backup og meta

Gastroparesis

Gastroparesis

Bayangkan apabila makanan yang Anda konsumsi tidak dapat dicerna dengan baik dan menyebabkan perut kembung serta mual, inilah yang dialami oleh penderita gastroparesis.

Ketahui lebih lanjut seputar penyakit gastroparesis, mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.

Apa itu gastroparesis?

Gastroparesis adalah kondisi di mana otot organ lambung menjadi lemah dan mengganggu kemampuan mencerna makanan. Kondisi ini memengaruhi pergerakan spontan otot-otot (motilitas) di perut Anda. 

Biasanya, kontraksi otot yang kuat secara otomatis mendorong makanan melalui saluran pencernaan Anda.

Jika Anda mengalami gastroparesis, motilitas perut akan melambat atau tidak berfungsi sama sekali dan membuat proses pengosongan perut menjadi terhambat.

Obat-obatan tertentu seperti penghilang rasa sakit opioid, beberapa antidepresan, serta obat tekanan darah tinggi dan alergi, dapat menghambat pengosongan lambung dan menyebabkan gejala gastroparesis.

Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi ini merupakan salah satu komplikasi dari diabetes yang menyerang pencernaan.

Beberapa orang yang menjalani operasi juga berisiko mengalami kondisi ini.  Namun, perubahan pola makan dan konsumsi obat-obatan biasanya dapat membantu mengatasi kondisi ini.

Seberapa umum kondisi ini?

Gastroparesis merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, wanita muda dan paruh baya lebih sering terkena penyakit ini.

Anda bisa mengatasi gangguan pencernaan ini dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala gastroparesis

obat perut kembung

Gejala gastroparesis tidak jauh berbeda dengan masalah pencernaan lainnya, meliputi:

  • perut kembung dan distensi,
  • mual,
  • sakit perut,
  • merasa kenyang setelah beberapa suap,
  • hipoglikemia (kadar gula darah abnormal),
  • anoreksia, serta
  • berat badan menurun akibat kekurangan gizi.

Kemungkinan ada beberapa tanda atau gejala yang tidak disebutkan. Bila Anda khawatir akan sebuah gejala, silakan konsultasikan dengan dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala di atas dan tidak kunjung mereda, segera periksakan diri ke dokter.

Tubuh setiap orang bereaksi berbeda. Selalu diskusikan dengan dokter apa yang terbaik bagi situasi Anda.

Penyebab gastroparesis

Belum diketahui secara pasti penyebab gastroparesis. Namun, ilmuwan mengatakan penyakit ini disebabkan karena gangguan pada saraf vagus yang membantu mengelola proses pencernaan

Bila saraf vagus rusak, sinyal mencerna makanan dari otak tidak akan tersampaikan dengan baik menuju ke otot perut.

Akibatnya, makanan akan tetap berada pada perut lebih lama, tidak bergerak secara normal menuju usus kecil untuk dicerna.

Kerusakan pada saraf vagus dapat terjadi akibat diabetes atau menjalani operasi perut. Selain itu, kondisi dan obat-obatan tertentu dapat memicu kerusakan saraf vagus, seperti:

  • konsumsi obat tidur,
  • kalsium inhibitor,
  • penggunaan obat kemoterapi, serta
  • penyakit kekebalan tubuh.

Faktor risiko gastroparesis

Gastroparesis dan gangguan motilitas lambung dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit ini, yakni:

  • diabetes,
  • operasi perut atau kerongkongan,
  • penyakit infeksi (seringnya disebabkan virus),
  • obat yang dapat memperlambat proses pencernaan seperti obat tidur,
  • pengobatan kanker seperti radioterapi atau kemoterapi,
  • gangguan jaringan penghubung,
  • penyakit neurologis seperti penyakit Parkinson atau multiple sclerosis, dan
  • hipotiroidisme. 

Tidak memiliki faktor-faktor risiko bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini.

Diagnosis gastroparesis

Selain pemeriksaan fisik berdasarkan gejala dan kondisi yang Anda alami, dokter akan menyarankan sejumlah tes untuk diagnosis gastroparesis, yakni:

  • mengambil kontras barium pada bagian atas pencernaan,
  • mengukur seberapa dalam barium melewati perut,
  • melakukan endoskopi saluran cerna bagian atas,
  • tes pernapasan, dan
  • CT scan.

Pengobatan gastroparesis

Pengobatan gastroparesis biasanya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Bila diabetes menjadi penyebab dari masalah pencernaan ini, dokter akan berusaha mengendalikan kadar gula darah.

Berikut ini beberapa cara yang biasanya dilakukan dokter untuk mengobati gastroparesis.

1. Mengubah pola makan

urutan makan yang benar

Salah satu cara mengatasi gastroparesis akibat diabetes adalah mengubah pola makan. Hal ini dilakukan agar kadar gula darah bisa dikendalikan sehingga gejala gangguan motilitas lambung bisa diredakan.

Anda bisa mengatur pola makan dengan bantuan dari ahli gizi yang direkomendasikan oleh dokter.

Dengan begitu, ahli gizi akan memberitahu Anda perihal pola makan dan makanan yang baik untuk gastroparesis.

2. Obat-obatan

Bila pola makan sehat tidak meredakan gejala yang dialami, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu, seperti:

  • obat otot perut, seperti metoclopramid dan eritromisin, serta
  • obat untuk mual atau muntah, yaitu prochlorperazine atau difenhidramin.

3. Perawatan bedah

Bila Anda tidak dapat menyerap makanan atau minuman, dokter bisa merekomendasi prosedur operasi untuk menaruh tabung makanan pada usus.

Dokter juga bisa menempatkan tabung ventilasi agar tekanan dari isi lambung berkurang.

Tabung makanan ini dapat melewati hidung atau mulut Anda, atau langsung menuju usus kecil melalui kulit.

Pemasangan tabung hanya dilakukan sementara dan dipakai ketika kondisi pasien semakin parah, atau saat kadar gula darah tidak bisa dikendalikan.

Perawatan rumahan gastroparesis

Anda juga disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat guna mengatasi gastroparesis dan gangguan motilitas lambung. Berikut caranya.

  • Selalu ikuti instruksi dari dokter.
  • Hindari penggunaan obat tanpa resep atau berhenti tanpa izin dokter.
  • Jadwalkan pemeriksaan untuk memantau perkembangan gejala dan kondisi.
  • Kontrol gula darah, bila perlu ganti obat diabetes atau insulin.
  • Hindari makanan berserat dan berlemak.
  • Rutin berolahraga.
  • Kelola stres.

Jika tidak segera diatasi, gastroparesis dapat menyebabkan komplikasi seperti dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Oleh sebab itu, jika Anda merasa mengalami gejala penyakit ini, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui solusi terbaik bagi Anda.

Kesimpulan

  • Gastroparesis merupakan kondisi di mana otot pada organ lambung melemah sehingga mengganggu kemampuan mencerna makanan. 
  • Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti sakit perut, mual, perut kembung, cepat kenyang walaupun makan sedikit. 
  • Penyebab gastroparesis belum diketahui secara pasti, tetapi diduga penyebabnya adalah kerusakan saraf vagus yang mengelola proses pencernaan.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

United States National Library of Medicine. (2022). Gastroparesis. Retrieved 15 November 2024,from https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000297.htm

Gastroparesis. (2024). Retrieved 15 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastroparesis/symptoms-causes/syc-20355787 

Gastroparesis: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022.). Retrieved 15 November 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/000297.htm 

Gastroparesis (2023). NHS. Retrieved 15 November 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/gastroparesis/ 

Gastroparesis. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 15 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15522-gastroparesis

Versi Terbaru

21/11/2024

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Manfaatkan 10 Bahan Ini sebagai Obat Maag Alami

10 Obat Asam Lambung Alami yang Ampuh Atasi Gejala


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan