Melansir laman DermNet New Zealand, metode tersebut cocok untuk mengatasi masalah kulit seperti:
- keloid,
- vitiligo,
- alopecia areata,
- psoriasis,
- pyoderma gangrenosum,
- lichen simplex,
- jerawat batu, dan
- hidradenitis suppurativa.
Selain itu, ada juga suntikan untuk mengatasi kutil, psoriasis kuku, dan kerusakan kulit akibat melanoma.
Jenis obat yang digunakan tentu berbeda dengan kortikosteroid pada suntik keloid.
Bagaimana cara kerjanya?

Dokter spesialis kulit akan menyuntikkan kortikosteroid secara langsung ke dalam kulit untuk mengatasi keloid.
Jaringan keloid terbentuk dari serat kolagen yang menumpuk. Kortikosteroid bekerja dengan cara memecah ikatan antara serat-serat ini.
Begitu ikatan serat kolagen terurai, keloid akan tampak mengecil dan warnanya menjadi lebih mirip dengan area kulit di sekitarnya.
Dengan pengobatan yang rutin, jaringan ini akan semakin mengecil dan bahkan bisa kembali rata dengan kulit.
Selain memecah ikatan kolagen, suntik keloid mengandung steroid juga menghambat perkembangan sel-sel fibroblas dan keratinosit. Keduanya berperan dalam pembentukan jaringan parut.
Satu lagi yang tidak kalah penting, kortikosteroid bisa mengurangi peradangan dengan menghambat perpindahan sel darah putih ke daerah luka.
Hal tersebut akan meredakan pembengkakan, kemerahan (ruam kulit), dan rasa gatal yang mengganggu.
Prosedur suntik keloid

Prosedur suntik keloid dilakukan secara rawat jalan oleh seorang dokter spesialis kulit.
Pertama-tama, dokter akan memeriksa ukuran, bentuk, dan lokasi keloid Anda untuk menentukan jenis obat serta dosis yang sesuai.
Sebelum menyuntikkan obat ke dalam kulit, dokter akan membersihkan keloid dan area sekitarnya dengan cairan antiseptik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar