backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Serba-serbi Suntik Keloid untuk Meratakan Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/10/2021

    Serba-serbi Suntik Keloid untuk Meratakan Kulit

    Ketika Anda terluka, kulit akan membentuk jaringan parut untuk memperbaiki dirinya seperti semula. Sayangnya, proses penyembuhan luka yang alamiah ini sering kali meninggalkan jaringan parut (keloid) atau bekas luka permanen. Salah satu metode untuk menghilangkan bekas luka yakni dengan suntik keloid.

    Apa itu suntik keloid dan bagaimana cara kerjanya? Simak informasinya berikut ini.

    Apa itu suntik keloid?

    Suntik keloid adalah prosedur penyuntikan obat tertentu ke area kulit yang mengalami keloid agar permukaannya kembali rata.

    Prosedur ini dikenal juga sebagai intralesional injection atau intralesional steroid injection bila menggunakan kortikosteroid.

    Keloid terbentuk ketika kulit mengalami kerusakan, misalnya akibat goresan, jerawat, cacar, atau operasi.

    Untuk memulihkan diri, jaringan kulit akan tumbuh menutupi daerah luka dengan ukuran yang lebih besar dari luka aslinya.

    Jika sel kulit tumbuh secara berlebihan hingga menjadi tebal, inilah yang disebut jaringan parut atau keloid.

    Dokter biasanya merekomendasikan suntik keloid untuk mengembalikan bentuk kulit sebelum memilih prosedur bedah dalam seperti operasi.

    Metode ini cukup ampuh mengatasi keloid dalam berbagai bentuk dan ukuran.

    Keloid mungkin tidak akan hilang seutuhnya, tapi suntikan steroid bisa membuatnya menjadi lebih rata serta mengurangi rasa nyeri atau gatal pada kulit.

    Tujuan suntik keloid

    keloid adalah

    Pertumbuhan keloid bisa berdampak negatif bagi fisik dan psikis Anda. Keloid yang tampak menonjol dapat mengganggu penampilan.

    Keloid juga kerap terasa gatal, bahkan jika cukup besar, keloid bisa menurunkan fungsi bagian tubuh tertentu sehingga mengganggu keseharian.

    Selain bermanfaat bagi orang yang ingin menghilangkan bekas luka, suntik keloid  dapat mengatasi perubahan bentuk atau tampilan kulit akibat penyakit lain.

    Dokter akan menyesuaikan obat yang digunakan berdasarkan masalah kulit Anda. Suntikan keloid dengan kortikosteroid bisa mengatasi peradangan dan penebalan kulit.

    Melansir laman DermNet New Zealand, metode tersebut cocok untuk mengatasi masalah kulit seperti:

    • keloid,
    • vitiligo,
    • alopecia areata,
    • psoriasis,
    • pyoderma gangrenosum,
    • lichen simplex,
    • jerawat batu, dan
    • hidradenitis suppurativa.

    Selain itu, ada juga suntikan untuk mengatasi kutil, psoriasis kuku, dan kerusakan kulit akibat melanoma.

    Jenis obat yang digunakan tentu berbeda dengan kortikosteroid pada suntik keloid.

    Bagaimana cara kerjanya?

    efek samping suntik kb

    Dokter spesialis kulit akan menyuntikkan kortikosteroid secara langsung ke dalam kulit untuk mengatasi keloid.

    Jaringan keloid terbentuk dari serat kolagen yang menumpuk. Kortikosteroid bekerja dengan cara memecah ikatan antara serat-serat ini.

    Begitu ikatan serat kolagen terurai, keloid akan tampak mengecil dan warnanya menjadi lebih mirip dengan area kulit di sekitarnya.

    Dengan pengobatan yang rutin, jaringan ini akan semakin mengecil dan bahkan bisa kembali rata dengan kulit.

    Selain memecah ikatan kolagen, suntik keloid mengandung steroid juga menghambat perkembangan sel-sel fibroblas dan keratinosit. Keduanya berperan dalam pembentukan jaringan parut.

    Satu lagi yang tidak kalah penting, kortikosteroid bisa mengurangi peradangan dengan menghambat perpindahan sel darah putih ke daerah luka.

    Hal tersebut akan meredakan pembengkakan, kemerahan (ruam kulit), dan rasa gatal yang mengganggu.

    Prosedur suntik keloid

    dokter spesialis kulit dermatolog

    Prosedur suntik keloid dilakukan secara rawat jalan oleh seorang dokter spesialis kulit.

    Pertama-tama, dokter akan memeriksa ukuran, bentuk, dan lokasi keloid Anda untuk menentukan jenis obat serta dosis yang sesuai.

    Sebelum menyuntikkan obat ke dalam kulit, dokter akan membersihkan keloid dan area sekitarnya dengan cairan antiseptik.

    Langkah ini bertujuan untuk mencegah infeksi, mengingat area suntikan bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri penginfeksi kulit.

    Setelah itu, dokter akan menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis.

    Lapisan kulit ini merupakan tempat bagi pembuluh darah, kelenjar minyak, kelenjar keringat, saraf, dan struktur lainnya yang menyokong kulit Anda.

    Tergantung kondisi keloid dan respons kulit terhadap pengobatan, dokter mungkin perlu melakukan prosedur ini setiap 4-6 minggu sekali.

    Keloid biasanya tampak mengecil setelah 3-5 minggu, tapi hasilnya bisa bervariasi pada tiap orang.

    Efek samping yang mungkin muncul

    efek suntik keloid

    Suntik keloid pada dasarnya merupakan prosedur yang relatif aman. Namun, metode ini bisa menimbulkan efek samping pada area sekitar keloid atau keseluruhan tubuh.

    Berikut beberapa efek samping dari suntik keloid.

    • Telangiektasia (spider vein) yaitu munculnya guratan-guratan merah atau merah muda yang menghilang ketika Anda sentuh. Guratan ini berasal dari pembuluh darah kecil yang pecah.
    • Warna kulit tidak merata karena suntik keloid bisa memengaruhi pigmentasi kulit dan membuat area sekitarnya menjadi lebih terang atau lebih gelap.
    • Nyeri di sekitar area suntikan, peradangan, atau infeksi.
    • Kerusakan pada jaringan lemak atau kulit di sekitar keloid.
    • Sindrom Cushing, yaitu gangguan metabolisme akibat produksi hormon kortisol yang berlebihan dalam tubuh.

    Suntik keloid merupakan salah satu metode umum untuk mengatasi jaringan parut yang terbentuk pada kulit.

    Ada berbagai metode lainnya untuk menghilangkan keloid, antara lain laser, krioterapi, dan suntik keloid.

    Setiap metode yang Anda pilih memiliki keunggulan dan efek sampingnya tersendiri.

    Maka dari itu, pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter sebelum menentukan metode pengobatan apa pun.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan