Anda dapat mengukur detak jantung melalui arteri radial pada pergelangan tangan. Agar lebih mudah, gunakan jam tangan khusus yang dapat menghitung detak jantung Anda secara otomatis.
Bila Anda ingin mengukur detak jantung sendiri, tempatkan ujung jari telunjuk dan jari tengah di atas pergelangan tangan. Setelah merasakan denyut nadinya, tahan jari selama sepuluh detik dan hitung denyut yang Anda rasakan.
Kalikan denyut nadi dengan angka enam. Contohnya, Anda merasakan 20 denyut nadi, maka denyut Anda setiap menitnya adalah 120 BPM.
Jika ternyata denyut nadi Anda berada di bawah zona target, tingkatkan kecepatan latihan fisik Anda. Jika denyut nadi Anda berada di atas zona target, kurangi laju latihan Anda.
Kapan Anda perlu waspada?

Detak jantung yang lebih lambat umumnya tidak menimbulkan masalah. Namun, kondisi ini juga bisa tampak abnormal pada hasil tes elektrokardiogram (EKG).
Anda perlu waspada bila kondisi ini disertai gejala lain, seperti kelelahan, lemah, atau pusing. Anda juga harus segera memeriksakan diri bila mengalami nyeri dada, detak jantung tidak teratur (aritmia), atau pingsan saat berolahraga.
Memang, beberapa atlet bisa memiliki detak jantung lambat karena mengalami masalah jantung. Namun, hal ini bisa terjadi karena kondisi lain yang mendasarinya, misalnya penyakit jantung bawaan.
Jadi, selalu pastikan kondisi Anda kepada dokter bila khawatir akan detak jantung yang melambat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar