Siapa yang tidak ingin memiliki rambut sehat berkilau? Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan rutin mencuci rambut. Tak hanya itu, ada banyak produk perawatan rambut yang tersedia untuk mendukung hal tersebut, termasuk kondisioner.
Apa fungsi kondisioner rambut?
Kondisioner adalah produk perawatan agar rambut lebih mudah diatur. Selain itu, kondisioner juga membantu meningkatkan volume rambut yang berdampak pada penampilan. Sebenarnya, penggunaan kondisioner bertujuan agar helai rambut tidak bergesekan saat disisir.
Penggunaan kondisioner yang tepat sesuai dengan jenis rambut dapat mengurangi rambut yang bercabang. Bahkan, perawatan rambut yang satu ini membantu memperkuat folikel (akar rambut) untuk mencegah rambut rusak.
Meski begitu, beberapa orang masih percaya bahwa mencuci rambut sudah cukup untuk menjaga kebersihannya. Faktanya, keramas tanpa sampo dan kondisioner justru dapat menghilangkan minyak alami yang dibutuhkan rambut agar tetap sehat.
Itulah sebabnya sampo dan kondisioner diperlukan dalam rutinitas keramas. Namun, cara keramas yang tepat akan tergantung pada jenis dan panjang rambut setiap orang.
Cara kerja kondisioner
Bila dilihat dari mikroskop, helai rambut akan tampak seperti serpihan-serpihan yang saling bertumpukan. Serpihan ini merupakan sel mati yang membentuk lapisan kutikula untuk melindungi bagian dalam rambut yang rapuh dan mudah rusak.
Pada saat rambut mengembang dan tampak kusut, artinya lapisan kutikula telah rusak. Ibarat tambang yang seratnya mulai lepas, serpihan di dalam lapisan kutikula tidak menumpuk dengan rata.
Seiring waktu, struktur kimia yang mengikat sel-sel pada lapisan kutikula akan melemah. Sel tersebut kemudian menjadi renggang dan bergesekan dengan lapisan kutikula pada helai rambut yang lain. Akibatnya, rambut jadi rusak, mudah patah, dan kusut.
Peran kondisioner sangat penting. Pasalnya, kondisioner mengandung surfaktan kationik, yaitu senyawa yang dapat berikatan dengan ion-ion negatif pada helai rambut.
Ikatan antara surfaktan kationik dan helai rambut membentuk lapisan yang melindungi kutikula rambut.
Bahkan, kandungan asam dalam produk perawatan ini juga membuat lapisan kutikula saling berikatan, sehingga rambut terasa halus.
Idealnya, kondisioner tidak hanya mengandung surfaktan, tetapi juga silikon (dimethicone).
Silikon berfungsi untuk membentuk selubung kedap air yang mengunci kelembapan rambut agar tidak cepat kering maupun rusak.
Selain itu, kondisioner yang mengandung Pro-Vitamin B5 yang dilengkapi kolagen memberikan manfaat pada folikel rambut dan memperkuat setiap helai rambut dari dalam.
Sementara itu, tambahan kandungan biotion pada kondisioner memperkuat rambut dan mengatasi kerontokan karena patah.
Jenis kondisioner untuk rambut
Kebanyakan orang mungkin memilih kondisioner yang digunakan setelah rambut dibilas dari sampo. Sebenarnya, ada sejumlah jenis kondisioner yang tersedia di pasaran. Namun, apakah produk perawatan ini cocok atau tidak tergantung jenis rambut Anda.
Kondisioner masker
Kondisioner masker atau lebih dikenal sebagai masker rambut dirancang untuk menembus folikel rambut. Hal ini bertujuan agar folikel rambut mendapat asupan protein dan kelembapan. Alhasil, rambut tampak sehat, berkilau, dan indah.
Deep conditioner
Berbeda dengan kondisioner biasa, deep conditioner adalah produk yang biasa dipakai oleh pemilik rambut kering dan rusak. Hal ini dikarenakan deep conditioner menawarkan lebih banyak kelembapan dibandingkan kondisioner biasa.
Meski begitu, produk ini tidak disarankan untuk rambut normal. Pasalnya, kandungan minyak esktra dan pengemulsi di dalamnya justru menyebabkan rambut terlihat lepek.
Kondisioner bilas
Kondisioner yang satu ini adalah produk yang paling umum digunakan. Cara pemakaiannya pun terbilang mudah. Anda hanya perlu mengoleskan produk untuk merawat rambut ini pada rambut setelah keramas.
Tujuan dari kondisioner bilas ini adalah melindungi rambut saat dikeringkan. Jenis ini juga lebih ramah pada semua jenis rambut, baik normal, kering, maupun berminyak.
Kondisioner tanpa bilas
Sebenarnya, fungsi kondisioner tanpa bilas sama dengan kondisioner pada umumnya. Akan tetapi, kondisioner rambut yang satu ini tidak mengandung minyak, sehingga tidak perlu dibilas.
Oleh sebab itu, jenis kondisioner yang satu ini cukup membantu pemilik rambut yang halus dan berminyak.
Cara menggunakan kondisioner
Sebelum pakai kondisioner, sebaiknya baca aturan pakai dahulu. Banyak produk yang menyarankan agar menggunakan kondisioner setelah pakai sampo. Hal ini karena sampo biasanya dapat menghilangkan kelembapan rambut dan membuatnya menjadi kering.
Dengan menggunakan kondisioner setelah produk sampo, kelembapan rambut Anda mungkin akan kembali lagi. Selain itu, hindari menggunakan kondisioner sampai ke akar rambut. Anda hanya perlu mengoleskan produk ini dari batang sampai ujung rambut.
Juga, jangan terlalu banyak saat pakai conditioner yang justru dapat membuat rambut terlihat tidak bervolume dan rata begitu saja. Sebaiknya pakai kondisioner secukupnya saja.
Mengapa conditioner tidak boleh kena kulit kepala?
Jika Anda menggunakan kondisioner hingga kena kulit kepala, silikon dalam kondisioner dapat menyumbat pori-pori area tersebut. Alhasil, minyak alami dari dalam folikel tidak dapat mencapai helai rambut, sehingga menjadi kering.
Meski dapat membentuk selubung pelindung rambut, silikon memiliki kelemahan. Mineral ini dapat menghilangkan nutrisi dan minyak alami pada helai rambut. Hal ini dapat menyebabkan rambut rentan terhadap kerusakan.
Walaupun demikian, kondisi ini mungkin tidak berlaku pada setiap orang. Bagi orang dengan kulit kepala yang dapat memproduksi banyak minyak, silikon pada kondisioner dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan masalah kulit kepala.
Di lain sisi, pemilik rambut kering, rusak, atau terpapar bahan kimia produk perawatan mungkin dapat sesekali melakukannya. Pasalnya, kondisioner yang terkadang kena kulit kepala justru dapat menjaga kelembapan rambut.
Adakah efek samping dari kondisioner?
Faktanya, efek samping yang disebabkan oleh kondisioner terbilang cukup jarang. Meski begitu, sampo dan kondisioner dengan tingkat keasaman (pH) yang lebih tinggi dari 5,5 berisiko menimbulkan iritasi pada kulit kepala.
Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif sebaiknya lakukan uji tempel sebelum menggunakan kondisioner. Hal ini bertujuan untuk mencegah reaksi alergi atau iritasi kulit yang terkena produk perawatan rambut ini.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit atau dermatolog untuk mendapatkan solusi yang tepat.