Anjing dan kucing yang Anda miliki mungkin sudah dianggap anggota keluarga sendiri. Tentu akan menyebalkan bila berada di sekitar mereka malah menjadi penyebab asma kambuh. Sebenarnya, bolehkah penderita asma punya hewan peliharaan?
Apakah hewan peliharaan memicu kambuhnya asma?
Anda mungkin mengira asma terjadi akibat alergi bulu hewan. Akan tetapi, hal ini bukanlah satu-satunya hal yang menyebabkan kekambuhan asma pada pengidapnya.
Reaksi alergi yang menjadi pemicu asma dapat timbul saat Anda terpapar protein yang ditemukan pada kulit mati, air liur, urine, atau bulu hewan peliharaan.
Selain itu, bulu hewan juga dapat menjadi sarang tungau, debu, dan jamur. Hewan yang tinggal di dalam kandang juga menghasilkan kotoran yang mengundang jamur dan tungau.
Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi bila Anda menyentuh atau menghirup berbagai pemicu alergi tersebut. Kondisi inilah yang membuat gejala asma makin memburuk.
Di samping anjing dan kucing, hewan peliharaan berbulu lainnya, seperti kelinci, hamster, dan burung, juga bisa mengakibatkan kekambuhan asma pada pengidapnya.
Anda mungkin alergi terhadap satu jenis hewan saja, tetapi orang lain dapat menunjukkan reaksi alergi terhadap lebih dari satu jenis hewan.
Studi: Alergi hewan dapat muncul pada usia berapa saja
Sebuah studi dalam jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research (2018) menemukan alergi terhadap anjing dan kucing memengaruhi 10–20% populasi di seluruh dunia.
Menurut Asthma UK, seseorang dapat mengalami alergi hewan pada usia berapa saja. Alergi yang telah hilang beberapa tahun lalu juga bisa muncul lagi saat dewasa.
Meski Anda sudah punya hewan peliharaan sejak kecil, bisa saja reaksi alergi sewaktu-waktu timbul saat sudah dewasa, terlebih lagi pada pengidap penyakit asma.
Lalu, bolehkah penderita asma memiliki hewan peliharaan?
Setelah mengetahui bahwa hewan peliharaan dapat memicu reaksi alergi dan asma, apakah Anda masih boleh punya hewan peliharaan di rumah?
Untuk menjawabnya, pastikan Anda mengetahui apakah reaksi alergi yang menyebabkan asma benar-benar dipicu oleh hewan peliharaan lewat beberapa tips berikut ini.
1. Kenali gejalanya
Beberapa orang dengan alergi hewan akan bereaksi dengan cepat ketika mengalami kontak dengan hewan. Terkadang, gejala dapat muncul dalam beberapa menit atau jam.
Serupa dengan gejala asma, Anda mungkin akan mengalami gejala-gejala seperti gatal-gatal, hidung dan mata berair, batuk, serta bersin saat kontak dengan hewan.
Jika alergi cukup parah, Anda mungkin mengalami reaksi lain, termasuk sesak napas, jantung berdetak cepat, hingga merasa ingin pingsan.
Kondisi yang disebut anafilaksis ini merupakan reaksi alergi parah yang perlu penanganan darurat.
2. Jauhi peliharaan untuk sementara
Sebelum menjawab boleh-tidaknya penderita asma punya hewan peliharaan, cobalah Anda menjauh dulu dari hewan peliharaan untuk sementara waktu.
Jika gejala asma membaik selama berjauhan dengan peliharaan, kemungkinan Anda memiliki alergi hewan yang bisa memperburuk penyakit asma.
Selain itu, penting untuk diketahui bahwa meskipun hewan sudah dipindahkan ke ruangan lain, bahkan ke luar rumah, reaksi alergi mungkin masih bisa muncul.
Pasalnya, pemicu alergi seperti bulu, kulit mati, atau air liur hewan mungkin masih menempel pada karpet, perabot, atau pakaian yang Anda gunakan.
3. Lakukan tes alergi
Cara paling akurat untuk memastikan alergi hewan peliharaan pada penderita asma ialah dengan melakukan tes alergi dengan dokter atau tim medis.
Pemeriksaan ini bisa menjadi cara akurat untuk menentukan apakah penderita asma boleh memiliki hewan peliharaan atau tidak.
Pastikan Anda melakukan tes alergi di klinik, puskesmas, atau rumah sakit yang menyediakan fasilitas ini. Hindari menggunakan alat tes alergi rumahan karena hasilnya belum tentu akurat.
Bagaimana jika Anda memang memiliki alergi hewan?
Jika hasil tes menunjukkan Anda positif memiliki alergi hewan, satu-satunya cara terbaik untuk mencegah kekambuhan asma yakni dengan tidak punya hewan peliharaan.
Hindari kontak secara langsung dengan hewan peliharaan apa pun. Apabila memungkinkan, usahakan untuk tidak mengunjungi rumah yang memiliki hewan peliharaan.
Jika memang harus berkunjung ke rumah tersebut, pastikan Anda mengonsumsi obat alergi terlebih dahulu dan selalu bawa obat untuk pertolongan pertama asma.
Walau Anda sudah memberikan hewan peliharan kepada orang lain karena sering memicu serangan asma, kondisi ini mungkin tidak akan langsung membaik.
Diperlukan waktu hingga enam bulan untuk mengurangi alergen di rumah. Walau hewan peliharaan telah dikeluarkan, Anda atau anak mungkin masih memerlukan obat-obatan asma atau alergi yang digunakan sebelumnya.
Tips memiliki hewan peliharaan untuk penderita asma
Keputusan mengeluarkan hewan peliharaan dari rumah memang berat, terlebih bila peliharaan Anda sudah seperti anggota keluarga sendiri.
Jika ini bukanlah opsi yang bisa dipilih, berikut merupakan beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk mencegah kekambuhan asma saat masih memiliki hewan peliharaan.
- Jauhkan hewan peliharaan dari kamar tidur. Jika menghabiskan waktu di kamar, pastikan peliharaan tidak masuk ke kamar, terutama untuk naik ke atas tempat tidur.
- Gunakan sampo dan semprotan yang menetralkan dander, yakni serpihan kecil dari kulit hewan yang menempel pada bulu.
- Bersihkan rumah dengan vacuum cleaner. Hal ini dapat membantu menghilangkan bulu yang menempel pada perabotan rumah, terutama saat membersihkan sofa dan karpet.
- Mandikan hewan peliharaan seminggu sekali untuk mengurangi risiko menyebarnya pemicu alergi.
Kesimpulan
- Reaksi alergi yang memicu asma bisa terjadi saat Anda terpapar protein yang ditemukan pada kulit mati, air liur, urine, atau bulu hewan peliharaan.
- Metode terbaik untuk menghindari kekambuhan asma akibat alergi hewan ialah dengan tidak punya hewan peliharaan di rumah.
- Apabila ingin tetap memeliharanya, lakukan langkah pencegahan, termasuk membatasi tempat bermain hewan, memandikan hewan, dan rutin membersihkan rumah.