Tanam benang wajah diklaim dapat membuat kulit sehat dan awet muda. Selain itu, masa pemulihan prosedur ini juga terbilang cukup cepat. Jika tertarik menjalani perawatan ini, Anda perlu mengetahui tahapan prosedur tanam benang hingga mempertimbangkan risikonya.
Apa itu prosedur tanam benang wajah?
Tanam benang (threadlift) adalah prosedur perawatan wajah yang dilakukan dokter dengan memasukkan benang polypropylene ke dalam lapisan lemak di bawah kulit.
Benang kemudian ditarik untuk mengangkat kulit dan jaringan yang kendur pada wajah dan leher, sehingga struktur wajah terlihat kencang.
Berbeda dengan melakukan operasi plastik, prosedur ini tidak membutuhkan banyak tindakan. Proses penanaman benang serta waktu pemulihannya pun cenderung cepat.
Akan tetapi, efek threadlift tidak bertahan selamanya, hanya memberikan hasil sementara tapi cukup lama.
Sebuah studi dalam jurnal Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, menguji 100 orang yang melakukan tarik benang untuk melihat efek prosedur tersebut dalam jangka panjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek prosedur tanam benang mulai menurun pada tahun pertama karena benang jahit mulai larut di kulit.
Akan tetapi, muncul efek peremajaan kulit pada tahun berikutnya. Efek tersebut bertahan selama 3 tahun.
Tujuan tanam benang wajah
Pada dasarnya, tujuan tanam benang adalah mengencangkan kulit wajah dan mencegah penuaan kulit.
Penuaan kulit, seperti keriput, umumnya terjadi akibat produksi kolagen yang berkurang seiring bertambahnya usia.
Nah, prosedur tanam benang dapat membantu meningkatkan produksi kolagen. Hal ini karena tubuh menganggap benang sebagai benda asing dan mengira bahwa telah terjadi luka.
Akibatnya, tubuh akan mengaktifkan mekanisme penyembuhan luka dengan cara memproduksi kolagen.
Kolagen membantu memperkuat struktur kulit untuk menopang jaringan di bawahnya, sehingga kulit akan terlihat kencang.
Prosedur tanam benang wajah
Pada dasarnya, prosedur tanam benang wajah tidak jauh berbeda dengan tanam benang di hidung. Berikut ini tahapannya.
1. Sebelum prosedur
Sebelum melakukan prosedur tanam benang, pasien akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bedah untuk mendiskusikan tahapan prosedur serta hasil yang diinginkan.
Prosedur tanam benang umumnya tidak menggunakan anestesi umum, melainkan menggunakan anestesi lokal pada area tertentu, sehingga pasien tidak akan merasakan sakit.
2. Proses tanam benang
Dokter akan memasukkan benang operasi khusus ke dalam lapisan kulit dengan menggunakan jarum tipis. Kemudian, dokter akan menarik kulit wajah, mulai dari dahi, bawah mata, pipi dan leher.
Benang yang dimasukkan ke dalam lapisan kulit ini akan menarik jaringan dan otot dibawah kulit, sehingga kulit akan terangkat dan terlihat lebih kencang. Prosedur ini biasanya berlangsung selama satu jam.
3. Masa pemulihan setelah tanam benang
Setelah prosedur selesai, pasien biasanya bisa langsung pulang dan tidak membutuhkan rawat inap.
Hal ini karena prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal, sehingga tidak perlu menunggu efek obat bius menghilang seperti halnya menggunakan anestesi umum.
Pasien mungkin akan mengalami gejala bengkak atau kekakuan pada kulit yang ditanam benang. Hal ini cukup wajar dan biasanya dapat hilang dalam beberapa hari.
Dokter juga biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi setelah prosedur.
Hal yang perlu diperhatikan
Sebaiknya, hindari menggosok kulit dengan kencang ketika membersihkan wajah atau menggunakan pelembap, setidaknya selama satu minggu setelah menjalani tanam benang.
Efek samping tanam benang wajah
Meskipun tanam benang wajah mampu mengencangkan kulit dan mengatasi penuaan, prosedur ini tetap dapat menimbulkan efek samping.
Berikut beberapa efek samping yang bisa dialami setelah melakukan prosedur tanam benang wajah.
1. Bengkak dan nyeri
Efek samping yang paling umum terjadi setelah prosedur thread lift adalah bengkak dan nyeri. Namun, biasanya efek samping ini hanya bertahan sementara dan akan hilang dalam 7 hingga 14 hari.
Dokter juga biasanya akan menyarankan untuk melakukan kompres air dingin untuk mengurangi bengkak.
2. Lipatan atau cekungan pada area tanam benang
Pada beberapa orang, prosedur ini mungkin dapat menimbulkan lipatan kulit atau cekungan pada area kulit yang ditanam benang.
Mengutip jurnal Aesthetic Plastic Surgery, pasien berusia diatas 50 tahun umumnya mengalami efek samping ini karena kulit wajah mulai kehilangan elastisitasnya.
3. Reaksi alergi
Reaksi alergi, seperti kemerahan, ruam, atau bengkak pada area kulit juga dapat terjadi setelah menjalani prosedur ini.
Oleh karena itu, jika muncul gejala alergi setelah melakukan prosedur thread lift, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
4. Hematoma
Prosedur thread lift wajah ini juga dapat menyebabkan terjadinya hematoma atau penumpukan darah.
Hematoma terjadi karena tindakan tarik benang tidak sengaja melukai atau merusak dinding pembuluh darah. Meskipun begitu, kasus efek samping ini cukup jarang terjadi.
5. Infeksi
Meskipun jarang terjadi, infeksi dapat timbul setelah melakukan prosedur thread lift karena bakteri ikut masuk saat jarum dimasukkan ke bawah lapisan kulit.
Infeksi merupakan efek samping yang perlu diwaspadai setelah melakukan prosedur thread lift. Oleh karena itu, segera hubungi dokter apabila muncul gejala infeksi seperti:
- demam,
- muka bengkak lebih dari 48 jam, dan
- sakit kepala yang tidak kunjung hilang.
Tanam benang merupakan metode perawatan wajah yang memiliki masa pemulihan yang cepat karena prosedur ini dilakukan tanpa melalui anestesi umum.
Selain itu, perlu diingat, thread lift bukanlah prosedur yang dapat memberikan hasil jangka panjang. Prosedur ini tidak permanen dan pasien perlu mengulang perawatan kembali untuk hasil jangka panjang.