Rambut rontok merupakan penyebab kebotakan atau semakin menipisnya rambut Anda. Kalau sudah mengalaminya, Anda mungkin perlu mencari obat penumbuh rambut. Tak usah risau, simak pilihan obat penyubur rambut kimiawi dan alami berikut ini!
Obat penumbuh rambut kimiawi
Berikut beberapa jenis obat penumbuh rambut botak depan yang telah ditetapkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI).
1. Minoxidil (Rogaine)
Minoxidil merupakan salah satu obat penumbuh rambut yang ada dalam sediaan cair, tapi ada juga yang berbentuk busa.
Minoxidil mampu memperlebar pembuluh darah di kulit kepala sehingga folikel rambut mendapatkan zat gizi dan oksigen yang optimal untuk merangsang pertumbuhan rambut.
Obat rambut rontok ini digunakan dengan cara digosokkan di kulit kepala setiap hari sebanyak 2 kali. Gunakan obat tidak lebih dari 2 ml per hari.
Setidaknya, dibutuhkan waktu 6 bulan untuk mendapatkan pertumbuhan rambut baru yang lebih kuat.
Meski begitu, minoxidil memiliki efek samping seperti iritasi kulit kepala, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan di kulit wajah atau di tangan, dan denyut jantung yang lebih cepat (takikardia).
Perlu diingat, obat ini tergolong keras sehingga harus menggunakan resep dokter.
2. Finasteride (propecia)
Finasteride adalah penumbuh rambut pria yang tersedia dalam bentuk obat minum. Wanita tidak boleh mengonsumsi obat ini.
Selain membantu menumbuhkan rambut, obat ini dapat mengurangi rambut rontok. Dosis obat penumbuh rambut ini diberikan sebesar 1 mg sekali sehari.
Finasteride juga biasanya dikombinasikan dengan minoxidil oles. Obat ini juga tergolong keras sehingga Anda perlu membelinya dengan resep dokter.
3. Dutasteride
Dutasteride adalah salah satu obat oral keras yang mungkin akan diberikan dokter sebagai penumbuh rambut.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat hormon penyebab kebotakan pada pria, yaitu dihidrotestosteron (DHT). Dokter biasanya memberikan dosis sebesar 0,5 mg sekali sehari.
Perlu diingat, obat ini adalah penumbuh rambut pria, wanita tidak boleh mengonsumsinya, dan hanya boleh didapatkan dengan resep dokter.
Efek samping obat yang mungkin Anda rasakan, yaitu libido berkurang, impotensi, dan sulit ejakulasi.