backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bradikardia

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 31/12/2020

Bradikardia

Definisi bradikardia

Apa itu bradikardia?

Bradikardi atau bradikardia adalah suatu kondisi ketika detak jantung seseorang lebih lambat atau lemah dari biasanya. Normalnya, detak jantung manusia berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali per menit pada orang dewasa saat beristirahat. Jantung orang dengan bradikardi berdetak di bawah 60 kali per menit.

Sebenarnya, bradikardia adalah kondisi yang wajar terjadi saat seseorang sedang tidur nyenyak dan pada kelompok lanjut usia. Bahkan detak jantung lemah juga masih dianggap normal ketika terjadi pada atlet atau orang yang melakukan aktivitas fisik berat.

Namun, pada beberapa orang, bradikardia bisa jadi menandakan adanya masalah pada sistem elektrik jantung. Itu artinya, pemacu alami di dalam jantung sedang tidak berfungsi dengan baik, atau aktivitas listrik jantung terganggu. Ini biasanya terkait dengan irama jantung yang tidak normal (aritmia).

Terkadang, jantung yang berdetak terlalu pelan mengakibatkan darah tidak mengalir dengan cukup ke organ-organ tubuh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan munculnya gejala, seperti pusing atau kelelahan. Pada beberapa kasus, kondisi ini pun dapat mengancam nyawa.

Seberapa umumkah bradikardia?

Bradikardia adalah kondisi yang cukup umum terjadi dan dapat ditemukan pada pasien dari golongan usia berapapun, terutama pada orang-orang berusia lanjut. Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki peluang untuk mengalami kondisi perlambatan detak jantung.

Bradikardia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengenali faktor-faktor risiko yang ada. Anda dapat berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Tanda & gejala bradikardia

pingsan atau syncope adalah

Pada beberapa kasus, kondisi ini biasanya tidak menunjukkan gejala apapun. Walaupun detak jantung melambat, kecepatannya masih dalam batas wajar dan tidak menimbulkan gejala yang berarti.

Namun, beberapa orang dengan detak jantung lambat juga bisa mengalami tanda-tanda dan gejala tertentu. Berikut adalah gejala umum yang mungkin muncul akibat bradikardia:

  • Hampir pingsan atau pingsan (syncope).
  • Pusing.
  • Kelemahan.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Napas terasa lebih pendek.
  • Nyeri dada.
  • Linglung, susah fokus, atau gangguan memori.
  • Mudah lelah saat beraktivitas fisik.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan munculnya sebuah gejala tertentu, segera berkonsultasi dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Gejala dan tanda-tanda yang disebutkan di atas bisa jadi disebabkan oleh berbagai hal. Maka dari itu, sebaiknya segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Hal ini penting agar Anda mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Tubuh masing-masing orang menunjukkan gejala dan tanda-tanda yang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Penyebab bradikardia

Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua atrium di bagian atas dan dua ventrikel di bawahnya. Pada atrium kanan, terdapat nodus sinoatrial (sinus node) yang berfungsi menjadi alat pacu alami jantung. Nodus sinoatrial mengontrol irama detak jantung dengan cara memproduksi impuls listrik yang mendorong jantung untuk berdenyut.

Impuls listrik ini akan bergerak melewati atrium, lalu tiba di sekelompok sel yang disebut nodus atrioventrikular atau nodus AV. Nodus AV yang akan menerima sinyal dari listrik tersebut ke ventrikel. Sinyal ini menginstruksikan ventrikel agar jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh.

Aliran impuls listrik yang bermasalah atau terhambat dapat menyebabkan terjadinya bradikardia karena jantung tidak mendapat instruksi untuk berdenyut dengan kecepatan normal.

Kondisi bradikardia ini bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu masalah pada nodus sinoatrial (sick sinus syndrome) atau nodus AV (heart block atau atrioventricular block).

Nodus sinoatrial yang bermasalah biasanya menyebabkan aliran listrik mengalami jeda atau lebih lambat dari biasanya. Sementara, masalah pada aliran listrik ke ventrikel (heart block) dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

  • Derajat pertama: listrik tetap mengalir ke ventrikel, tetapi kecepatannya menurun.
  • Derajat kedua: tidak semua listrik berhasil dialirkan ke ventrikel.
  • Derajat ketiga: sama sekali tidak ada aliran listrik yang mencapai ventrikel.

Apa penyebab masalah pada impuls listrik jantung?

Pada umumnya, kegagalan atau masalah pada aliran impuls listrik di jantung disebabkan oleh:

Faktor-faktor risiko bradikardia

penyakit terbanyak di Indonesia

Ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih berisiko mengalami bradikardi. Berikut adalah faktor-faktor tersebut:

  • Pertambahan usia

Faktor risiko utama bradikardia adalah usia. Pasalnya, penyakit jantung, yang seringkali terkait dengan bradikardia, lebih umum ditemukan pada orang yang berusia lebih tua.

  • Faktor yang meningkatkan penyakit jantung

Detak jantung lambat juga seringkali dihubungkan dengan kerusakan jaringan jantung dan masalah jantung lainnya. Maka dari itu, faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung juga meningkatkan risiko bradikardia.

Perubahan gaya hidup atau perawatan medis dapat menurunkan risiko penyakit jantung yang terkait dengan faktor-faktor berikut:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Merokok.
  • Penggunaan alkohol berlebih.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Stress psikologis atau kecemasan.

Komplikasi bradikardia

Apabila bradikardia menimbulkan gejala-gejala di atas dan tidak segera mendapat penanganan, kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi adalah:

Untuk menghindari terjadinya komplikasi-komplikasi di atas, segera periksakan diri ke dokter jika Anda sudah merasakan tanda-tanda dan gejala.

Diagnosis & Pengobatan bradikardia

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana bradikardia didiagnosis?

Untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter akan meninjau gejala, riwayat medis Anda dan keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan rangkaian tes untuk mengukur denyut jantung, mengaitkan kondisi ini dengan gejala-gejala yang Anda rasakan, serta mengidentifikasi kondisi yang dapat menyebabkan bradikardia.

EKG adalah elektrokardiografi

Salah satu jenis tes yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis bradikardia adalah Elektrokardiogram atau EKG. EKG menggunakan sensor kecil (elektroda) pada dada dan lengan Anda untuk merekam sinyal elektrik saat menuju ke jantung Anda. Dengan tes ini, dokter dapat melihat pola sinyal tersebut untuk mengevaluasi bradikardia yang Anda alami.

Meski demikian, dilansir dari Michigan Medicine, bradikardia seringkali hilang dan muncul kembali, sehingga EKG standar yang dilakukan di rumah sakit mungkin tidak mendeteksinya. Pasalnya, EKG dapat mengidentifikasi detak jantung lemah hanya jika Anda sedang memilikinya saat tes berlangsung.

Oleh karena itu, dokter juga dapat menyarankan Anda untuk menggunakan perangkat EKG portabel di rumah untuk memberikan informasi lebih lengkap tentang kecepatan detak jantung. Perangkat ini meliputi:

  • Holter monitor

Perangkat EKG portabel ini diletakkan pada kantung atau ikat pinggang untuk merekam aktivitas jantung selama periode 24 jam. Dokter juga dapat meminta Anda mencatat di buku harian selama 24 jam tersebut dengan gejala-gejala yang Anda alami dan waktu terjadinya gejala.

  • Event recorder

Perangkat ini ditujukan untuk mengawasi aktivitas jantung selama beberapa minggu. Aktifkan hanya jika Anda merasakan gejala yang terkait dengan detak jantung lambat. Hal ini membantu dokter melihat ritme jantung pada saat sedang terjadinya gejala.

Selain penggunaan tunggal, peralatan EKG juga bisa dilakukan sambil menjalankan tes lainnya untuk melihat bagaimana dampak brikardia pada tubuh Anda. Tes-tes tersebut, yaitu:

  • Tilt table test. Anda akan berbaring pada meja khusus dan meja dimiringkan seperti Anda berdiri, untuk melihat apakah perubahan posisi menyebabkan Anda pingsan.
  • Tes treadmill. Anda akan menggunakan alat EKG sambil berjalan di treadmill atau berkendara di sepeda statis untuk melihat apakah detak jantung Anda meningkat dengan baik saat beraktivitas fisik.

Selain pemeriksaan fisik dan EKG, dokter juga mungkin akan melakukan tes darah untuk melihat apakah Anda memiliki kondisi medis tertentu yang mungkin menjadi penyebab bradikardia, seperti adanya infeksi, hipotiroidisme, atau ketidakseimbagan elektrolit dalam darah.

Bagaimana pengobatan bradikardia?

Bradikardia yang muncul tanpa gejala lain mungkin tidak membutuhkan pengobatan. Namun, kasus detak jantung lambat yang parah dan berkepanjangan dapat diobati dengan berbagai cara.

Adapun pengobatan yang diberikan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa cara pengobatan yang umum diberikan untuk mengatasi bradikardia:

Mengatasi kondisi penyebab

Apabila bradikardi disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti hipotiroidisme, sleep apnea obstruktif, atau ketidakseimbangan elektrolit, dokter akan berfokus menangani masalah kesehatan tersebut. Jika masalah tersebut teratasi, bradikardi umumnya akan membaik.

  • Mengubah obat-obatan

Salah satu penyebab terjadinya bradikardia adalah konsumsi obat-obatan tertentu. Jika ini terjadi pada Anda, dokter mungkin akan mengganti obat atau menurunkan dosis untuk memperbaiki masalah jantung yang berdetak lambat.

  • Menggunakan alat pacu jantung

Jika masalah listrik pada jantung Anda mengakibatkan detak jantung yang sangat lambat, alat pacu jantung atau pacemaker mungkin dibutuhkan. Pacemaker adalah alat kecil yang ditempatkan di bawah kulit Anda untuk memantau detak dan ritme jantung. Alat ini dapat mengirimkan impuls ke jantung untuk memulihkan detak jantung yang tidak teratur.

Pengobatan bradikardia di rumah

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi bradikardia:

1. Pola makan makan

Anda dapat mengubah pola makan dengan memilih makanan untuk jantung yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, gandum utuh, ikan, dan lainnya. Batasi pula konsumsi alkohol, gula, dan makanan bernatrium.

2. Aktif bergerak

Pastikan tubuh Anda rajin beraktivitas beberapa hari dalam seminggu. Anda dapat melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan atau olahraga untuk penyakit jantung lainnya. Dokter juga dapat menyarankan jenis olahraga yang aman untuk Anda.

3. Jaga berat badan ideal

Berat badan yang berlebihan dapat memicu munculnya masalah pada jantung Anda. Oleh karena itu, selalu kontrol berat badan Anda dan pastikan tidak melebihi batas normal. Cek kalkulator BMI (body mass index) ini untuk mengetahui berat badan ideal Anda.

4. Berhenti merokok

Secara keseluruhan, merokok memang tidak baik untuk kesehatan tubuh, terutama jantung. Segera hindari rokok dan mulai beralih ke gaya hidup yang lebih sehat.

5. Atasi masalah kesehatan yang lain

Sebaiknya, Anda tidak hanya fokus pada menjaga kesehatan jantung, tetapi juga kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh. Organ tubuh lain yang bermasalah juga dapat memicu terjadinya masalah pada jantung.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 31/12/2020

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan