backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Stomatitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

Stomatitis

Tidak hanya sariawan, peradangan di bibir juga bisa disebabkan oleh herpes. Dalam dunia medis, peradangan di bibir seperti kondisi tersebut lebih tepat disebut dengan stomatitis.

Supaya tidak salah dalam memberikan penanganan maupun melakukan pencegahan, cari tahu lebih banyak mengenai stomatitis melalui uraian berikut.

Apa itu stomatitis?

Stomatitis adalah salah satu jenis mukositis atau peradangan pada selaput mukosa yang terjadi di mulut. 

Mukosa adalah selaput halus yang berfungsi melindungi jaringan yang lebih dalam. Selain di mulut, selaput ini juga ditemukan pada bagian tubuh lain, seperti lubang hidung, telinga, hingga anus.

Peradangan pada mulut bisa terjadi di pipi bagian dalam, gusi, bibir bagian dalam, dan lidah.

Luka dari peradangan yang muncul di mulut dapat menyebabkan kesulitan makan, minum, atau menelan. 

Seberapa umumkah stomatitis?

Stomatitis dapat terjadi pada individu dari berbagai golongan usia. Diperkirakan terdapat sekitar 2-66% penduduk di dunia yang mengalami penyakit ini.

Meski bisa terjadi pada semua orang, kondisi ini lebih banyak dialami wanita dan anak perempuan dibanding pria dan anak laki-laki.

Jenis-jenis stomatitis

herpes labialis herpes oral herpes mulut bibir

Secara umum, peradangan pada selaput mukosa di mulut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu stomatitis aftosa dan stomatitis herpes. Ketahui perbedaan di antara keduanya melalui penjelasan berikut.

1. Stomatitis aftosa

Jenis stomatitis aftosa merupakan kondisi yang paling sering ditemukan. Stomatitis ini berupa luka sariawan yang dapat ditemukan di bagian dalam pipi, gusi, bagian dalam bibir, atau lidah.

Sariawan lebih banyak terjadi pada anak-anak dan orang muda berusia 10-19 tahun.

Peradangan ini bukan disebabkan oleh virus sehingga tidak bersifat menular dari satu orang ke orang lainnya. Penyebab utama sariawan adalah buruknya perawatan gigi dan mulut atau kerusakan pada selaput mukosa.

Sistem imun yang lemah, obat-obatan, kekurangan nutrisi, dan makanan tertentu juga dapat memicu terjadinya sariawan. Untungnya, kondisi ini tidak memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Stomatitis aftosa masih bisa dibedakan menjadi tiga jenis, seperti berikut.

  • Aftosa minor (Mikulicz’s aphthae): Berbentuk oval dengan diameter <1 cm. Sekitar 80% aftosa adalah jenis ini.
  • Aftosa mayor (periadenitis mukosa nekrotika): Berbentuk oval dengan diameter >1 cm, ditemukan pada 10-15% kasus peradangan.
  • Herpetiform ulceration: Berbentuk bulat dengan diameter 1–3mm. Waktu untuk sembuh relatif paling lama.
  • 2. Stomatitis herpes

    Sesuai namanya, stomatitis herpes disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex 1 atau HSV-1. Virus ini berbeda dengan virus penyebab herpes kelamin.

    Stomatitis herpes juga dikenal sebagai cold sore atau fever blister. Kondisi ini lebih sering terjadi di bibir bagian luar.

    Berbeda dengan aftosa, herpes bisa menular melalui cairan yang ada di dalam luka. Peradangan akibat virus herpes biasanya bertahan selama 5–7 hari.

    Selain kedua jenis di atas, peradangan pada mukosa bisa dibedakan menjadi 4 kategori berdasarkan bagian yang terdampak.

    • Cheilitis: peradangan di bibir dan sekitar mulut.
    • Glossitis: peradangan di lidah.
    • Gingivitis: peradangan pada gusi.
    • Pharyngitis: peradangan di mulut bagian belakang.

    Tanda-tanda & gejala stomatitis

    Seseorang dengan stomatitis bisa memiliki beberapa luka kecil di berbagai bagian bibir sekaligus. Luka ini biasanya berwarna merah disertai rasa sakit, terbakar, atau gatal.

    Terkadang, kondisi ini juga menyebabkan bau mulut tidak sedap atau halitosis. Tingkat keparahan dan lama kemunculan gejala tergantung pada jenis yang dimiliki.

    1. Stomatitis aftosa

    Berikut adalah gejala kerap muncul ketika Anda mengalami peradangan mulut jenis aftosa.

    • Muncul rasa nyeri.
    • Jarang sekali disertai demam.
    • Luka berwarna putih atau kekuningan dengan tepian merah.
    • Berlangsung selama 5–14 hari.
    • Bisa muncul kembali di lain waktu.

    2. Stomatitis herpes

    Sedikit berbeda dengan tipe aftosa, berikut adalah tanda-tanda peradangan mulut akibat virus herpes.

    • Demam hingga 40 °C sebelum luka muncul.
    • Kesulitan menelan.
    • Pembengkakan gusi.
    • Rasa sakit.
    • Produksi air liur berlebihan.
    • Napas berbau tidak sedap.
    • Dehidrasi.

    Beberapa tanda-tanda pada masing-masing jenis mungkin tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah kondisi Anda ke dokter.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Umumnya, stomatitis adalah kondisi yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan medis. Namun, Anda harus segera menghubungi dokter bila mengalami gejala­ seperti berikut.

    • Ukuran luka cukup besar atau mengeluarkan nanah.
    • Luka terjadi beberapa kali pada area yang sama.
    • Peradangan tidak sembuh atau membaik setelah dua minggu.
    • Luka menyebar.
    • Kesulitan makan atau minum.
    • Demam tinggi, di atas 38°C.

    Penyebab stomatitis

    gom adalah obat

    Seperti yang disebutkan di atas, penyebab stomatitis bisa berbeda-beda, tergantung dengan jenisnya.

    Pada stomatitis herpes, penyebab utamanya adalah virus HPV-1. Sementara itu, penyebab utama sariawan adalah kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga.

    Selain itu, melansir dari laman DermNet, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan peradangan pada lapisan mukosa di mulut.

    • Infeksi bakteri: Sifilis, infeksi mikoplasma, atau gonore.
    • Infeksi jamur: Candida albicans.
    • Gangguan sistemik: Malnutrisi, radang usus, atau penyakit Kawasaki.
    • Infeksi virus: Herpes atau penyakit tangan kaki dan mulut.
    • Obat-obatan: Nikotin, metotreksat, atau kemoterapi.
    • Iritasi fisik: Lidah terbakar karena makanan atau minuman.
    • Gangguan imun: Penyakit Crohn atau penyakit Lupus.

    Namun, sering kali penyebab peradangan memang tidak diketahui secara pasti. Untuk memahami lebih lanjut terkait kondisi ini, hubungi dokter.

    Faktor-faktor risiko

    Stomatitis adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, beberapa kondisi berikut bisa menjadi meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.

    • Berusia pada rentang 1019 tahun.
    • Tidak berhati-hati saat sikat gigi, mengunyah makanan, atau memakai kawat gigi.
    • Punya infeksi mulut, seperti gingivitis atau Helicobacter pylori.
    • Perubahan sistem imun, contohnya ketika menstruasi atau hamil.
    • Genetik atau riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
    • Alergi terhadap makanan tertentu.
    • Kebiasaan merokok.

    Diagnosis stomatitis

    Stomatitis biasanya dapat terdiagnosis dengan cepat. Dokter akan memastikan penyebab yang medasarinya melalui bentuk luka dan gejala yang menyertai.

    Namun, jika penyebab pastinya tidak ditemukan, dokter bisa melakukan biopsi atau pengambilan jaringan di area peradangan.

    Proses diagnosis kondisi ini sangat jarang membutuhkan tes darah. Namun, jika kondisinya cukup parah, dokter mungkin melakukannya. Selalu ikuti saran diagnosis dari dokter untuk mendapatkan hasil akurat.

    Pengobatan stomatitis

    Setiap orang bisa menerima pengobatan yang berbeda untuk peradangan ini, tergantung pada jenis dan seberapa parah kondisinya.

    1. Pengobatan stomatitis aftosa

    Sariawan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Anda biasanya disarankan melakukan perawatan rumahan, seperti berkumur dengan larutan garam dan kompres dingin.

    Jika peradangan tidak kunjung membaik, dokter bisa meresepkan obat sariawan, seperti paracetamol untuk meredakan nyeri, antivirus, atau obat-obatan lain sesuai gejala yang menyertai.

    2. Pengobatan stomatitis herpes

    Karena penyebab utama herpes adalah virus, pengobatan yang paling sering diberikan adalah obat antivirus, seperti acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir.

    Apabila peradangan juga disertai demam atau nyeri, dokter juga bisa memberikan aspirin atau paracetamol.

    Pastikan untuk selalu menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dan resep dokter.

    Perawatan rumahan

    Untuk mendukung pengobatan stomatitis dari dokter, berikut adalah perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan.

    • Jaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Gosok gigi secara teratur, gunakan benang gigi (dental floss), dan bersihkan lidah sesudah makan.
    • Hindarilah makanan bertekstur kasar, seperti keripik dan popcorn
    • Lepaskan gigi palsu di malam hari dan segera konsultasikan ke dokter ketika bentuknya sudah tidak sesuai.
    • Hindari obat kumur yang mengandung alkohol.
    • Hentikan kebiasaan merokok.
    • Kurangi makanan yang terasa asam atau pedas.

    Peradangan pada selaput mukosa di mulut memang cukup sering terjadi dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jangan ragu untuk segera pergi ke dokter, jika peradangan tidak kunjung membaik atau justru menyebar.

    Kesimpulan

    • Stomatitis adalah peradangan pada selaput mukosa di sekitar mulut. Kondisi ini paling sering terjadi di bibir bagian luar dan dalam, pipi bagian dalam, serta gusi.
    • Stomatitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu aftosa (sariawan) dan cold sore atau herpes mulut.
    • Gejala utama stomatitis adalah luka di salah satu atau beberapa bagian bibir sekaligus. Pada herpes, kondisi ini kerap disertai dengan demam tinggi.
    • Penyebab stomatitis bisa berbeda-beda sesuai jenisnya. Pada sariawan, penyebab utamanya adalah kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga. Sementara itu, penyebab herpes adalah virus.
    • Jenis peradangan ini umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika luka tidak kunjung membaik setelah dua minggu atau justru pecah, segera hubungi dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan