Salah satu perawatan kulit wajah yang umum dilakukan di klinik kecantikan yaitu facial treatment. Perawatan ini bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Sayangnya, terdapat efek samping facial wajah yang mungkin terjadi.
Efek samping facial treatment untuk wajah
Perawatan facial menjadi pilihan yang cukup populer di kalangan masyarakat, terutama wanita karena membuat kulit tampak lebih bersih dan cerah.
Perawatan kulit ini membantu melancarkan peredarah darah di wajah dan membuat rileks saat proses pemijatan wajah.
Meski menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan kulit, beberapa orang juga sering mempertanyakan apakah facial sakit?
Jawaban singkatnya, beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman atau mengalami rasa sakit selama atau setelah melakukan facial.
Sensasi ini bisa bervariasi tergantung pada jenis facial yang dilakukan, tingkat sensitivitas kulit, serta metode dan produk yang digunakan.
Selain itu, facial wajah memiliki beragam efek samping yang perlu Anda waspadai. Berikut efek sampingnya.
1. Ruam kemerahan
Salah satu efek samping perawatan kulit ini adalah wajah kemerahan setelah facial.
Kondisi ini dapat terjadi akibat aktivitas pengelupas dan pencabutan komedo dari kulit wajah. Bahkan, proses facial ini dapat membuat warna kulit menjadi tidak merata.
Meski begitu, ruam kemerahan ini biasanya hanya berlangsung beberapa jam atau beberapa hari saja, dan akan menghilang dengan sendirinya.
2. Jerawat
Selain ruam kemerahan, facial treatment terkadang bisa menjadi media penularan bakteri penyebab jerawat.
Begini, peralatan facial yang dipanaskan dan tidak disteril dengan baik bisa menjadi wadah yang cocok bagi bakteri untuk berkembang.
Kondisi ini bisa didukung dengan terbukanya pori-pori selama facial berlangsung, sehingga bakteri pun mudah masuk dan memicu jerawat.
3. Luka
Normalnya, petugas akan menggunakan jari atau alat khusus untuk mencabut kotoran atau komedo dari pori-pori wajah.
Hal ini berisiko menyebabkan kerusakan pada kulit wajah, terutama ketika mencabut komedo terlalu kencang.
Terlebih lagi, mendatangi klinik kecantikan dengan ahli dermatologi atau terapis yang belum memiliki sertifikat bisa memicu efek samping ini.
4. Kulit kering
Salah satu teknik facial yang paling sering dilakukan guna mendapatkan kulit wajah yang lebih cerah yaitu eksfoliasi.
Eksfoliasi merupakan proses mengelupasi permukaan kulit wajah. Meski membuat wajah tampak lebih bersih, cara ini dapat mengurangi kelembapan alami dan keseimbangan pH kulit.
Pada beberapa orang, proses eksfoliasi ini memicu efek samping facial berupa rasa gatal dan membuat kulit terasa kering.
5. Wajah bengkak
Berkat teknologi saat ini, ada banyak jenis facial treatment yang dapat dicoba dan salah satunya yaitu facial oksigen.
Facial oksigen merupakan prosedur nonmedis karena tidak menggunakan bahan kimia apa pun. Walaupun aman, facial wajah ini bisa menimbulkan efek samping berupa wajah bengkak.
Hal ini dikarenakan peradangan yang dihasilkan dari paparan oksigen pada wajah. Akibatnya, kulit wajah akan terlihat membengkak.
6. Hiperpigmentasi
Pada beberapa kasus, facial dapat memicu hiperpigmentasi akibat reaksi dari obat-obatan yang digunakan di kulit.
Umumnya, efek samping facial menyebabkan perubahan warna keabu-abuan. Namun, tak menutup kemungkinan hiperpigmentasi hanya memicu warna kulit yang tidak merata.
Bahkan, kulit Anda bisa berubah menjadi terlalu sensitif, terutama terhadap paparan sinar matahari. Hal ini dapat berlangsung selama berhari-hari bila tidak ditangani dengan tepat.
7. Iritasi kulit
Salah satu efek samping facial wajah yaitu bisa menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang. Hal ini mungkin terjadi karena penggunaan krim yang mengandung bahan kimia berkonsentrasi tinggi.
Kandungan bahan tersebut bisa saja berbahaya, terlebih pada pemilik kulit sensitif. Oleh karena itu, dermatologis bisa saja menyarankan untuk tidak menggunakan makeup atau produk skincare apa pun selama beberapa hari setelah facial.
Dengan begitu, Anda memberikan waktu bagi kulit wajah untuk sembuh dari efek samping facial ini.
8. Efek samping lainnya
Selain efek samping facial wajah di atas, ada beberapa bahaya lainnya yang dapat mengintai Anda, antara lain:
- konjungtivitis,
- infeksi mata,
- bisul, dan
- reaksi alergi, seperti gatal-gatal.
Berapa kali facial wajah yang baik?
Dikutip dari
Cleveland Clinic, umumnya
facial dilakukan 4 – 6 minggu sekali. Namun, frekuensi ini tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis kulit, masalah kulit yang ingin diatasi, dan jenis
facial yang Anda pilih. Sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter kulit untuk lebih jelasnya.
Tips mendapatkan facial treatment wajah yang aman
Sebenarnya, efek samping facial wajah bisa dihindari bila Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kulit atau ahli dermatologi sebelum melakukannya.
Hal ini bertujuan menentukan jenis facial mana yang cocok dengan jenis kulit wajah Anda.
Selain itu, beberapa tips berikut ini dapat membantu mengurangi risiko terkena efek samping dari facial.
- Pastikan petugas sudah membersihkan dan mensteril peralatan yang akan digunakan.
- Jika Anda ragu, usahakan untuk meminta petugas menggunakan sarung tangan guna mengurangi risiko kemunculan efek samping facial wajah.
- Sebaiknya gunakan pelembap setelah melakukan facial wajah untuk mengatasi efek samping yang terjadi.
- Tanyakan tentang produk yang digunakan selama facial. Klinik yang berkualitas biasanya menggunakan produk yang aman, dermatologis, dan sudah teruji. Jika Anda memiliki alergi tertentu, pastikan untuk memberi tahu terapis Anda.
Selain itu, pastikan klinik atau spa memiliki staf yang terlatih dan bersertifikat dalam bidang kecantikan atau estetika.
Ini menunjukkan bahwa klinik tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat untuk melakukan perawatan dengan aman, sehingga efek samping facial wajah dapat dihindari.