backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

11

Tanya Dokter
Simpan

5 Skincare Tepat untuk Atasi Kulit Kering, Kusam, dan Beruntusan

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 15/08/2022

    5 Skincare Tepat untuk Atasi Kulit Kering, Kusam, dan Beruntusan

    Skincare untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan tentu tidak tersedia dalam satu produk saja. Pasalnya, perawatan kulit memerlukan cara yang menyeluruh, mulai dari tahap pembersihan hingga melembapkannya.

    Untuk itu, apa sajakah produk dan rangkaian perawatan kulit yang tepat? Simak penjelasannya di bawah ini.

    Rangkaian skincare untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan

    Perlu Anda ketahui, kulit kering memang rentan mengalami beruntusan, salah satu penyebabnya yaitu keratosis pilaris

    Kondisi ini bermula dari kumpulan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori kulit, terutama kulit pipi. Keratosis pilaris semakin parah pada cuaca kering. 

    Penyumbatan ini membuat kulit Anda terasa kasar, berbintik-bintik kecil, dan warnanya lebih gelap daripada kulit asli.

    Untuk mengatasinya, sebaiknya Anda memilih rangkaian produk skincare untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan berikut ini.

    1. Pembersih berbahan dasar minyak

    Idealnya, ada dua tahapan untuk membersihkan wajah, yakni pembersih yang diusap dan sabun wajah atau kerap disebut double cleansing.

    Produk skincare pembersih untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan akan lebih baik bila memiliki kandungan minyak atau cleansing oil

    Produk yang satu ini terbukti lebih efektif mengangkat sisa debu, make up tahan air, hingga tabir surya atau sunscreen.

    Keunggulan tersebut membuat Anda tidak perlu lagi menggosok wajah dengan keras sehingga tidak mengikis minyak alami kulit dan lapisan pelindungnya atau skin barrier.

    Tidak hanya itu, cleansing oil terbukti lebih baik dalam menghapus sisa-sisa tabir surya tahan air.

    Riset terbitan Journal of Cosmetic Dermatology (2020) bahkan menemukan bahwa pembersih berbahan dasar minyak mampu menyisakan residu sunscreen tahan air hingga 3% saja. Sementara itu, pembersih biasa masih meninggalkan residu sebesar 5,8 persen.

    Studi ini juga menyimpulkan bahwa pembersih berbahan dasar minyak mampu mengurangi risiko kulit iritasi dan kering.

    2. Sabun muka dengan surfaktan lembut

    Efek sering ganti sabun cuci muka

    Sabun muka berguna untuk membersihkan sisa cleansing oil dan residu yang tidak dapat terangkat pada tahap sebelumnya.

    Hanya saja, sabun pembersih wajah muka justru menjadi salah satu produk yang kerap membuat kulit Anda lebih kering. 

    Sabun wajah menggunakan bahan surfaktan atau bahan pembersih yang bekerja dengan cara mengangkat minyak dan kotoran pada permukaan kulit.

    Meski mampu membersihkan dengan optimal, beberapa bahan surfaktan yang terdapat pada sabun cenderung keras sehingga mengangkat minyak alami kulit.

    Untuk itu, Anda sebaiknya menghindari bahan surfaktan seperti sodium lauryl sulfate dan sulfate disodium laureth sulfosuccinat pada produk skincare sabun muka untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan.

    Sebagai gantinya, cuci muka Anda dengan sabun yang menggunakan bahan berikut ini:

    • sodium laureth sulfate,
    • cocamidopropyl betaine,
    • laureth-2 sulfate, dan
    • alkyl glucoside.

    3. Toner eksfoliasi mengandung AHA

    Eksfoliasi atau pengelupasan kulit mati bisa berisiko jika dilakukan pada kulit kering. Bila tidak dilakukan dengan tepat, eksfoliasi justru membuat kulit semakin kering, bahkan iritasi. 

    Pemilihan produk skincare, seperti toner, yang tepat justru membantu mengangkat penyumbatan sel kulit mati penyebab kulit kering, kusam, dan beruntusan. 

    Sebagai bahan eksfoliasi, pilih skincare yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA).

    Mengutip penelitian yang terbit pada jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology (2015), AHA terbukti efektif mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.

    Selain itu, kandungan ini juga membantu merangsang produksi asam hialuronat atau bahan yang menghidrasi dari dalam kulit.

    Umumnya, produk skincare AHA mengandung lactic acid dan glycolic acid. Tak jarang, Anda juga bisa menemukan bahan lainnya, seperti:

    • malic acid,
    • citric acid,
    • tartaric acid, dan
    • mandelic acid.

    4. Toner untuk hidrasi

    Tipe kulit kering memiliki jumlah minyak alami yang lebih sedikit. Kulit kering pun rentan mengalami kekurangan air.

    Dalam hal ini, minyak alami berperan penting untuk menahan air dari penguapan. Oleh karena itu, toner ini berguna untuk mengembalikan kadar air yang hilang. 

    Tidak hanya itu, jenis toner hidrasi juga berfungsi menjaga kelembapan kulit setelah eksfoliasi.

    Bahan-bahan yang direkomendasikan pada skincare untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan ini adalah bahan yang bersifat humektan. 

    Kandungan ini mampu menarik air dari lingkungan dan mengirimnya ke struktur kulit bagian terluar. Beberapa bahan humektan yang bisa Anda pilih, di antaranya:

    • gliserin,
    • panthenol,
    • hyaluronic acid,
    • sorbitol,
    • propylene glycol, dan 
    • butylene glycol.

    5. Pelembap tanpa alkohol denat

    Memilih pelembap wajah kulit

    Kandungan alkohol denat kerap ditemukan pada produk pelembap wajah. Sayangnya, kandungan ini membuat kulit semakin kering karena mampu mengikis minyak alami kulit.

    Hindari bahan alkohol denat yang Anda temukan pada label kemasan, di antaranya:

    • isopropyl alcohol,
    • methyl alcohol,
    • methanol, dan
    • ethyl alcohol.

    Meski demikian, ada pula jenis alkohol yang justru baik untuk melembapkan kulit, yakni fatty alcohol.

    Alkohol ini memiliki susunan tertentu sehingga baik untuk memberikan minyak pada kulit kering.

    Pilihlah produk-produk pelembap dengan fatty alcohol, seperti:

    • cetearyl alcohol,
    • stearyl alcohol,
    • cetyl alcohol, dan
    • arachidyl alcohol.

    Selain itu, Anda bisa menggunakan pelembap dengan bahan-bahan yang menjaga minyak alami kulit dan skin barrier, seperti:

    Hal serupa juga berlaku jika Anda memilih tabir surya untuk melengkapi produk skincare untuk kulit kering, kusam, dan bruntusan.

    Cara merawat kulit kering, kusam, dan beruntusan

    gambar wajah dan muka bruntusan

    Tidak hanya memilih produk perawatan kulit, langkah perawatan yang tepat mampu mengatasi kulit yang kering, kusam, dan beruntusan.

    Lantas, apa saja yang harus dilakukan?

    1. Hindari penggunaan scrub

    Scrub adalah bulir-bulir yang diklaim mampu mengeksfoliasi kulit mati. Meski demikian, penggunaan scrub justru merusak skin barrier

    Rusaknya skin barrier membuat kulit semakin kering dan mengalami iritasi akibat gesekan butiran yang kasar.

    Jadi, andalkan toner untuk mengangkat sel kulit mati agar kondisi kulit tetap terjaga.

    2. Gunakan tabir surya pada siang hari

    Sunscreen adalah salah satu produk yang turut menjaga kelembapan kulit. Paparan sinar ultraviolet dari matahari ternyata mampu mengurangi kadar hidrasi pada kulit.

    Kulit pun rentan lebih kering, bahkan penuaan kulit tak dapat dihindari. Untuk itu, pastikan Anda mengoleskan tabir surya saat matahari telah bersinar terang sebanyak dua jari.

    Ulangi pemakaian setiap dua jam, terutama bila Anda berada di luar ruangan. Pastikan Anda juga menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30.

    3. Hindari mencungkil beruntusan

    Beruntusan yang muncul terkadang membuat risih sehingga Anda ingin menghilangkannya segera.

    Anda mungkin tak tahan menekan dan mengorek beruntusan, padahal ini justru berbahaya untuk kulit Anda. 

    Kulit Anda rentan terpapar bakteri dan kotoran lainnya yang berasal dari telapak tangan. Hal ini bisa memicu jerawat.

    Lebih parah, mencungkil beruntusan menyebabkan luka hingga muncul penyakit kulit lainnya akibat infeksi.

    Penggunaan skincare untuk kulit kering, kusam, dan beruntusan harus diimbangi dengan cara merawat dengan tepat.

    Jika Anda memulai untuk menghilangkan beruntusan, lakukan secara bertahap.

    Anda bisa memulai pemakaian skincare setiap seminggu sekali selama sebulan, lalu naikkan intensitasnya secara perlahan.

    Pilih kandungan eksfoliasi yang rendah terlebih dahulu untuk mengetahui toleransi kulit.

    Jangan lupa jaga hidrasi kulit dan kadar minyak alaminya agar kulit tetap lembap dan tidak mudah beruntusan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 15/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan