Pekerjaan yang Anda lakukan sehari-sehari juga dapat menjadi faktor yang meningkatkan risiko pneumonia.
Jika Anda bekerja dalam lingkungan yang sarat polusi udara dan asap beracun, risiko terserang pneumonia tentu akan lebih tinggi.
Kecenderungan Anda tertular pneumonia juga bisa lebih tinggi jika bekerja di pusat pemrosesan ayam, toko hewan peliharaan, atau klinik hewan.
Ini karena beberapa kuman penyebab pneumonia dapat menginfeksi burung dan hewan lainnya, kemudian menularkan ke Anda melalui udara.
4. Kebiasaan merokok

Tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru Anda dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, perokok merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengidap pneumonia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One menemukan pahawa paparan asap tembakau sangat terkait dengan perkembangan community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia yang didapat dari komunitas.
Orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun yang merupakan perokok pasif juga dinilai berisiko lebih tinggi terkena pneumonia yang didapat dari komunitas.
5. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau alkohol

Penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Anda juga lebih berisiko menghirup air liur atau muntah ke tenggorokan jika dibius atau tidak sadar karena overdosis.
Hal tersebut dibuktikan pada penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open. Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko CAP.
6. Pernah dirawat di rumah sakit

Faktor risiko pneumonia selanjutnya adalah perawatan di rumah sakit.
Artinya, jika Anda pernah menerima perawatan intensif di rumah sakit, risiko mengalami penyakit ini bisa lebih tinggi.
Pneumonia yang mungkin Anda dapat akibat faktor ini dinamakan hospital-acquired pneumonia atau pneumonia yang didapat di rumah sakit.
Bahkan, risiko bisa lebih tinggi jika ketika dirawat di rumah sakit, Anda tidak bisa banyak bergerak, dibius, atau tidak sadar.
Penggunaan ventilator di rumah sakit juga dapat meningkatkan risiko jenis pneumonia yang disebut dengan ventilator-associated pneumonia atau pneumonia terkait ventilator.
7. Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh

Beberapa kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dapat menjadi salah satu faktor risiko pneumonia.
Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda, meliputi:
- kehamilan,
- HIV/AIDS,
- transplantasi organ atau sumsum tulang,
- kemoterapi, serta
- penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.
8. Gangguan otak

Gangguan otak dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk batuk atau menelan.
Hal ini dapat menyebabkan makanan, minuman, muntah, atau air liur mengalir ke tenggorokan dan masuk ke paru-paru.
Artinya, risiko pneumonia aspirasi dapat meningkat karena kondisi ini. Gangguan otak yang dapat menjadi faktor risiko pneumonia aspirasi adalah:
9. Kondisi kesehatan lainnya

Berbagai kondisi kesehatan lainnya juga dapat menjadi faktor risiko pneumonia, seperti:
- penyakit paru-paru, seperti asma, bronchiectasis, hingga PPOK,
- kondisi kesehatan serius, seperti malnutrisi, diabetes, gagal jantung, hingga gagal ginjal.
Risiko-risiko di atas dapat meningkatkan kecenderungan Anda terkena penyakit pneumonia. Segera lakukan upaya pencegahan untuk menghindari penyakit pneumonia di kemudian hari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar