backup og meta

Berbagai Gejala Asma, dari yang Ringan Hingga Gawat

Berbagai Gejala Asma, dari yang Ringan Hingga Gawat

Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Gejala penyakit asma sering kali kambuh dan muncul tiba-tiba, sehingga tidak boleh disepelekan.

Berikut adalah berbagai gejala penyakit asma, dari yang paling khas hingga kurang umum.

Gejala asma dari yang khas hingga kurang umum

Asma muncul ketika saluran pernapasan meradang, kemudian membengkak dan menyempit.

Jaringan pelapis saluran napas pun memproduksi lendir yang lebih kental dan banyak dari biasanya, sehingga mempersempit rongganya dan menyulitkan Anda untuk bernapas.

Gejala penyakit asma umumnya akan kumat ketika Anda terpapar penyebab yang memicunya. Setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda dengan tingkat keparahan yang berbeda pula.

Namun secara umum, berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit asma yang mudah Anda kenali.

1. Sesak napas

tanda hipertensi paru

Gejala penyakit asma yang paling umum adalah sesak napas. Bahkan, beberapa orang kerap menyamakan keduanya.

Sesak napas adalah gejala dari adanya masalah pada sistem pernapasan. Umumnya, setiap orang yang memiliki asma pernah merasakan sesak napas.

Hal ini terjadi karena saluran udara meradang dan tersumbat sehingga tidak dapat mengalirkan udara sebanyak biasanya. Napas Anda pun menjadi pendek-pendek dan dangkal.

Tanda sesak napas karena asma biasanya muncul setelah terpapar hal yang memicu penyebab asma, seperti asap rokok, debu, dan bulu binatang.

2. Batuk

Gejala lain yang juga khas dari penyakit asma adalah batuk keras yang terus-menerus. Batuk asma dapat berupa batuk kering maupun berdahak.

Batuk yang jadi ciri-ciri penyakit asma muncul karena saluran udara (bronkus) membengkak dan menyempit sehingga paru-paru tidak mendapat cukup oksigen.

Gejala penyakit asma ini bisa juga kumat pada malam hari sehingga membuat penderitanya sulit tidur nyenyak dan sering terbangun sepanjang malam.

Umumnya, batuk karena asma cenderung semakin parah setelah beraktivitas. Kondisi ini membuat penderita asma membutuhkan lebih banyak obat untuk meredakannya.

3. Mengi

Batuk asma seringnya juga disertai dengan mengi. Mengi adalah suara seperti siulan lirih atau bunyi “ngik-ngik” yang terdengar tiap kali Anda bernapas.

Suara mengi umumnya akan semakin keras saat Anda mengembuskan atau menghirup napas. Hal ini juga sering terjadi sebelum atau saat tidur.

Mengi adalah satu dari sekian gejala penyakit asma yang dapat dikenali. Batuk kering kronis yang tidak disertai mengi mungkin menandakan Anda mengalami jenis lain batuk asma.

Namun, mengi tidak selalu berarti Anda memiliki asma. Mengi dapat pula menjadi gejala dari masalah kesehatan paru lainnya, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis, dan pneumonia.

4. Dada terasa sesak

Saluran udara (bronkus) Anda diselubungi oleh serabut otot. Peradangan akibat asma dapat membuat otot-otot tersebut kaku atau tegang yang membuat dada terasa sesak tertekan.

Gejala asma ini dapat membuat Anda semakin sulit bernapas dan merasa sakit setiap kali akan mengambil napas. Dada Anda mungkin terasa seperti ditekan atau ditindih dengan benda berat.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Postgraduate Medical Journal melaporkan sekitar 76% pengidap asma mengalami rasa sakit yang tajam menusuk di dadanya.

Sayangnya, nyeri dada dikenal sebagai gejala yang subjektif. Artinya, gejala ini tidak bisa diukur pasti oleh dokter mengingat kemampuan orang menahan sakit berbeda-beda.

5. Kelelahan

Selama serangan asma, paru-paru tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Ini berarti lebih sedikit oksigen yang masuk ke aliran darah dan otot Anda. Tanpa oksigen, tubuh Anda perlahan akan kelelahan.

Jika gejala asma memburuk pada malam hari (asma nokturnal) dan Anda mengalami masalah tidur, Anda mungkin akan merasa kelelahan sepanjang esok harinya.

6. Sengau

Sengau merupakan pertanda pembesaran atau pembengkakan pada rongga hidung ketika bernapas.

Kondisi ini sering menjadi tanda dari kesulitan bernapas. Gejala penyakit asma ini umum terjadi pada anak-anak dan bayi.

7. Menghela napas dan sering menguap

Menghela napas merupakan respons psikologis yang melibatkan perluasan paru-paru hingga kapasitas maksimal. Intinya, menghela napas adalah pengeluaran napas yang dalam dan panjang dalam sekali waktu.

Anda juga sebaiknya waspada bila sering menguap. Ini dapat menandakan tubuh Anda tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

8. Gelisah

Gelisah dapat menjadi gejala ataupun pemicu serangan asma. Ketika saluran udara mulai menyempit, dada akan menjadi kaku atau tegang sehingga Anda kesulitan bernapas.

Sulit bernapas lega dapat memicu panik dan kegelisahan. Di sisi lain, berada dalam situasi yang membuat stres dan penuh tekanan juga dapat memicu gejala asma kumat pada beberapa orang.

9. Gejala asma kurang umum lainnya

Beberapa tanda-tanda asma lainnya yang tidak boleh dianggap remeh meliputi:

  • napas memburu atau cepat,
  • sulit tidur dan berkonsentrasi,
  • tes peak flow berada di zona kuning (yellow zone),
  • perubahan mood, misalnya jadi lebih banyak diam atau mudah marah,
  • muncul gejala-gejala mirip pilek atau alergi seperti hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala,
  • badan pegal-pegal tidak keruan,
  • dagu terasa gatal,
  • muncul kantong mata berwarna gelap,
  • merasa haus terus,
  • mata gatal atau berair,
  • sakit kepala,
  • demam,
  • eksim kumat, serta
  • wajah pucat dan berkeringat.

Bagaimana cara mengetahui tingkat keparahan asma?

Untuk mengetahui seberapa parah penyakit asma Anda, cobalah menjawab pertanyaan berikut sesuai dengan yang Anda rasakan.
  • Berapa hari dalam seminggu, Anda merasa dada terasa kencang, batuk, sulit bernapas, dan sesak napas?
  • Apakah Anda sering terbangun di malam hari akibat mengalami gejala asma? Seberapa sering Anda bangun dalam satu minggu?
  • Dalam satu minggu, seberapa sering Anda menggunakan inhaler asma?
  • Apakah asma yang Anda miliki menyebabkan aktivitas Anda terganggu?

Perlukah ke UGD ketika gejala serangan asma muncul?

gejala PPOK

Apabila gejala awal penyakit asma terlambat dikenali dan diobati, terutama jika Anda pertama kali kena asma saat dewasa, kondisi bisa berubah menjadi serangan asma gawat.

Tanda-tanda serangan asma yang parah biasanya muncul bertahap dan perlahan, dalam 6–48 jam sebelum benar-benar berubah menjadi lebih serius.

Meski begitu, bagi sebagian orang, gejala asma yang mereka alami dapat memburuk sangat cepat.

Orang dewasa atau anak-anak yang terkena serangan asma parah harus segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) jika pengobatan darurat pertama gagal dilakukan setelah 10–15 menit.

Anda juga perlu segera ke IGD apabila muncul gejala-gejala serangan asma akut, seperti mengi dan sesak napas semakin memburuk, obat inhaler atau bronkodilator tidak meredakan gejala, serta warna bibir dan kuku berubah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Asthma: Types, Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 6 November 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6424-asthma

Common Asthma Triggers. (2023). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 6 November 2023, from https://www.cdc.gov/asthma/triggers.html

Warning Signs and Symptoms for Asthma | Asthma Initiative of Michigan (AIM). (2023). Getasthmahelp.org. Retrieved 6 November 2023, from https://getasthmahelp.org/warning-signs.aspx

First aid for someone who is having an asthma attack. (2017). British Red Cross. Retrieved 6 November 2023, from https://www.redcross.org.uk/first-aid/learn-first-aid/asthma-attack

Asthma Diagnosis. (2023). Asthma & Allergy Foundation of America. Retrieved 6 November 2023, from https://aafa.org/asthma/asthma-diagnosis/

Asthma: Testing and diagnosis. (2022). Mayo Clinic. Retrieved 6 November 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/in-depth/asthma/art-20045198

Niimi, A. (2023). Cough and Asthma. Current Respiratory Medicine Reviews7(1), 47–54. https://www.eurekaselect.com/article/32266

Ullmann, N., Mirra, V., A. Di Marco, Pavone, M., Porcaro, F., Negro, V., Alessandro Onofri, & Cutrera, R. (2018). Asthma: Differential Diagnosis and Comorbidities. Frontiers in Pediatrics6. https://doi.org/10.3389/fped.2018.00276

Edmondstone, W. M. (2000). Chest pain and non-respiratory symptoms in acute asthma. Postgraduate Medical Journal76(897), 413–414. https://doi.org/10.1136/pmj.76.897.413

Versi Terbaru

07/11/2023

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Ciri-ciri Asma pada Bayi yang Harus Orangtua Ketahui

Begini Cara Pertolongan Pertama pada Serangan Asma


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan