backup og meta

Efek Samping Microneedling yang Bisa Timbul

Efek Samping Microneedling yang Bisa Timbul

Microneedling merupakan tindakan melukai kulit yang disengaja menggunakan jarum kecil dan halus. Perawatan ini membantu mengurangi bekas jerawat hingga stretch mark. Meski cocok untuk kulit sensitif, ada efek samping microneedling yang mungkin bisa Anda alami. Apa saja?

Efek samping microneedling

efek samping microneedling pada kulit

Efek samping microneedling biasanya relatif ringan dibandingkan dengan prosedur perawatan kulit lain, seperti operasi plastik, botox, dan filler bibir

Munculnya efek samping biasanya disebabkan oleh penggunaan alat yang tidak steril atau pun terapis yang belum berpengalaman. 

Berikut efek samping microneedling yang bisa Anda alami.

1. Kemerahan

Kemerahan merupakan efek samping microneedling yang paling umum terjadi dan relatif ringan.

Keluhan ini muncul akibat proses luka yang disengaja saat jarum ditusuk ke kulit.

Biasanya, kulit tampak memerah selama beberapa jam hingga beberapa hari.

2. Bengkak

Tak jarang, kulit yang kemerahan akibat microneedling juga diikuti dengan pembengkakan. 

Luka yang ditimbulkan saat microneedling membuat pembuluh darah kecil (kapiler) Anda mengalami kebocoran. 

Akibatnya, cairan pun menumpuk di jaringan sekitarnya sehingga kulit tampak membengkak.

Sama seperti efek kemerahan, bengkak pun relatif ringan dan hanya berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari.

3. Folikulitis

Folikulitis adalah peradangan pada akar bulu pada kulit atau folikel. Kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur. 

Tanda yang bisa Anda amati, yaitu adanya bentol seperti jerawat bernanah di dekat bulu.

Kondisi ini mungkin terjadi karena kulit yang luka terbuka memang rentan terkena infeksi. 

Meski begitu, efek samping ini cukup jarang terjadi bila prosedur microneedling dilakukan oleh terapis yang berpengalaman.

Jika sudah terjadi folikulitis, segera temui dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

4. Noda kehitaman

Noda hitam ini biasa disebut dengan hiperpigmentasi pasca-inflamasi, tapi berbeda dengan flek hitam

Penyebab munculnya noda hitam adalah peradangan berlebih akibat luka. Perlu diketahui, peradangan memicu produksi warna alami kulit (melanin). 

Hal ini bisa mengakibatkan jumlah melanin berlebih sehingga noda kehitaman pun muncul.

Lagi-lagi, efek samping ini relatif jarang terjadi dan biasanya dialami ketika prosedur dilakukan oleh terapis yang belum berpengalaman.

5. Kulit berkerak

Efek samping ini terjadi akibat perdarahan saat microneedling mengering. Lama-kelamaan, terbentuklah lapisan yang menebal dan keras sehingga terbentuk kerak di kulit. 

Namun, jangan samakan kulit berkerak ini seperti psoriasis.

Kulit berkerak akibat efek samping microneedling biasanya terlihat kecokelatan hingga kehitaman.

Kerak ini juga bisa timbul akibat infeksi bakteri, seperti Streptococcus. Dalam beberapa kasus, kerak ini biasanya tampak kekuningan. 

Warna ini timbul akibat penumpukan sisa sel-sel mati, bakteri, dan dan sel darah putih

6. Tram track scarring

Tram track scarring adalah bekas luka bintik-bintik menonjol dengan pola teratur. Ini sebenarnya merupakan efek samping yang jarang terjadi.

Meski begitu, sebagian besar kasus tram track scarring diakibatkan oleh microneedling.

Mengutip studi kasus terbitan Dermatologic Surgery (2012), tram track scarring ini biasanya muncul akibat penggunaan jarum berukuran besar atau terapis menekan jarum dengan kuat. 

Akibatnya, luka yang timbul pun merangsang pertumbuhan jaringan baru, tetapi tumbuhnya melebihi permukaan kulit normal sehingga timbullah tram track scarring.

7. Reaksi alergi

Reaksi alergi biasanya muncul bila Anda memiliki riwayat alergi logam atau kandungan serum yang diberikan saat prosedur. 

Efek samping microneedling yang timbul ditandai dengan: 

  • kemerahan, 
  • sensasi terbakar, 
  • gatal-gatal, dan 
  • bengkak. 

Reaksi alergi ini biasanya 12 – 24 jam setelah perawatan microneedling.

8. Kekambuhan herpes

Bila sebelumnya pernah mengalami herpes, ada kemungkinan microneedling membuat penyakit ini kambuh kembali. 

Kondisi ini lagi-lagi relatif jarang terjadi. Meski begitu, kondisi ini tetap bisa terjadi karena luka yang ditimbulkan akibat microneedling bisa mengiritasi saraf. 

Hal inilah yang membuat herpes kembali muncul.

Efek samping microneedling pada dasarnya bersifat ringan. Meski begitu, Anda tetap rentan terkena infeksi akibat luka yang timbul saat tindakan.

Selalu lakukan perawatan di dokter kulit terpercaya agar mengurangi risiko efek samping.

Rangkuman

  • Efek samping microneedling yang tergolong ringan, yaitu kemerahan dan bengkak.
  • Infeksi yang timbul biasanya diakibatkan alat yang tidak higienis dan terapis yang kurang berpengalaman.
  • Reaksi alergi yang timbul berasal dari logam pada jarum atau alergi serum yang digunakan saat tindakan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Moy, A., & Tunnell, J. (2016). Diffuse Reflectance Spectroscopy and Imaging. Imaging In Dermatology, 203-215. doi: 10.1016/b978-0-12-802838-4.00017-0

Litchman, G., Nair, P., Badri, T., & Kelly, S. (2022). Microneedling. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459344/#article-38285.s9

Folliculitis – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 29 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/folliculitis/symptoms-causes/syc-20361634

CRUSTING | International Academy of Cosmetic Dermatology. (2022). Retrieved 29 August 2022, from https://iacdworld.org/crusting/

Lawrence, E., & Aboud, K. (2022). Postinflammatory Hyperpigmentation. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559150/

Pahwa, M., Pahwa, P., & Zaheer, A. (2012). “Tram Track Effect” After Treatment of Acne Scars Using a Microneedling Device. Dermatologic Surgery, 38(7), 1107-1108. doi: 10.1111/j.1524-4725.2012.02441.x

KROUSE, J. (2008). Introduction to Allergy. Managing the Allergic Patient, 1-17. doi: 10.1016/b978-141603677-7.50005-4

Soltani-Arabshahi, R., Wong, J., Duffy, K., & Powell, D. (2014). Facial Allergic Granulomatous Reaction and Systemic Hypersensitivity Associated With Microneedle Therapy for Skin Rejuvenation. JAMA Dermatology, 150(1), 68. doi: 10.1001/jamadermatol.2013.6955

Tata, S., Johnston, C., Huang, M., Selke, S., Magaret, A., Corey, L., & Wald, A. (2010). Overlapping Reactivations of Herpes Simplex Virus Type 2 in the Genital and Perianal Mucosa. The Journal of Infectious Diseases, 201(4), 499-504. doi: 10.1086/650302

Versi Terbaru

11/10/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

PRP Wajah, Perawatan Kulit dengan Darah Sendiri

5 Perawatan Kulit di Malam Hari untuk Memperbaiki Tekstur Kulit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 11/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan