Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial, yakni saluran yang menjadi jalur keluar masuknya udara ke dan dari paru-paru. Perlu Anda ketahui bahwa penyakit ini terdiri dari 2 jenis, yakni akut dan kronis. Berdasarkan klasifikasinya ini, terdapat perbedaan antara bronkitis akut dan bronkitis kronis. Apa saja perbedaannya? Untuk tahu jawabannya, mari simak penjelasannya berikut ini!
Perbedaan antara bronkitis akut dan bronkitis kronis
Batuk terus menerus yang disertai demam dan sesak napas bisa menjadi gejala dari bronkitis. Pada kasus ringan, kondisi ini memang bisa sembuh seiring waktu tapi bisa juga bertambah parah sehingga menimbulkan komplikasi, seperti pneumonia atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronis).
Sebelum menjalani pengobatan, dokter akan meminta pasien untuk mengikuti serangkaian tes kesehatan. Selain untuk menegakkan diagnosis, lewat pemeriksaan lebih lanjut dokter juga bisa menentukan jenis bronkitis mana yang menyerang; apakah bronkitis akut atau bronkitis kronis.
Penting bagi Anda dan dokter mengetahui jenis bronkitis ini karena berpengaruh pada tingkat kesembuhan dan pengobatan yang akan dipilih.
Mari bahas satu per satu perbedaan jenis akut dan kronis pada peradangan yang menyerang saluran bronkial ini.
1. Definisi penyakitnya
Perbedaan bronkitis akut dan bronkitis kronis yang perlu Anda ketahui pertama kali adalah definisinya. Berdasarkan situs John Hopkins Medicine, bronkitis akut mengarah pada peradangan bronkial dengan gejala yang berlangsung hingga 2 minggu. Gejala batuk mungkin bisa berlangsung lebih lama hingga 8 minggu, terutama di kalangan perokok.
Sementara pada bronkitis kronis, peradangan terjadi dalam jangka panjang. Dokter mendiagnosis seseorang dengan bronkitis kronis ketika mengalami batuk dengan dahak hijau kekuningan selama setidaknya 3 bulan dalam 1 tahun, selama 2 tahun berturut-turut. Itu artinya, bronkitis terjadi berulang kali selama berbulan-bulan dalam setahun.
2. Penyebab yang mendasari bronkitis
Beda bronkitis akut dan bronkitis kronis juga bisa dilihat dari penyebab yang mendasarinya. Penyebab bronkitis akut adalah infeksi virus yang juga menyebabkan pilek atau flu, bakteri, atau alergen yang mengganggu saluran pernapasan.
Pada kebanyakan kasus, bronkitis akut terjadi setelah seseorang terserang flu dan terinfeksi virus lain pada saluran pernapasan bagian atas. Penyakit ini sangat mungkin terjadi pada orang yang memiliki sinusitis kronis (peradangan pada sinus), alergi, radang amandel, atau pembesaran kelenjar tiroid.
Penyebabnya ini berbeda dengan bronkitis kronis. Kebanyakan ahli sepakat bahwa penyakit ini tidak disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus, melainkan kebiasaan merokok. Bronkitis kronis juga bisa terjadi akibat terlalu sering menghirup polusi atau partikel kimia kecil di lingkungan kerja.
Gejala bronkitis akut kerap kali terjadi bersamaan dengan penyakit lain yang menyerang paru-paru, seperti:
- Asma (peradangan dan penyempitan saluran napas)
- Emfisema (kerusakan pada alevolus paru)
- Fibrosis paru (jaringan parut pada paru-paru)
- Tuberkulosis (penyakit paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis)
- Penyakit yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan atas
3. Gejala yang muncul
Perbedaan bronkitis akut dan bronkitis kronis juga bisa dilihat dari berbagai gejala yang dikeluhkan penderitanya. Walaupun sekilas sama, gejala yang menyertainya biasanya berbeda.
Gejala bronkitis akut biasanya meliputi batuk berdahak, sesak napas, demam menggigil, pilek, badan nyeri dan kelelahan, serta sakit tenggorokan. Sementara bronkitis kronis meski menyebabkan batuk terus-menerus dan sesak napas, tapi juga mengalami gejala lain, seperti:
- kuku, bibir, dan kulit kebiruaan karena infeksi parah pada saluran pernapasan sehingga kadar oksigen yang rendah,
- mengi dan kesulitan untuk bernapas normal, dan
- pembengakakan pada kaki dan gejala gagal jantung jika sudah parah.
4. Tingkat kesembuhan
Selain penyebab yang mendasarinya, perbedaan bronkitis akut dan bronkitis kronis juga terlihat jelas dari tingkat kesembuhannya. Seseorang yang didiagnosis bronkitis akut, biasanya akan sembuh dalam waktu 2 minggu. Beberapa gejala mungkin tetap muncul tapi akan berangsur membaik.
Namun, orang yang didiagnosis bronkitis kronis tidak dapat sembuh dari penyakit ini, seperti dikutip dari American Lung Association. Hal ini menandakan bahwa pasien akan terus memiliki penyakit ini seumur hidup sehingga perlu mengikuti pengobatan secara rutin.
5. Pilihan pengobatan yang direkomendasikan dokter
Memahami jenis bronkitis membantu dokter untuk menentukan pengobatannya. Pasalnya, pengobatan bronkitis kronis tidaklah sama dengan bronkitis akut karena penyebab yang mendasarinya berbeda.
Bronkitis akut biasanya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Pasien bisa mengandalkan pengobatan bronkitis alami, seperti minum air hangat atau campuran madu dan lemon.
Dalam banyak kasus, penyebab bronkitis akut adalah infeksi virus sehingga tidak memerlukan antibiotik. Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri barulah antibiotik dibutuhkan, apalagi jika sudah menyebabkan pneumonia.
Sementara untuk mengobati bronkitis kronis, dokter akan meresepkan bronkodilator untuk membuka saluran udara, obat steroid untuk mengurangi perdangan, dan terapi oksigen serta rehabilitasi paru.
Walaupun tidak bisa sembuh, pengobatan bisa membantu pasien untuk meredakan gejala dan mencegah keparahan. Perlu digarisbawahi pasien bronkitis kronis sangat wajib berhenti dari kebiasaan merokok.