang Anda kenal dengan sebutan infark paru.
Kondisi ini terjadi ketika suplai darah kaya oksigen terhalang untuk mencapai jaringan paru-paru. Biasanya, gumpalan darah berukuran besar yang menjadi penyebabnya.
Saat infark paru terjadi, gejala akan muncul secara perlahan. Bahkan, ada juga yang tidak merasakan gejala apa pun sementara waktu karena tidak adanya ujung saraf di jaringan paru-paru. Ketika sudah parah akan timbul gejala batuk darah, nyeri dada, dan demam tinggi.
Gejala tersebut dapat hilang secara bertahap dalam beberapa hari karena jaringan paru yang mati telah berubah menjadi jaringan parut. Kondisi ini tidak memungkinkan paru-paru untuk kembali berfungsi normal sehingga bisa mengancam keselamatan pengidapnya.
5. Aritmia
Emboli paru membuat sisi kanan jantung bekerja lebih keras menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan (aritmia). Jika emboli paru sudah parah, aritmia bisa memicu terjadinya atrial fibrilasi.
Orang yang mengalami kondisi ini merasakan denyut jantung yang sangat cepat atau tidak beraturan karena sistem kelistrikan pada jantungnya terganggu. Sama seperti penyakit jantung lainnya, kondisi ini perlu segera diatasi agar tidak menyebabkan kerusakan jantung lebih lanjut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar