backup og meta

Yuk, Atasi Rambut Lepek Berminyak dengan 5 Cara Ini!

Yuk, Atasi Rambut Lepek Berminyak dengan 5 Cara Ini!

Termasuk ciri-ciri rambut rusak, rambut berminyak atau lepek memang cukup mengganggu penampilan. Kondisi yang disebabkan oleh produksi minyak berlebih di kulit kepala ini tentu bisa diatasi dengan berbagai cara. Cari tahu penyebab rambut berminyak terlebih dahulu, yuk!

Penyebab rambut jadi berminyak

mengatasi rambut susah diatur

Sebum di kulit kepala adalah minyak alami yang berfungsi menjaga kelembapan dan memberikan kesan berkilau pada rambut Anda. Akan tetapi, ada kalanya ketika produksi minyak yang dihasilkan justru berlebihan dan menyebabkan rambut berminyak dan lepek. 

Produksi minyak berlebih di kulit kepala dapat disebabkan oleh berbagai hal, meliputi sebagai berikut.

1. Perubahan hormon

Siklus pertumbuhan rambut, adanya penyakit pada kulit kepala, dan kesehatan folikel rambut memang dipengaruhi oleh hormon. Jika hormon di tubuh bermasalah, tentu akan berdampak pada kesehatan rambut, termasuk menyebabkan rambut jadi lepek. 

Kulit kepala adalah bagian kulit yang mudah berminyak akibat perubahan hormon dalam tubuh, terutama pada wanita. Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh dapat meningkatkan kadar minyak pada kulit manusia, termasuk kulit kepala.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengapa kedua hormon tersebut berdampak terhadap minyak di kulit kepala.

2. Terlalu sering keramas

Keramas adalah salah satu rutinitas untuk merawat rambut agar tetap sehat. Namun, terlalu sering mencuci rambut ternyata bisa meningkatkan produksi minyak di kulit kepala, sehingga rambut jadi lepek. 

Pada saat Anda keramas, bahan yang ada di sampo akan merangsang kulit kepala untuk memproduksi lebih banyak sebum. Bila terlalu sering dilakukan, kulit kepala akan terus menghasilkan minyak hingga membuat rambut Anda tampak lepek. 

Di lain sisi, terlalu sering keramas juga dapat menyebabkan rambut kering, sehingga hal ini mungkin akan berlaku sesuai dengan jenis rambut masing-masing.

3. Pengaruh dari produk perawatan rambut

Selain keramas, produk perawatan rambut yang digunakan ternyata juga dapat membuat rambut Anda berminyak. Hal ini disebabkan minyak yang ada di kulit kepala tidak dapat dihilangkan dengan air saja.

Itu sebabnya, mencuci rambut dengan air tanpa sampo atau hanya menggunakan kondisioner rambut justru membuat minyak di kulit kepala menumpuk. Meski tidak muda terlihat, minyak akan membuat rambut Anda lepek beberapa jam kemudian. 

Selalu pilih produk perawatan rambut, seperti sampo dan kondisioner, sesuai dengan jenis rambut yang Anda miliki demi rambut yang lebih sehat.

Cara mengatasi rambut lepek berminyak

Setelah mengetahui apa saja penyebab kulit kepala berminyak dan membuat rambut lepek, tentu Anda ingin cepat-cepat menyelesaikan masalah ini, bukan?

Bila rambut berminyak dibiarkan, ternyata bisa menyebabkan ketombe, menimbulkan bau tidak sedap, hingga jerawat di kulit kepala, dahi, dan leher. Lantas, apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi rambut lepek?

1. Pilih sampo dan keramas dengan benar

Langkah pertama dari mengatasi rambut berminyak adalah memilih produk sampo dan mengetahui cara mencuci rambut yang benar.

Jika kulit kepala terasa berminyak, ahli merekomendasikan untuk memilih sampo yang bebas kandungan minyak, seperti sampo bayi. Selain itu, jangan lupa menggunakan kondisioner yang dibuat khusus untuk rambut dengan minyak berlebih. 

Kemudian, bilas rambut minimal 30 detik. Pasalnya, kulit kepala berminyak terkadang bisa disebabkan oleh sampo yang tidak terbilas dengan bersih. Jangan lupa untuk menggunakan air dingin saat membilas rambut. 

Air hangat saat mencuci rambut justru dapat merangsang kelenjar penghasil sebum, sedangkan air dingin dapat membantu mengurangi aktivitasnya. Bahkan, air dingin juga membantu menutupi kutikula yang membuat rambut lebih sehat. 

2. Hindari produk berbahan silikon

pakai sampo sama rusak rambut

Sampo, kondisioner, dan produk perawatan rambut lainnya tersedia dalam berbagai varian dengan kandungan yang bermacam-macam. Nah, agar kulit kepala terbebas dari masalah, Anda tentu harus berhati-hati memilih produk perawatan untuk rambut berminyak. 

Salah satu kandungan yang perlu diwaspadai adalah silikon yang berfungsi membantu melembutkan rambut dan menambah kilaunya. Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada rambut lepek. 

Silikon pada sampo dan produk perawatan rambut ternyata dapat menyebabkan penumpukan minyak di kulit kepala. Akibatnya, rambut pun terlihat kotor, lepek, dan terasa berat. Bahkan, silikon juga mencegah kelembapan yang dibutuhkan meresap ke batang rambut. 

Oleh sebab itu, sebaiknya hindari produk berbahan silikon atau senyawa yang diakhiri dengan penggalan ‘-cone’.

3. Pakai masker rambut dari bahan alami

Kabar baiknya, perawatan rambut berminyak bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. Meski masker rambut dari bahan alami di bawah ini belum teruji secara klinis, tidak ada salahnya untuk mencoba agar rambut tidak lepek. 

Lidah buaya

Vitamin, mineral, dan enzim yang terdapat dalam lidah buaya sangat membantu menghilangkan minyak berlebih pada kulit kepala. Lidah buaya membantu detoksifikasi kulit kepala dari kotoran dan mengontrol sekresi minyak. 

Gel bening yang ada di dalam lidah buaya juga membantu memberikan nutrisi pada akar rambut. Selain itu, sifat alami yang melembutkan rambut dari daun berwarna hijau ini juga membantu merawat rambut Anda. 

Cara memakainya
  • Campurkan 1 sdt gel lidah buaya dengan 1 sdm sari lemon
  • Aduk hingga rata
  • Oleskan masker di rambut yang sudah dibasahi
  • Diamkan selama 5 – 10 menit 
  • Bilas hingga bersih

Teh hijau

Selain lidah buaya, bahan alami lainnya yang membantu mengatasi rambut berminyak adalah teh hijau. Mengapa demikian?

Ekstrak teh hijau telah dikenal baik dapat mengurangi produksi minyak dan menutrisi kulit saat dioleskan. Temuan ini mungkin berhubungan dengan kandungan Epigallocatechin gallate pada teh hijau.

Senyawa yang disingkat menjadi EGCG ini dapat mencegah kerontokan rambut dan menghambat aktivitas hormon yang menyebabkan hal tersebut. Tidak hanya itu, EGCG dalam teh hijau juga membantu merangsang folikel rambut agar tumbuh lebih cepat.

Anda bisa menjumpai teh hijau pada berbagai produk perawatan rambut, mulai dari sampo hingga masker rambut. Selalu oleskan masker teh hijau hingga ke akar rambut dan kulit kepala untuk hasil yang lebih maksimal.

Cuka apel

Cuka apel adalah bahan alami yang mengandung asam asetat. Kandungan asam asetat ini disinyalir dapat membantu menyeimbangkan pH di kulit kepala yang akan membantu mengurangi produksi minyak berlebih. 

Anda bisa menggunakan cuka apel sebagai tonik rambut untuk mendapatkan rambut yang sehat dan mengilap. 

Cara menggunakannya
  • Campurkan 2 – 3 sdm cuka apel dalam secangkir air
  • Cuci rambut dengan sampo dan gunakan cairan ini saat membilas rambut
  • Diamkan selama beberapa menit dan bersihkan dengan air dingin
  • Ulangi 2 – 3 kali dalam seminggu

4. Hentikan kebiasaan menyentuh rambut

Menggaruk atau menyentuh rambut memang sering dilakukan tanpa Anda sadari. Namun, tahukah bahwa kebiasaan ini dapat memicu rambut menjadi berminyak? 

Mulai dari sekarang, kurangi kebiasaan menyentuh rambut, terutama ketika memiliki jenis rambut berminyak. Pasalnya, semakin sering Anda memegang, menyisir, dan merapikan rambut, semakin banyak pula minyak yang akan diproduksi. Akibatnya, rambut pun jadi lepek.

5. Coba dry shampoo untuk rambut berminyak

Bagi orang yang terburu-buru pasti sudah tidak asing lagi dengan dry shampoo. Sampo yang tidak perlu dibilas ini memang menjadi andalan ketika tidak sempat keramas dengan sampo biasa. 

Tidak hanya praktis, dry shampoo juga bisa Anda gunakan sebagai cara mengatasi rambut berminyak. Meski tidak membersihkan secara menyeluruh, sampo ini membantu mengeringkan minyak dan membuat rambut tampak lebih bersih. 

Sampo yang tersedia dalam berbagai aroma ini juga mengatasi rambut yang kering ketika sering dipakai. Sayangnya, dry shampoo menghasilkan sisa atau residu yang membuat rambut tampak berpasir dan terlihat kotor.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hair Condition: oily or dry? (n.d). Go Ask Alice!. Retrieved 3 November 2020, from https://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/hair-condition-oily-or-dry 

Oily Hair – Ask Dr. Jean. (2019). Jean Hailes. Retrieved 3 November 2020, from https://www.jeanhailes.org.au/news/oily-scalp-ask-dr-jean 

Grymowicz, M., Rudnicka, E., Podfigurna, A., Napierala, P., Smolarczyk, R., Smolarczyk, K., & Meczekalski, B. (2020). Hormonal Effects on Hair Follicles. International journal of molecular sciences, 21(15), 5342. https://doi.org/10.3390/ijms21155342. Retrieved 3 November 2020. 

Monselise, A., Cohen, D. E., Wanser, R., & Shapiro, J. (2017). What Ages Hair?. International journal of women’s dermatology, 3(1 Suppl), S52–S57. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2017.02.010. Retrieved 3 November 2020. 

Aloe. (2017). Mayo Clinic. Retrieved 3 November 2020, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-aloe/art-20362267 

Heinrich, U., Moore, C. E., De Spirt, S., Tronnier, H., & Stahl, W. (2011). Green tea polyphenols provide photoprotection, increase microcirculation, and modulate skin properties of women. The Journal of nutrition, 141(6), 1202–1208. https://doi.org/10.3945/jn.110.136465. Retrieved 3 November 2020. 

Does Dry Shampoo Actually Keep Your Hair Clean?. (2015). Cleveland Clinic. Retrieved 3 November 2020, from https://health.clevelandclinic.org/does-dry-shampoo-actually-keep-your-hair-clean/ 

Gavazzoni Dias M. F. (2015). Hair cosmetics: an overview. International journal of trichology, 7(1), 2–15. https://doi.org/10.4103/0974-7753.153450. Retrieved 3 November 2020.

Versi Terbaru

22/02/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Apakah Gonta-ganti Sampo Bikin Rambut Rusak?

Penyebab Penyakit Kulit Beserta Faktor yang Meningkatkan Risikonya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 22/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan