backup og meta

12 Daftar Pantangan Penderita Psoriasis agar Tidak Kambuh

12 Daftar Pantangan Penderita Psoriasis agar Tidak Kambuh

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang membuat tubuh memproduksi lebih banyak sel kulit secara tak terkendali. Penyakit kulit ini bisa kambuh jika kondisi kesehatan menurun akibat gaya hidup yang kurang sehat. Untuk mencegahnya, perhatikan daftar pantangan penderita psoriasis berikut ini.

Daftar makanan pantangan psoriasis

Berikut berbagai pantangan makanan dan minuman bagi penderita psoriasis yang seharusnya dihindari agar gejala tidak muncul.

1. Daging merah

Daging sapi

Daging merah mengandung lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fat) yang disebut asam arakidonat. 

Asam lemak yang satu ini dapat membuat gejala psoriasis makin parah karena bisa memicu peradangan di dalam tubuh.

Peradangan bisa mendorong kambuhnya gejala psoriasis. Risikonya tidak hanya pada kulit, tapi juga gejala yang menyerang sendi (psoriasis artritis).

Untuk itu, hindari segala jenis daging merah seperti daging sapi, kambing, dan juga kerbau.

2. Produk susu dan olahannya

Produk susu juga mengandung asam arakidonat, senyawa yang menjadi pemicu peradangan alami di dalam tubuh. 

Selain itu, susu sapi mengandung protein kasien yang terbukti dapat memicu peradangan.

Untuk itu, usahakan untuk menghindari berbagai produk susu dan olahannya seperti keju dan yoghurt saat psoriasis sedang menyerang tubuh.

3. Tanaman nightshade

Tanaman dari keluarga nightshade seperti cabai, terong, tomat, kentang, dan juga paprika disebut-sebut dapat memicu gejala psoriasis jadi semakin parah. 

Menurut studi dalam jurnal Dermatology And Therapy (2017), kelompok tanaman ini dapat memicu rasa sakit dan peradangan.

Beberapa orang dengan penyakit kulit ini bahkan merasa jika menghindari kelompok sayuran ini, gejala psoriasisnya justru stabil bahkan berkurang. 

Lain halnya ketika mengonsumsinya, kondisi peradangan di kulit sebagian orang menjadi semakin parah.

4. Gluten

bahaya gluten

Pada beberapa kasus, penderita psoriasis juga sensitif terhadap protein gluten yang biasa terdapat dalam roti, gandum, pasta, dan sereal. 

Bila orang-orang dengan kondisi ini makan makanan yang mengandung gluten, efeknya bisa memperparah gejala psoriasis yang dirasakan.

Karena alasan itulah beberapa penderita psoriasis ini punya pantangan untuk tidak mengonsumsi makanan mengandung gluten ini.

Namun, hal ini kembali lagi pada kondisi masing-masing. Bila tubuh Anda tidak sensitif terhadap gluten, konsumsinya mungkin masih diperbolehkan.

5. Makanan olahan dan tinggi lemak

Makanan olahan yang mengandung tinggi lemak seperti piza dan junk food menandakan proses pengolahan yang berlapis. 

Proses masak yang panjang dapat meningkatkan senyawa pemicu peradangan di dalam tubuh.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan ini dapat menyebabkan obesitas, gangguan metabolisme tubuh, serta gangguan kesehatan lainnya. 

Pasalnya, makanan olahan mengandung banyak gula, tepung, dan lemak yang diolah di dalamnya.

6. Alkohol dan soda

Alkohol dan soda adalah minuman yang dapat memperparah psoriasis sehingga tetap menjadi pantangan. 

Mengonsumsi lebih dari segelas alkohol dalam sehari dapat memperlebar pembuluh darah.

Nantinya, pelebaran pembuluh darah ini akan memicu keluarnya sel darah putih termasuk sel limfosit T yang berperan dalam terjadinya psoriasis. 

Soda mengandung kadar gula yang tinggi dan dapat memicu obesitas. Saat mengalami obesitas, ada molekul tertentu yang dikeluarkan sel lemak yang bisa membuat psoriasis makin memburuk. 

Pantangan lainnya bagi penderita psoriasis

terapi untuk psoriasis arthritis

Tak hanya makanan, beberapa kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup seperti di bawah ini dapat memicu psoriasis.

1. Terpapar sinar matahari berlebih

Paparan sinar matahari yang terus-menerus dapat menyebabkan sunburn.

Sayangnya, menurut American Academy of Dermatology Association, sengatan matahari ringan dapat memperburuk psoriasis yang ada dan memicu terbentuknya psoriasis baru.

Meski begitu, bukan berarti pantangan penderita psoriasis harus menghindari cahaya matahari sepenuhnya.

Gunakan pakaian yang nyaman dan menutupi bagian tubuh yang terkena psoriasis dan jangan lupa menggunakan tabir surya secara rutin.

2. Stres

Pantangan penderita psoriasis yang tak kalah penting adalah stres. Pasalnya, stres dapat menjadi pemicu munculnya gejala psoriasis maupun memperburuk kondisi Anda.

Sebisa mungkin hindari stressor (pemicu stres) dan lakukan beberapa langkah pencegahan dengan memperbaiki gaya hidup Anda.

Cobalah melakukan olahraga teratur, makan makanan bergizi, dan cukupi kebutuhan tidur untuk mencegah stres yang berakibat pada kambuhnya penyakit kulit ini.

Perlu Anda ketahui

Stres dapat memicu dan memperburuk masalah kulit, seperti jerawat, beruntusan, eksim, hingga psoriasis.

3. Berat badan berlebih

Perlu Anda ketahui bahwa kondisi psoriasis berkaitan dengan kelebihan berat badan atau obesitas, sehingga ini menjadi pantangan yang harus diperhatikan.

Berat badan berlebih ini dapat disebabkan oleh pola makan tak sehat yang tinggi lemak dan kalori.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam JAMA Dermatology (2013) menyebutkan bahwa diet rendah kalori dapat membantu mengurangi lemak tubuh berlebih.

Penelitian tersebut juga melaporkan bahwa tingkat keparahan gejala psoriasis berkurang ketika berat badan pasien obesitas mulai turun.

4. Merokok

kebiasaan merokok

Pantangan psoriasis berikutnya adalah kebiasaan merokok maupun terpapar asap rokok. Merokok dapat meningkatkan tingkat keparahan gejala psoriasis yang muncul.

Saat kandungan nikotin terserap ke dalam tubuh, senyawa tersebut tak hanya menyerang sistem saraf, tetapi juga masuk ke dalam jaringan kulit dan memicu peradangan.

Kondisi ini terjadi tak hanya saat Anda mengisap rokok tradisional, tapi juga jenis rokok elektrik.

Karena risiko ini, sebaiknya hindari merokok dan jauhkan diri dari paparan asap rokok dari orang di sekitar Anda.

5. Konsumsi obat tanpa konsultasi

Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu kambuhnya psoriasis. Pantangan obat bagi penderita psoriasis meliputi:

  • beta blocker
  • litium, dan 
  • obat antimalaria.

Beberapa obat lainnya mungkin tidak disebutkan di atas. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat jika memiliki riwayat psoriasis.

6. Luka pada kulit

Gigitan serangga, goresan, dan luka lainnya yang muncul di kulit sering membuat gatal sehingga seseorang jadi ingin menggaruknya.

Padahal, sering menggaruk kulit merupakan salah satu pantangan besar bagi pasien psoriasis karena akan memperburuk gejala.

Untuk mengurangi sensasi gatal agar tidak perlu menggaruk, cobalah mengompresnya dengan air dingin atau mengaplikasikan krim topikal penghilang gatal.

Bila mengalami luka, segera lakukan perawatan luka. Rutin gunakan pelembap agar kulit tidak kering dan gatal.

Sederet pantangan penderita psoriasis perlu benar-benar Anda perhatikan agar gejala tidak kambuh atau memburuk.

Konsultasikan dengan dokter spesialis kulit jika kondisi Anda tidak membaik bahkan setelah mematuhi pantangan tersebut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Psoriasis Diet: Foods to Eat and Avoid If You Have Psoriasis. (2022). Retrieved 11 April 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/psoriasis-diet-foods-to-eat-and-avoid-if-you-have-psoriasis

Psoriatic Arthritis: Which Foods are Triggers and Which are Suppresants? (2018). Rheumathoid Arthritis Support Network. Retrieved 11 April 2023, from https://www.rheumatoidarthritis.org/psoriatic-arthritis/diet/

Diet and Psoriasis. (n.d.). National Psoriasis Foundation. Retrieved 11 April 2023, from https://www.psoriasis.org/dietary-modifications/

Afifi, L., Danesh, M., Lee, K., Beroukhim, K., Farahnik, B., & Ahn, R. et al. (2017). Dietary Behaviors in Psoriasis: Patient-Reported Outcomes from a U.S. National Survey. Dermatology And Therapy, 7(2), 227-242. doi: 10.1007/s13555-017-0183-4

Rousset, L., & Halioua, B. (2018). Stress and psoriasis. International journal of dermatology, 57(10), 1165-1172. doi: 10.1111/ijd.14032

Jensen, P., Zachariae, C., Christensen, R., Geiker, N., Schaadt, B., & Stender, S. et al. (2013). Effect of Weight Loss on the Severity of Psoriasis. JAMA Dermatology, 149(7), 795. doi: 10.1001/jamadermatol.2013.722

Psoriasis: Tips for managing. (2023). Retrieved 11 April 2023, from https://www.aad.org/public/diseases/psoriasis/insider/tips

Naldi, L. (2016). Psoriasis and smoking: links and risks. Psoriasis: Targets And Therapy, 65. doi: 10.2147/ptt.s85189

Balak, D., & Hajdarbegovic, E. (2017). Drug-induced psoriasis: clinical perspectives. Psoriasis: Targets And Therapy, Volume 7, 87-94. doi: 10.2147/ptt.s126727

Versi Terbaru

28/04/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Psoriasis Inversa

Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Psoriasis pada Kuku


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 28/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan