backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyakit Radang Panggul

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 12/01/2024

Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul adalah salah satu bentuk infeksi pada organ reproduksi wanita. Kira-kira apa yang menjadi penyebab penyakit ini? Bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya. 

Apa itu penyakit radang panggul?

Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita di area panggul, seperti rahim, serviks, ovarium, atau tuba fallopi.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi ini cenderung lebih cepat menyebar saat menstruasi.

Penyakit radang panggul dapat melukai tuba fallopi dan ovarium. Ini mengakibatkan sulitnya untuk hamil atau terjadinya kehamilan ektopik (berkembangnya fetus di tuba fallopi).

Radang panggul sering tidak menimbulkan tanda atau gejala. Akibatnya, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda mengidap kondisi ini dan membutuhkan perawatan. 

PID adalah kondisi yang mungkin terdeteksi setelah Anda merasa kesulitan hamil atau jika Anda mengalami nyeri panggul kronis. 

Seberapa umum penyakit ini?

Wanita yang sering berhubungan seksual dengan beberapa orang atau tertular penyakit menular seksual umumnya akan mudah terkena penyakit ini.

Apa saja tanda-tanda dan gejala dari penyakit radang panggul?

radang panggul

Penyakit radang panggul dapat disebabkan oleh klamidia yang terkadang tidak menyebabkan gejala apa pun.

Namun pada kebanyakan kasus, gejala radang panggul atau PID adalah sebagai berikut. 

  • Demam.
  • Sakit pada panggul, bagian perut, atau pinggang.
  • Keluarnya cairan pada vagina secara tidak normal.
  • Perdarahan setelah berhubungan seksual.
  • Merasa kedinginan, kelelahan.
  • Sering buang air kecil dan terasa nyeri setelah buang air kecil.
  • Perdarahan secara tidak normal atau mudah terluka. 
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual atau muntah-muntah. 
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Ada beberapa gejala yang mungkin tidak tertulis pada daftar. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter.

    PID adalah kondisi yang mungkin menyebabkan gejala ringan, atau tidak ada sama sekali.

    Namun ketika kondisinya parah, PID dapat menyebabkan demam, sakit perut atau panggul parah, terutama ketika pemeriksaan panggul. 

    Kapan saya harus periksa ke dokter?

    Jika Anda memiliki tanda atau gejala seperti yang tertulis di atas atau Anda memiliki pertanyaan lain, silakan konsultasikan kepada dokter. 

    Selain itu, berikut adalah pertanda bahwa PID membutuhkan pertolongan medis. 

    • Nyeri parah di perut Anda.
    • Mual dan muntah, serta tidak mampu menahannya.
    • Demam, dengan suhu lebih tinggi dari 38,3 ℃.
    • Keputihan tidak bersih.

    Jika tanda dan gejalanya menetap, tetapi tidak parah, kunjungi dokter sesegera mungkin. Keputihan dengan bau, sakit saat buang air kecil, atau perdarahan di antara siklus menstruasi dapat berkaitan dengan infeksi menular seksual (IMS). 

    Jika tanda dan gejala ini muncul, berhentilah berhubungan seksual dan segera kunjungi dokter Anda. Perawatan IMS adalah upaya untuk membantu mencegah PID. 

    Setiap orang memiliki respons yang berbeda pada tubuhnya. Sangat dianjurkan untuk selalu mendiskusikan kepada dokter apa yang terbaik untuk situasi Anda.

    Apa penyebab penyakit radang panggul?

    Penyebab umum terjadinya penyakit radang panggul adalah seks yang tidak aman dengan pengidap gonore, klamidia, atau penyakit menular seksual lainnya.

    Bakteri ini ditularkan dari vagina melalui leher rahim, lalu naik ke rahim, saluran tuba, dan ovarium. 

    Biasanya, ketika bakteri memasuki vagina, leher rahim akan mencegah bakteri menyebar lebih dalam ke organ reproduksi lainnya. 

    Selain melakukan seks tidak aman seperti yang telah dijelaskan di atas, mengutip dari Cleveland Clinic, bakteri juga dapat masuk ketika seseorang telah melakukan beberapa hal di bawah ini. 

    • Aborsi.
    • Melahirkan. 
    • Menjalani biopsi.
    • Keguguran.

    Apa yang meningkatkan risiko penyakit radang panggul?

    hamil tanpa berhubungan atau splash pregnancy

    Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit PID. 

    • Berhubungan seksual ketika Anda masih terlalu muda (di bawah usia 25 tahun).
    • Memiliki riwayat penyakit menular seksual (STDs) di masa lampau. 
    • Berhubungan seksual dengan seseorang yang terkena gonore atau klamidia.
    • Berhubungan seksual secara tidak aman dengan beberapa orang berbeda. 
    • Douching (cuci vagina) secara rutin. 

    Selain beberapa faktor di atas, ada sedikit peningkatan risiko seseorang terkena radang panggul akibat pemasangan IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim.

    Meski demikian, risiko ini umumnya terbatas pada tiga minggu pertama setelah pemasangan. 

    Komplikasi apa yang mungkin terjadi jika kondisi tidak segera ditangani?

    Jika didiagnosis dan ditangani secepatnya, komplikasi akibat radang panggul dapat dihindari.

    Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), komplikasi dari PID adalah sebagai berikut.

    • Pembentukan jaringan parut, baik di luar maupun dalam tuba falopi yang dapat menyebabkan penyumbatan.
    • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
    • Infertilitas (ketidakmampuan untuk hamil).
    • Nyeri panggul atau perut jangka panjang. 

    Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit radang panggul?

    Perlu diingat, tidak ada satu pun tes yang dapat mendiagnosis penyakit radang panggul secara akurat. Namun, berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin dapat membantu. 

    • Dokter akan membuat diagnosis dari gejala-gejala yang terlihat serta pemeriksaan panggul dan tes laboratorium. Tes darah akan menunjukkan jika terjadi infeksi.
    • Terkadang, gejala kehamilan ektopik sama dengan gejala PID, dan dokter perlu untuk mengetahui apa yang menyebabkan gejala tersebut. 
    • Tes lain untuk menguji adanya infeksi antara lain pelvic ultrasonography, magnetic resonance imaging (MRI), atau CT scan.

    Apa saja pilihan pengobatan untuk penyakit radang panggul?

    gejala radang panggul

    Pengobatan sedini mungkin sangatlah baik untuk mencegah infeksi menyebar. Dokter mungkin memberi resep kombinasi dari antibiotik suntik atau minum. 

    Pada infeksi yang lebih parah, hal pertama yang dibutuhkan adalah rawat inap di rumah sakit dan pemberian antibiotik melalui infus. 

    Untuk nanah di sekitar tuba falopi atau ovarium yang kondisinya tidak menjadi lebih baik dengan antibiotik, dokter akan melakukan operasi (biasanya operasi laparoskopi) untuk mengeluarkan nanah. 

    Sebagai tambahan, pasangan seks Anda perlu melakukan pengobatan jika dia memiliki penyakit tersebut.

    Anda perlu melakukan seks secara aman, yaitu dengan menggunakan kondom untuk mencegah penularan.

    PID adalah kondisi yang bisa Anda alami lagi jika Anda terinfeksi IMS. Anda juga punya risiko lebih tinggi untuk terkena kondisi ini ketika sebelumnya pernah mengalaminya. 

    Apa pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit radang panggul?

    Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu anda mengatasi penyakit ini. 

    • Rutin menemui dokter untuk observasi perkembangan penyakit dan kondisi kesehatan Anda.
    • Ikuti saran dokter, lakukan pengobatan sesuai yang dianjurkan, serta jangan menghentikan pengobatan atau mengubah dosis kecuali jika dokter menyarankan.
    • Berikan pengobatan kepada pasangan seks Anda agar tidak saling menginfeksi satu sama lain.
    • Lakukan hubungan seks yang aman.
    • Hubungi dokter jika gejala yang dimiliki tidak membaik dalam waktu 48 jam atau jika gejala menjadi lebih buruk setelah melakukan pengobatan. Sebagai contoh jika demam atau nyeri pada panggul lebih parah dari sebelumnya.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 12/01/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan