backup og meta

10 Obat Penumbuh Rambut agar Lebat dan Kurangi Kebotakan

10 Obat Penumbuh Rambut agar Lebat dan Kurangi Kebotakan

Rambut rontok merupakan penyebab kebotakan atau semakin menipisnya rambut Anda. Kalau sudah mengalaminya, Anda mungkin perlu mencari obat penumbuh rambut. Tak usah risau, simak pilihan obat penyubur rambut kimiawi dan alami berikut ini!

Obat penumbuh rambut kimiawi

Berikut beberapa jenis obat penumbuh rambut botak depan yang telah ditetapkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI).

1. Minoxidil (Rogaine)

Minoxidil merupakan salah satu obat penumbuh rambut yang ada dalam sediaan cair, tapi ada juga yang berbentuk busa.

Minoxidil mampu memperlebar pembuluh darah di kulit kepala sehingga folikel rambut mendapatkan zat gizi dan oksigen yang optimal untuk merangsang pertumbuhan rambut. 

Obat rambut rontok ini digunakan dengan cara digosokkan di kulit kepala setiap hari sebanyak 2 kali. Gunakan obat tidak lebih dari 2 ml per hari.

Setidaknya, dibutuhkan waktu 6 bulan untuk mendapatkan pertumbuhan rambut baru yang lebih kuat.

Meski begitu, minoxidil memiliki efek samping seperti iritasi kulit kepala, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan di kulit wajah atau di tangan, dan denyut jantung yang lebih cepat (takikardia).

Perlu diingat, obat ini tergolong keras sehingga harus menggunakan resep dokter.

2. Finasteride (propecia)

kepala botak berisiko PJK

Finasteride adalah penumbuh rambut pria yang tersedia dalam bentuk obat minum. Wanita tidak boleh mengonsumsi obat ini.

Selain membantu menumbuhkan rambut, obat ini dapat mengurangi rambut rontok. Dosis obat penumbuh rambut ini diberikan sebesar 1 mg sekali sehari.

Finasteride juga biasanya dikombinasikan dengan minoxidil oles. Obat ini juga tergolong keras sehingga Anda perlu membelinya dengan resep dokter.

3. Dutasteride

Dutasteride adalah salah satu obat oral keras yang mungkin akan diberikan dokter sebagai penumbuh rambut.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat hormon penyebab kebotakan pada pria, yaitu dihidrotestosteron (DHT). Dokter biasanya memberikan dosis sebesar 0,5 mg sekali sehari.

Perlu diingat, obat ini adalah penumbuh rambut pria, wanita tidak boleh mengonsumsinya, dan hanya boleh didapatkan dengan resep dokter.

Efek samping obat yang mungkin Anda rasakan, yaitu libido berkurang, impotensi, dan sulit ejakulasi.

4. Obat antiandrogen untuk wanita

Ada beberapa obat antiandrogen yang bisa digunakan sebagai penumbuh rambut botak pada wanita, yakni:

  • cyproterone acetate,
  • ethinyl estradiol,
  • spironolactone,

Ketiga obat penyubur rambut tersebut bekerja dengan cara mengurangi hormon androgen pada tubuh perempuan. 

Perlu diketahui, androgen berperan penting dalam meningkatkan DHT sehingga rambut rontok. Selain itu, androgen memperpendek fase pertumbuhan rambut.

Oleh karena itu, obat ini bisa memicu pertumbuhan rambut sekaligus mencegah kerontokan.

Dokter mungkin akan memberikan dosis obat cyproterone acetate sebesar 100 mg per hari sebagai penumbuh rambut. Obat diminum pada hari ke-5 sampai dengan ke-15 pada siklus menstruasi.

Sementara itu, ethinyl estradiol diminum dengan dosis sebesar 35 mcg/hari pada hari ke 1 – 21 siklus menstruasi.

Dosis obat spironolactone mungkin diberikan sebesar 200 mg per hari. Perlu diketahui, semua obat penyubur rambut ini tergolong keras.

5. 17-alfa-estradiol dan 17-beta-estradiol

Obat ini diberikan di kulit kepala untuk wanita yang mengalami kebotakan. Obat penyubur rambut ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan testosteron.

Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat pembentukan hormon penyebab kebotakan (DHT).

Selain itu, obat penumbuh rambut ini juga mempercepat pertumbuhan sel folikel rambut.

Lagi-lagi, obat ini tergolong keras sehingga tidak dijual bebas. Dosis akan diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien.

Berapa lama rambut botak bisa tumbuh kembali?

Proses pertumbuhan rambut botak bisa bervariasi pada setiap orang. Melakukan perawatan dengan monoxidil, biasanya butuh waktu selama sekitar 2 – 4 bulan hingga rambut bisa tumbuh kembali.

6. Minyak peppermint

Studi terbitan Toxicological Research menemukan bahwa minyak peppermint bisa meningkatkan pertumbuhan rambut lebih efektif daripada minyak jojoba, dan minoxidil yang sering digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut.

Para peneliti juga menemukan bahwa perawatan rambut dengan minyak ini dapat meningkatkan ketebalan kulit kepala dan jumlah folikel rambut.

Minyak peppermint untuk rambut mengandung mentol yang bisa menyebabkan pembuluh darah tepat di bawah kulit kepala membesar. 

Aliran darah tambahan ini dapat mendorong pertumbuhan rambut lebih lanjut. Tidak heran bila minyak peppermint dapat digunakan sebagai minyak esensial penumbuh rambut.

7. Minyak kelapa

Minyak kelapa dapat digunakan sebelum atau sesudah mencuci rambut tergantung jenis rambut Anda. 

Jika rambut Anda berminyak, sebaiknya oleskan minyak beberapa jam atau semalam sebelum menggunakan produk sampo.

Minyak kelapa sudah dipercayai selama berabad-abad untuk meningkatkan kesehatan rambut sehingga rambut rontok berkurang, tumbuh lebih cepat, dan memberikan kilau yang indah alami.

Studi terbitan International Journal of Trichology mengatakan bahwa minyak kelapa bisa menembus ke serat pada helai rambut dan efektif untuk mencegah rambut dari kehilangan protein.

8. Minyak rosemary

minyak almond oil olive oil minyak zaitun

Minyak penumbuh rambut yang bisa Anda coba lainnya adalah minyak rosemary

Sebuah penelitian terbitan jurnal Skinmed menemukan bahwa rutin menggunakan minyak rosemary setiap hari selama 6 bulan mampu menumbuhkan rambut dengan jumlah yang signifikan.

Penelitian ini dilakukan langsung pada orang yang mengalami kebotakan. Tak tanggung-tanggung, hasilnya pun bahkan setara dengan penggunaan minoxidil dengan konsentrasi 2 persen.

Perlu diketahui, minyak rosemary untuk rambut meningkatkan aliran darah ke kulit kepala. Hal ini ternyata mampu merangsang pertumbuhan rambut sehingga botak pun bisa berkurang.

9. Minyak kemiri

Selain minyak rosemary, minyak kemiri dapat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan rambut.

Studi dalam jurnal The International Conference of Medicine and Health melakukan penelitian pada tikus untuk mengetahui efektivitas penggunaan hair tonic dengan kandungan minyak kemiri terhadap pertumbuhan rambut. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hair tonic kemiri dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan menambah ketebalan rambut.

Kemiri mengandung asam oleat, asam linoleat, dan polifenol yang mampu menstimulasi pertumbuhan folikel rambut. 

10. Ginseng merah

Ginseng merah dikenal sebagai rempah yang memiliki beragam khasiat untuk kesehatan, salah satunya adalah sebagai obat penumbuh rambut.

Potensi manfaat ginseng merah ini disebutkan oleh sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Medicinal Food.

Dalam penelitian tersebut, kandungan senyawa ginsenoside yang terdapat di dalam ginseng mampu meningkatkan pertumbuhan sel folikel rambut.

Tak hanya itu, senyawa aktif ini juga dapat bermanfaat untuk mengurangi efek negatif dari DHT, yakni hormon yang dapat memicu kebotakan.

Terdapat berbagai jenis obat yang dapat membantu menumbuhkan rambut botak dengan cepat, mulai dari obat dari dokter hingga minyak herbal.

Perawatan untuk menumbuhkan rambut mungkin membutuhkan waktu untuk memberikan hasil yang diinginkan. Agar hasil pertumbuhan rambut optimal, Anda sebaiknya tetap menerapkan pola makan sehat, manajemen stres yang baik, dan istirahat yang cukup.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Conversation on Prostate Cancer Prevention and Finasteride. (2019). Retrieved 3 July 2024, from https://www.cancer.gov/news-events/cancer-currents-blog/2019/prostate-cancer-prevention-finasteride-parnes

Zito, P., Bistas, K., & Syed, K. (2024). Finasteride. Statpearls Publishing. Retrieved 3 July 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513329/

Oh, J., Park, M., & Kim, Y. (2014). Peppermint Oil Promotes Hair Growth without Toxic Signs. Toxicological Research, 30(4), 297-304. doi: 10.5487/tr.2014.30.4.297

Gavazzoni Dias, M. (2015). Hair cosmetics: An overview. International Journal of Trichology, 7(1), 2. doi: 10.4103/0974-7753.153450

Panahi, Y., Taghizadeh, M., Marzony, E. T., & Sahebkar, A. (2015). Rosemary oil vs minoxidil 2% for the treatment of androgenetic alopecia: a randomized comparative trial. Skinmed, 13(1), 15-21

Zhou, Z., Song, S., Gao, Z., Wu, J., Ma, J., & Cui, Y. (2019). The efficacy and safety of dutasteride compared with finasteride in treating men with androgenetic alopecia: a systematic review and meta-analysis. Clinical Interventions in Aging, 14, 399.

Guerra-Tapia, A., & Sancho Pérez, B. (2011). Ethinylestradiol/Chlormadinone Acetate. American Journal of Clinical Dermatology, 12, 3-11. doi: 10.2165/1153874-s0-000000000-00000

Kim, J., Lee, S., Lee, H., Yoon, N., & Lee, W. (2012). The Efficacy and Safety of 17α-Estradiol (Ell-Cranell® alpha 0.025%) Solution on Female Pattern Hair Loss: Single Center, Open-Label, Non-Comparative, Phase IV Study. Annals of Dermatology, 24(3), 295. doi: 10.5021/ad.2012.24.3.295

Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). (2022). Retrieved 3 July 2024, from https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf

Park, G. H., Park, K. Y., Cho, H. I., Lee, S. M., Han, J. S., Won, C. H., … & Lee, D. H. (2015). Red ginseng extract promotes the hair growth in cultured human hair follicles. Journal of Medicinal Food, 18(3), 354-362.

Almas, J. F., Chasanah, U., & Rahmasari, D. (2022). Activity of hair tonic nanoemulsion with candlenut oil (Aleurites moluccana) on mice (Mus musculus). The International Conference of Medicine and Health (ICMEDH) , 630-636.

Versi Terbaru

10/07/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengulik Ciri-Ciri Rambut Rusak dan Cara Mengujinya

9 Pilihan Pengobatan Alopecia Areata, Kebotakan karena Autoimun


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 10/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan